#AuthorPov
"Duh... Aku dimana?" ucap Prilly sambil memegang kepalanya yang masih pusing.
"Bie, kamu udah bangun?" ucap seorang laki-laki bertanya kepada Prilly.
"My prince Ali..." ucap Prilly masih terdengar lemas. Samar-samar Prilly melihat Ali tersenyum.
"Iya ini aku Ali. Kamu baik-baik aja kan Bie?" ucap laki-laki tadi yang ternyata bernama Ali.
Prilly mengangguk sekilas. Lalu berusaha untuk duduk. Ali yang melihatnya langsung membantu Prilly.
"Aku baik-baik aja kok Ali..." ucap Prilly menjawab pertanyaan Ali setelah mendapat posisi duduk yang enak.
Ali lagi-lagi tersenyum. Senyum mematikan.
"Kamu apa kabar Bie? Udah lama kita gak bertemu?" tanya Ali lagi tapi terdengar ragu sambil mengusap tangan Prilly dengan gerakan yang kaku.
"Kabar aku baik-baik aja Ali. Kamu sendiri apa kabar? Tambah ganteng aj!!" ucap Prilly sambil memuji Ali.
"Aku juga baik kok! Oh ya, ni diminum dulu teh'nya. Nanti keburu dingin!" jawab Ali lalu menyuruh Prilly meminum teh yang sudah dibuat oleh'nya.
Prilly mengangguk, mengambil gelas yang sedang digenggam Ali. Lalu meminumnya sampai habis.
"Tadi kepala kamu kena bola basket Bie. Maaf ya. Atas nama tim aku. Aku minta maaf ya?" ucap Ali dengan nada bersalah saat Prilly sedang meminum teh hangat'nya.
"Ya gak papa kok! Gara-gara bola basket itu kita punya waktu berdua Li! Ya gak?" ucap Prilly menjawabnya lalu memberi pertanyaan dengan sedikit terkekeh.
"Iya juga sich. Kamu cantik banget Bie. Sejak kapan kamu berhijab?" ucap Ali langsung memberi pertanyaan tentang perubahan penampilan Prilly.
"Sejak 2tahun yang lalu. Saat aku tau kalau hidup aku udah gak lama lagi!!"
Batin Prilly sambil menatap Ali sedih. "Sejak 2 tahun yang lalu Ali, kamu sendiri? Sejak kapan kamu disebut-sebut preman kampus?" jawab Prilly memberi pertanyaan lagi kepada Ali.
"Sejak 2 tahun setelah kamu pergi ke London, Bie. Kamu pergi, penderitaan aku datang bertubi-tubi!!" jawab Ali dengan nada sedih.
"Maaf'in aku ya my prince. Aku janji gak akan ninggalin kamu sampai ajal menjemputku. Aku janji Ali. Jadi, kamu mau kan maaf'in aku?" kini Prilly yang bernada sedih. Prilly merasa bersalah banget. Mengetahui sikap Ali yang seperti preman kampus itu karena ditinggal olehnya ke London.
"Aku seneng dengernya. Aku juga seneng kamu udah kembali Bie. Selamat datang di Indonesia ya Bie!!" ucap Ali dengan nada ceria sambil menyunggingkan senyum. Prilly pun ikut tersenyum.
"Astagfirullah... Ali aku udah ada janji sama teman aku dikantin. Aku duluan ya?" ucap Prilly kaget. Lalu izin pamit sama Ali.
"Yaudah iya. Have fun ya kesayangan Ali. Jangan nakal. Kalau ada apa-apa panggil aku aja. Nanti aku langsung OTW!!" ucap Ali sambil memegang tangan Prilly. Prilly hanya mengangguk. Lalu pergi dari hadapan Ali setelah mengucapkan salam.
At Kantin
"Itte... Maaf ya gua telat!!" ucap Prilly cepat sambil mendudukan pantatnya di kursi depan tempat duduk Gritte.
"Ya gak papa kok. Gua kira lu gak akan dateng Illy. Tapi untung pikiran itu salah!!" ucap Itte yang tadi fokus dengan HP'nya jadi fokus sama Prilly.
"Itte!!" teriak 3 orang perempuan memanggil nama Itte dengan nada marah. Prilly yang melihatnya hanya diam. Tapi senyum dibibirnya tidak hilang sedikitpun.
"Eh kalian jangan bikin gua malu kek!! Kebiasaan banget!!" ucap Itte kesal dengan 3 teman perempuannya itu.
"Habisnya lu lupain kita setelah dapat teman baru!! Jadi kita kesal lah!!" ucap salah satu diantara 3 wanita itu sambil melirik Prilly sinis.
"Hush!! Mana mungkin gua lupain kalian!! Kalian kan temen gua yang paling somplak!!" ucap Gritte sambil tertawa ramah.
"Kenalin gays. Nama dia Prilly. Kalian bisa manggil dia dengan nama Illy!!" ucap Gritte memperkenalkan Prilly kepada teman-temannya itu sambil menunjuk Prilly.
Ketiga teman Gritte duduk dikursi yang memang untuk 5 orang ini. Lalu mereka memperhatikan Prilly dengan tatapan menyelidik. Sedangkan Prilly hanya tersenyum ramah. Beberapa saat mereka tersenyum. Membalas senyuman dari Prilly.
"Nama gua Febby. Maaf ya tadi gua natap lu sinis!" ucap salah satu cewek diantara mereka bertiga memperkenalkan namanya.
Ya, memang Febby yang sejak awal datang sudah tidak suka dengan Prilly. Tapi Prilly juga tak merasa keberatan karna Prilly disini adalah mahasiswi baru.
"Gua Jessica Mila Agnesia. Lu bisa panggil gua Jessi atau Mila atau juga Jessmil. Terserah lu mau panggil gua apa!!" ucap satu wanita lagi yang ternyata bernama Jessica Mila Agnesia.
"Kalau gua. Nama gua Yuki Kato!! Bukan Yuki Katro ya!! Lu bisa manggil gua Yuki!!" ucap wanita yang satu lagi yang ternyata bernama Yuki. Sepertinya wanita ini sifatnya sama dengan Gritte. Sama-sama tomboy.
"Salam kenal ya. Febby, Jessi dan Yuki!! Gua Prilly mahasiswi baru..." ucap Prilly dengan nada ceria.
"Oke gays, jadi si Illy sekarang sahabat baru kita!! Jadi, saat kita lagi hange out kita harus ajak Illy. Setuju?!" ucap Gritte dengan semangat 45'nya.
"SETUJU!!" teriak Febby, Jessi dan Yuki dengan kompak. Lebih semangat dari Gritte.
"Eh gays, gua ada kelas ni 10 menit lagi. Jadi, gua duluan ya!!" pamit Yuki kepada teman-temannya itu.
"Okelah, tapi nanti malam jangan lupa ya!! Di tempat biasa!!" ucap Gritte berseru senang.
"Yaudah, gua duluan ya. Bye!" ucap Yuki lalu berdiri dari duduknya dan pergi.
Tak lama setelah Yuki pergi. Gritte dan Febby juga pergi dari kantin dan menuju ke kelasnya. Sekarang tinggal tersisa Jessica dan Prilly.
"Lu kelihatan anak baik-baik ya? Berhijab. Emang lu gak canggung berteman sama kita yang gak peke hijab?" tanya Jessi sambil menatap Prilly dengan tatapan penuh arti.
"Kenapa canggung? Kalian cewek kan? Jadi, kenapa harus canggung?" jawab Prilly dengan tenang dihiasi senyum dibibir ranumnya.
"Iya juga sich!! Eh, gua bisa minta tolong gak?" tanya Jessica bersunggut.
"Minta tolong apa? Boleh kok! Kenapa gak?" ucap Prilly dengan senang hati.
"Ajarin gua pakai hijab. Gua juga mau pakai hijab!!" ucap Jessica meminta tolong.
"Lu mau pakai hijab?" tanya Prilly serius. Jessica mengangguk pasti.
"Lu harus punya niat dari lubuk hati lu yang dalam kalau lu mau pakai hijab. Memakai hijab mudah, tapi menyiapkan mental untuk berhijab sulit loh!!" ucap Prilly kepada Jessica seperti berceramah.
"Niat ya? Gua cuman takut di ledekin sama temen-temen kalau pake hijab!!" ucap Jessica berfikir keras.
"Kenapa harus takut? Wanita berhijab bukan berarti diledekin tapi malah disanjung!! Jadi, kapan lu mau berhijab?" ucap Prilly memberi pengertian.
"Mulai malam ini!! Kan nanti kita mau hange out di cafe rose sekitar jam 20.00!! Jadi, 2 jam sebelum kita ke cafe rose. Lu temenin gua ke mall buat belanja pakaian panjang. Soalnya baju gua pendek semua!!" ucap Jessica panjang kali lebar mengajak Prilly untuk menemaninya ke mall.
"Oke dech!! Eh, Jessi. Gua ada kelas. Gua duluan ya!!" pamit Prilly kepada Jessica.
"Iya silahkan!!" ucap Jessica menyilahkan Prilly pergi.
Tanpa diketahui Jessica dan Prilly. Ada seorang laki-laki yang mengawasi mereka berdua sambil tersenyum dan mangguk-mangguk seperti mengiyakan sesuatu.
Bersambung...
Siapakah laki-laki itu? Maaf masih pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Mengubah Segalanya
RomanceAliando Syarief Alkhatiri Anatasya Prilly Latuconsina * "Seorang laki-laki yang dulu rajin beribadah, rajin mengaji, pintar adzan. Berubah total semenjak ditinggal pergi ke London oleh sahabatnya. Sahabat yang selama 6 tahun menemani harus mengikuti...