Ting
Pintu lift terbuka tetapi Abby baru saja sudah berada jauh didepannya duduk disebuah motor sport berwarna hitam yang terparkir didepan hotel.
" Dor..Dor.." Dua tembakan dilepaskan Miller, semua tembakannya meleset Abby mengacungkan jari tengahnya tanpa menatap Miller.
" Cih.. dia lepas lagi. Wanita ini selicin belut. Awas saja jika sampai tertangkap " Miller mengumpat kesal mendatangi teman-temannya dilantai atas yang terluka karena Abby.
Seorang Pria tampan menurunkan majalah yang sedari tadi menutup wajahnya menurunkan sedikit kacamata hitam yang sedang dikenakannya. Pria itu mengenakan kaos hitam bertuliskan Polo dengan celana jeans berwarna biru tua. Sebuah senyuman terlukis diwajah indahnya.
Drtt.. drrrt... drrrt..
Ponselnya berbunyi, pria itu tersenyum menatap nama yang muncul dilayar ponselnya.
Abby sayang calling...
Pria itu menggeser tombol berwarna hijau di ponselnya dan menjauhkan ponselnya dari telinganya.
" Hei... Mark... Dasar pria brengsek.. Kamu menjebak aku ya? Sialan., aku pikir malam ini kita kencan. Dasar kekasih brengsek ".
Mark menutup ponselnya dengan tangan mengurangi teriakan Abby yang terdengar nyaring di ponselnya.
" Maaf sayang, aku tidak bermaksud menjebakmu. Aku tahu kamu pasti bisa lolos dari sana dengan mudah. Motornya indah bukan ? "
" Awas Mark..!! jika bertemu aku pastikan akan menembak perutmu".
" Ampun sayang.. ampun.. aku janji tidak akan menjebakmu lagi " Mark meringis mendengar ancaman Abby, ia tahu Abby jenis orang yang akan melakukan apa yang ia katakan. Jika Abby berkata akan menembaknya maka Abby pasti menembaknya.
Klik..
Telpon terputus, Mark menggelengkan kepalanya perlahan mengelus perut sispacknya dengan pelan.
"Sepertinya akan ada luka baru lagi " ucapnya lirih.
"Sialan Mark.. " Abby menghentakkan kakinya ketanah dengan kesal, setelah pergi dari hotel Abby menghentikan motor hitamnya kesebuah taman yang sepi. Setelah berbicara dengan kekasihnya lewat telpon kemarahan Abby sedikit berkurang. Abby kesal pacarnya dengan sengaja menjebaknya, Mark memang sering menjebaknya tetapi Mark akan selalu membantunya meloloskan diri. Abby sering mengomeli Mark tetapi Mark akan selalu mengatakan jika ia hanya mengajari Abby saja.
Matanya menyipit melihat sebuah kartu menempel di kaca motor sportnya, kartu itu terselip diantara pecahan kaca motornya. Abby mengambil kartu itu membaca tulisan emas yang tertera.
" SELAMAT ABBY TANNER.. ANDA TERPILIH MENGIKUTI PERTARUNGAN DI SKY ISLAND. BESOK PUKUL 07.00 WIB DATANGLAH KE BANDARA DISANA AKAN ADA ORANG YANG MENJEMPUT ANDA "
Abby membaca berulang kali kalimat yang tertera di kartu tersebut. "Setelah sekian lama akhirnya aku mendapatkan undangan ini juga " Senyuman bahagia tampak diwajah Abby, semua amarahnya menguap karena mendapatkan kartu undangan Sky Island.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky Island
FantasySky Island Tournament (S.I.T) merupakan sebuah kontes tahunan yang sangat misterius. Sampai sekarang tidak ada yang mengetahui siapa penyelenggara S.I.T Sky Island merupakan sebuah tempat di salah satu pulau tersembunyi, akses masuk kesana sangat te...