Tiga

432 37 10
                                    

Aleena masih tidak menyangka bahwa dia ditolong lagi oleh Reyhan. Kalau saja kemarin tidak ada Reyhan, mungkin Aleena sudah habis dihajar oleh Andini dan temannya. Aleena bukan gadis yang bisa menjaga diri dengan melawan Andini, Aleena paling tidak bisa melakukan itu.

Di kelas, Aleena sedang duduk dan dertopang dagu. Tatapan matanya kosong entah sedang memikirkan apa.
"Al, gimana ceritanya lo bisa dilabrak sama Andini?" pertanyan Cindy yang tiba tiba membuat Aleena sedikit kaget tapi Aleena tetap diam dalam posisinya dan tidak mengindahkan pertanyaan Cindy.

"Lo itu ya hobi banget ngacangin kalo gue lagi ngomong" ucap Cindy kesal karena selalu diabaikan Aleena

"Bukannya lo nanya ya bukan ngomong?" jawab Aleena tidak peduli

"Ish lo mah jahat, cepetan cerita! Lo sering banget utang cerita ke gue Al,"

"Emang lo nanya apaan tadi?"

"Eh sumpah ya, lo cantik cantik budeg! Gue nanya gimana ceritanya lo bisa dilabrak Andini?"

Bibir Aleena membentuk huruf o dan mengangguk paham. "Itu gara gara gue dibonceng Reyhan"

Jawaban Aleena tidak membuat Cindy kaget, dan Cindy baru sadar kalo selama ini Andini memang selalu mengejar Reyhan tapi yang dikejar malahan cuek bebek, haha sadis. "Itu chiliqueen emang gak punya malu yaa"

"Chiliqueen?" tanya Aleena tidak mengerti. Iya, Aleena memang sedikit lemot dan karena kelemotannya itu selalu membuat Cindy sebal. Untung sayang, kalo enggak udah gue ditinggalin terus cari sahabat yang baru. Hmm Cindy romantis juga ya, oke lupakan.

Cindy mendengus sebal "Ratu cabe Al. Andini kan emang gak punya malu ngejar ngejar cowo yang udah jelas ogah sama dia. Kalo gue sih malu, kodratnya cewe kan dikejar buka mengejar"

Aleena mengangguk dan mengerti apa yang dijelaskan oleh Cindy.

                                ---------

Bughh..
"Awww," Aleen mencoba berdiri karena tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang saat berjalan di koridor sekolah.

"Kalo jalan liatnya ke depan, jangan nunduk gitu. Dikiranya lagi mengheningkan cipta pas upacara tau gak?" ucap seseorang yang bertabrakan dengan Aleena

"Rr-reyhan"

"Iya ini gue, biasa aja kali liatinnya Nau. Gue tau gue ganteng dunia akhirat" ucap Reyhan cool dengan tangan yang dimasukkan ke saku celana.

Aleena mengerutkan dahinya bingung "Nau?"

"Lo mah bego mulu ya perasaan, nama lo Aleena Naura Panumela kan? Apa salahnya kalo gue panggil Nau?"

"Biasa aja kali, gak usah nyolot gitu" jawab Aleena tidak terima karena dikata bego

"Lo gak mau minta maaf udah nabrak gue?"

Aleena mendecak sebal karena Reyhan selalu santai dan so cool saat berbicara dengannya. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau kunyuk yang berada di depan Aleena ini memang cool. Aleena menggelengkan kepala sadar dengan apa yang barusan ia pikirkan.

"Iya iya gue minta maaf. Dan juga gue mau bilang makasih"

"Buat?" lagi lagi Reyhan menjawab dengan nada so coolnya

"Ehm ii-itu lo udah nolongin gue"

Reyhan mengangguk "Gue nolongin lo karena gue kasian ya, jadi gak usah baper."

Trouble MakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang