"Kau hadir dengan semua yang kau punya dan aku suka"
Badanku terasa segar sekarang. Lelah sekali hari ini. Aku terus memikirkan perkataan dave. Entah Kenapa aku memikirkannya. Apa aku suka kepadanya? Oh itu tidak mungkin. aku baru kenal sehari dengannya.
Ponselku berdering menandakan ada pesan masuk. Segera ku buka pesan itu dan nomornya tidak ku kenal. Mata ku terbelalak melihat pesan itu.
Zahra, lo liat di depan rumah lo sekarang.
tanpa membalas pesannya aku langsung menuju jendela dan menyingkirkan tirainya. Ada laki-laki yang sedang naik dimotornya. Sepertinya aku kenal. laki laki itu pun mendongak ke atas , menatap ke arah kamarku. Dan itu dave. Mau apa dia ke sini? Tanpa pikir panjang aku turun kebawah . Menuruni satu persatu anak tangga.
"dek Kenapa buru buru. Hati hati turun tangganya nanti jatuh" Ucap mama yang sedang nonton tv bersama bang galih. Papa tak terlihat mungkin belum pulang.
"Hehe maaf ma"
"Kamu mau kemana sih dek" tanya bang galih
"Ada deh" aku langsung menuju ke depan dan membuka gerbang rumah. Dave tengah menatapku,aku hanya menunduk. Dia tersenyum ke arahku dan mulai mendekat ke arahku. Ya tuhan Jantungku mau copot. Aku gugup setengah mati. dia tersenyum ke arahku. Entah sejak kapan aku merasa seperti ini.
"dave?"
"Zahra?"
Ucap kami bersamaan dan setelah itu aku hanya diam dan diam. Dan dia juga diam. Kenapa dia ikut ikutan diam sih? Akhirnya dia membuka pembicaraan.
"Gue kangen senyum lo"
"Huh? Kenapa"
"Muka lo merah tuh" aku pun mengusap wajahku untuk menghilangkan warna merah alami itu. Dia terkekeh pelan tapi masih bisa ku dengar.
"lo lucu ra. Tambah suka gue"
"Hehe oh ya kamu dapet nomor ku dari mana?" Untuk mengalihkan pembicaraan.
"Tadi gue ke minta ke tasya"
"Oh gitu. Kenapa kesini? Nyari in aku?"
"Enggak, gue mau ambil jaket gue tadi belom lo balikin. Gue kedinginan ra" astaga Kenapa aku gr banget sih. Di tuh nyari jaketnya bukan nyari aku. mungkin wajahku merah lagi sekarang.
"Ehh maaf lupa dave bntar ya"aku langsung kedalam kamarku dan mengambil jaket milik dave.
Malu gue malu,kenapa gr sih
GumamkuAku sampai di depan gerbang dan langsung menyodorkan jaketnya.
"nih dave maaf ya""Gue marah sama lo"
"aku kan Udah minta maaf dave"
"Ada syaratnya. Lo harus mau gue peluk"
"Huh peluk?" Tanpa iZin dari ku dia langsung memelukku, sepertinya dia memang kedinginan. Cukup lama dia memeluk sampai akhirnya dia melepaskan pelukannya. jantungku berdebar saat itu dan aku hanya mematung saja.
"Makasih ya. Gue dah anget"
"Eh.ee.. sa..ma sama" jawbku terbata bata karna rasa gugupku.
"gue balik ya lo masuk kamar gih, baru gue pulang"
"Sekarang?"
"Enggak satu tahun lagi. Ya iya la sekarang zahra gue cium juga nih" aku hanya tersenyum dan berjalan kedalam rumah. Hingga tak sadar dari tadi aku senyum sendiri.
"Ehh anak mama Kenapa senyum senyum gitu" goda mama
"Apa sih ma. Lagi Seneng gini"
"Liat tuh bang adek kamu senyum gitu pasti lagi suka sama cowok ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine
Teen Fiction"Tak peduli bagaimana kita bertemu, tak peduli seberapa lama kita mengenal, karna cinta tau kapan ia harus datang dan cinta tau harus pergi atau menetap" "Sedetik kau terlambat mengatakan, selamanya dia tak kan pernah tau"