first

80 9 1
                                    

#NayalaPOV#

"Nay, antar ini ke meja no 8" ucap salah satu koki. Aku pun mengangguk.
     
Disinilah aku bekerja sbg pelayan restoran, tdk terlalu besar tapi pekerjaan ini cukup untuk memenuhi kebutuhanku.

"Bruk" mampus grutuku dalam hati. Makanan dan minuman yg ku bawa semuanya berhamburan dilantai, parahny minuman dan makanan itu tumpah pada sesosok pria yg tdk sengaja aku tabrak,

" kamu kalau jalan pke mata" ucap perempuan, sepertinya dia adalah pacar dari peria yg aku tabrak.
"Maaf ba, tpi tdi kaki embak yg bikin saya jatuh" kataku
" jadi kamu nyalahin saya?" sedangkan pria itu dia sibuk membersihkan makanan yg tertinggal dibajuny.
"Bukan gitu emba, tapi..... " ucapanku terpotong
"Yang, kmu mau kemana?"
"Kamar mandi"ucapny datar
"Kalau gitu saya bantu mas" ucapku merasa bersalah
"Gak usah, biar gue aja selaku pacarny, jngn modus" kata cewek itu, aku hanya bisa menghela napas. Semua org memperhatikanku.
"Awas ya lo, urusan kita belum selesai." Ucap perempuan itu,
"Argg" gerutuku dlm hati, kalau aja kaki itu cewek gk bikin kaki ku tersandung, mungkin semua bakal baik baik aja. Dan mungkin aku gk akan dipanggil keruang manager.

Setelah membersihkan kekacauan, kulangkahkan kaki ku ke ruang manager, disana sudah ada dua pasang makhluk yg akan membuat hidup ku hancur, dramatis tpi itu kenyataanny.

" permisi pak"
" masuk" aku pun masuk, kulihat wajah manager yg menatapku garang, aku hanya bisa pasrah
" kmu tau kesalahan kamu?"
" tau pak, saya minta maaf pak" ucapku tunduk.
" kamu harusny minta maaf sama kita" ucap cewek bar bar itu
" maaf ba, mas saya tidak sengaja" ucapku terpaksa
" kmu udh bikin malu kita, dan bpk tau? pegawai bpk ini nyalahin saya, dia bilang dia jatuh karna saya, saya gk terima, saya akan tuntun restoran ini" ucapny sambil menatap ku sinis.

" Udahlah ren, gk usah dibesar besarin" ucap cowok itu malas,
Akhirny secara gk langsung ada yg ngebelain gue.
" gk bisa gitu dong yang, kita itu udh jadi langganan disini"
"Pokok ny pak, saya gk mau tau, pegawai bpk yg bar bar ini, harus dikasih pelajaran" miris sekali hidupku. Tunggu, apa katanya bar bar gk kebalik tuh.
" kami, minta maaf pada kalian berdua, kalian tdk usah khawatir, kekacauan ini tdk akan terulang lagi, ucap manager ku.
" dan kamu nayala, maaf kamu saya pecat" aku terbelalak kaget.
"Tapi pak" ucapku memohon, sedangkan cewek itu dia tersenyum mengejek, pandangan ku teralihkan saat....

" saya tidak apa apa pak, jadi menurut saya nayala tdk usah dipecat" ucap cowok itu, sudah tampan berhati malaikat,  nikmat tuhan mana lagi yg kamu dustakan. Luar biasa.
" gk bisa gitu dong yang, kamu jangan baikin dia, nnti dia keenakan, biar jadi pelajaran" ucapny sambil menatapku sinis
" udahlah ren, gk usah dibesar besarin, menurut saya bpk gk usah pecat nayla, dia gk sengaja" ucap cowok itu sambil menekankan kalimat terakhiny.
" maaf pak, apa yg dikatakan pacar bpk benar, nayala harus diberi pelajaran" what jadi manager ngebelain cewek bar bar itu, lagian  aku juga udh muak kerja disini, salah sedikit dimarahi dg mulut pedasny itu, gajih tidak pernah naik. Sebenarny bukan aku saja  yg mengeluh, pegawai disini  juga bnyk yg mengeluh, tpi mau bagaimana lagi. Mereka hanya bisa merutuki dalam hati.

" gkpapa ko mas, saya juga udh capek kerja disini" ucapku sopan sambil memaksakan senyum, sedangkan cewek itu dia melotot padaku.
" maksud kmu apa?"kata manager padaku, mungkin dia syok karna aku tidk mengemis supaya gk dipecat. Itu bukan aku banget.
" selama ini, bpk selalu menginginkan pegawai yg sempurna, tdk menerima kesalahan sekecil apapun, asal bpk tau kesalahan itu wajar pak didunia ini gk ada yg sempurna. Bpk tidk pernah memikirkan kmi selaku pegawai, bpk hanya mementingkan kualitas dan bagaimana pandangan org lain terhadap restoran bpk, sedang kan kami disini tertekan" ucapku panjang lebar, aku merasa lega karna sudah menyampaikan unek unek ku, yg hampir selama setahun aku pendam.

Manager ku dan cewek bar bar itu hanya melongo atas penuturanku, aku hanya tersenyum puas, sedangkan cowok itu dia memasang wajah bersalah padaku.

" permisi pak, mas, ba" ucapku sambil tersenyum. Sesudh sampai diluar restoran langkahku terhenti oleh cekalan seseorang, kutengokan kepalaku pada orang yg menghentikan langkahku.
"Sorry" satu kata yg membuat  jantungku berdetak seperti sudah lari maraton.

nayalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang