Part 1
kring.....kring......
aku meraba meja nakas ku dan mematikan suara berisik yang merasal dari jam wekerku. Tetapi malahan digantikan suara gedoran pintu yang membuat telingaku mendengung.
"sakura-chan, bangun ini udah jam setengah 7 apa kamu mau terlambat atau mama siram kamu dengan air panas" oke fix itu suara mama ku tersayang . dengan segera aku bangun dan masuk ke kamar mandi setelah mendengar ancaman mama ku tercinta dan asal kalian tahu kalau ancaman mama bukan hanya sebuah ancaman tapi memang akan dia laksana kan, pernah sekali aku tidak mengindahkan ancaman mama ku yang akan menyiramku dengan air es dan tidak sampai 5 menit mama ku kembali dengan seember air dingin dan menyiramku yang langsung membuat ku megab-megab, dan berakhir aku dihukum untuk menjemur tilam ku tanpa bantuan siapa pun. Kejam memang tapi mama ku melakukan itu karena dia tidak ingin melihat ku menjadi anak yang tidak menghargai waktu.Oia aku lupa mengenalkan diriku. Kenalkan aku sakura hime rahmawati eits jangan kalian sangka aku keturunan orang jepang, kalian salah besar karna aku tidak ada keturunan orang jepang. Nama ku diambil dari salah satu anime yah kalau orang yang suka anime bilang salah satu anime legend yaitu cardcaptor sakura. Yeps mama ku seorang otaku lebih tepat na otaku kelas berat. Mama bisa menghabiskan berjam-jam di depan tv atau laptop demi menonton serial animenya bahkan mama perna bertengkar sama ayahku karena ayahku menganggu acara nonton cantiknya dan berakhir ayah harus tidur di ruang tamu di temani oleh nyamuk dan dinginnya malam. Tapi walau begitu ayah sangat mencintai mama ku bagi ayah ku mama adalah mutiara dalam hidupnya.
Aku mempunyai 2 saudara yaitu 1 abang yang bernama shinichi abdullah altero dan 1 adik perempuan yang manis bernama tomoyo nur nadeshiko. Nama abang dan adik ku jga berasal dari salah satu nama dari karekter anime jepang. Mama ku sangat berambisi menamainya anaknya dengan nama karekter anime yang sangat disukainya. Asal kalian tahu punya mama yang memiliki sifat abnormal seperti mama ku sangat merepotkan contohnya aja, dia tidak akan mau mengalah dengan anaknya saat menonton anime, dan parahnya mama ku sering mendadani aku dan adik ku dengan kostum yang ada di anime. Kadang aku dan adik ku akan melarikan diri kalau-kalau ibu ku sudah mulai ancang-ancang membuat atau membeli kostum anime.
Akan percuma kalau kami mengadu kepada ayah kami karena kami akan dikalahkan oleh rasa cinta ayah ke mama dan berkata "turuti aja apa kata mama kalian yah, toh kalian makin manis kalau memakai kostum itu" lebih sia-sia jika kami mengadu kepada abang kami karena dia akan diam saja dan melenggang pergi ke perpustakaan mini di lantai 2. Oleh karena itu kami tidak pernah lagi mengadu kepada siapa pun karena percuma saja.
Kadang aku heran kenapa ayah bisa tahan dengan sifat anehnya ibu ku. Aku pernah bertanya dengan ayahku dan jawabannya membuat ku mual "karena ayah sangat mencintai mama mu" dengan senyuman sejuta wattnya.
Tapi walau mama aneh tapi kami sangat mencintainya karena mama sosok yang sangat lembut dan baik hati yah kalau anehnya tidak kumat ==.
Aku sudah bilangkah sekara ng aku kelas 2 sma, adik ku smp di sekolah swasta dan abang ku baru masuk kuliah di universitas negeri di daerah ku.
Sifat hobi nonton anime mama ku di turunkan oleh adik ku tapi alhamdulillah tidak dengan sifat aneh mama ku sedangkan abang ku sangat pendiam kerjaannya belajar mulu aku saja sering geleng kepala melihat kamar abang ku yang penuh dengan tumpukan buku jadi tidak heran mendapat beasiswa di dan sering menang di olimpiade di sekolahnya dulu. Dan aku sendiri hanya anak biasa yah biasa saja pokoknya ho ho ho ho.
============================================================================
Assalamualaikum semuanya '-')/
ini cerita ke 2 mira setelah late ^^
mira harap kalian suka
di like and command yahk biar tulisan mira makin bagus
terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Flower
Romance"sayang!" aku hanya bisa melotot saat tiba-tiba seorang pria menarik lengan ku dan menabrakan ke dada bidangnya dan memeluk ku. "aku merindukanmu sayank, sangat" aku makin melotot sampai mata ku hampir keluar. Ya tuhan cukup mama ku yang punya sifat...