Cukup 15 menit Reyhan sudah sampai di rumah sakit, dengan mengendarai motor kesayangannya Reyhan membelah kemacetan di ibu kota. Reyhan turun dari motornya dan memarkirkannya, dengan langkah terburu buru Reyhan mencari ruangan Aleena yang sudah diberi tahu oleh Azka. Setelah cukup lama, akhirnya Reyhan menemukan Azka sedang duduk di kursi depan ruang UGD, dan Reyhan pun langsung menghampiri Azka.
"Gimana keadaan Aleena?" tanya Reyhan khawatir
"Eh cie lo khawatir ya?" ledek Azka
"Ini bukan waktunya becanda bego!" ucap Reyhan sambil menoyor kepala Azka
"Gausah gitu juga, nanti kalo otak gue tambah miring gimana?"
"Lo mah otaknya emang udah miring kali," Reyhan memutar bola matanya malas. "Gimana keadaan Aleena?"
"Mana gue tau, dokternya juga belom keluar. Tadi pas gue bawa kesini keadaannya gak parah banget sih, cuma luka di siku sama dahinya" Azka menjelaskan
Reyhan bernafas lega karena keadaan Aleena tidak parah
"Gue kira lo gak bakal dateng kesini, eh taunya dateng. Lo care sama Aleena ya? Ngaku deh Rey"
Nasib baik berpihak pada Reyhan, karena pertanyaan Azka yang membuatnya kikuk dan beruntung dokter keluar dari ruangan, Reyhan dan Azka langsung mendekati dokter itu.
"Bagaimana keadaan Aleena, dok?" tanya Reyhan to the point
"Keadaan saudara Aleena baik baik saja, lukanya juga tidak terlalu parah. Hanya ada benturan di dahi dan beberapa luka di tangan dan kaki" jelas sang dokter
"Boleh kami masuk dok?" Azka bersuara
Dokter mengangguk "Silahkan"
Reyhan dan Azka masuk ruang UGD untuk melihat keadaan Aleena. Aleena sudah sadar tapi belum sepenuhnya sadar, sepertinya kepalanya masih pusing.
"Al, lo gapapa?" tanya Azka
Aleena berusaha menormalkan penglihatannya, melihat sekeliling ruangan dan merasa di tempat yang aneh. Karena seingat Aleena, ia tadi sedang jalan kaki hendak pergi ke toko buku untuk mencari sebuah novel.
"Ini gue dimana?" tanya Aleena
"Lo di pasar," jawab Reyhan seenak jidat
Azka menoyor kepala Reyhan, karena ini bukan saatnya untuk becanda. Tapi memang Reyhan tidak ada niat untuk becanda, karena pertanyaan Aleena yang bego itu ya jadi Reyhan refleks menjawab seperti itu.
"Lo di rumah sakit Al, tadi gue liat lo keserempet mobil terus gue bawa kesini. Tapi luka lo gak parah parah banget ko, jadi ga usah khawatir bakal diamputasi terus datang pangeran cinta yang akan menjaga dan merawat lo. Kaya cerita di tv tv itu lho Al," jelas Azka sambil terkekeh
"Tapi pangeran cinta lo udah ada disini ko Al," sambung Azka lagi sambil matanya melirik ke Reyhan"Mata lo tiga," jawab Reyhan sambil menoyor kepala Azka
Bibir Aleena sedikit terangkat melihat kelakuan Reyhan dan Azka, meski mereka belum kenal dekat tapi sikap Azka dan Reyhan sangat baik dan mungkin sebentar lagi mereka akan menjadi teman dekat, mungkin ya mungkin karena Aleena tidak yakin bisa berteman baik dengan Reyhan yang selalu membuatnya jengkel dengan sikap yang menyebalkan itu, batin Aleena.
"Eh, makasih ya udah bawa gue kesini. Orang tua gue gimana? Udah tau?" tanya Aleena
"Yoiii sama sama Al, belum tau soalnya gue gak tau mau ngabarin orang tua lo gimana kan tadi keadaannya lo gak sadar" jawab Azka "Tenang aja, lo bakal di anterin sampe rumah dengan selamat sama Reyhan Bintang, ya gak bro?" lanjut Azka dengan menaik turunkan alisnya ke arah Reyhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Maker
Novela JuvenilKeterlambatan saat hari pertama sekolah membuat Aleena Naura Panumela bertemu dengan Reyhan Bintang Feldino, seorang badboy di sekolahnya yang selalu menjadi buronan guru BK karena hobinya membuat masalah. Siapa sangka pertemuan yang tidak disengaja...