~hidden eyes sapporo~

52 4 0
                                    

"Dia tidak menjawab telfonku hyung!" pria berkulit Tan itu terlihat mondar-mandir, wajahnya gelisah Mmh... Bukan, tapi nyaris marah. Itu karna ia terlihat sedang menganiaya layar ponselnya.

"Biar aku coba menanyakan ini pada Bang PD-nim, kau berhenti membombardir dengan terus meneleponnya. Dia akan semakin marah nanti. Kalian... Tenanglah."

Suasananya berubah jadi hening, baru saja pria jangkung berlesung pipi itu ingin melangkah tiba-tiba suara di belakangnya memanggil.

"Namjoon-Hyung... (Menghela napas) beberapa hari sebelumnya... Aku melihat ia mengemas barang. Itu tidak terlalu banyak, jadi aku pikir dia tidak dalam perjalanan yang lama. Tapi... Sampai sekarang dia belum juga kembali, jadi aku mohon... Temukan dia agar aku bisa memukulnya." mata pria Tan itu mulai berkaca-kaca.

Pria jangkung itu mengulas senyum, wajahnya tenang "Taehyung-ah, aku mengenalnya cukup lama meski tidak terlalu baik, tapi aku mengenalnya. Gwenchana."

"Sudah, tenanglah..." Hoseok meraih pundak Taehyung dan mengusaknya. Ia terlihat penuh kasih sayang dengan gestur seperti itu.

"Hyung... (Pria kekar dengan mata bulat dan gigi kelinci menghampiri Hoseok, menarik lengannya dan mulai merengek) Yoongi-hyung sedang tidak sehat, lalu kemana dia pergi?"

"Aigoo... Kau jangan ikut ikutan mewek seperti ini. Aku tidak bisa menggendong dua bocah sekaligus."

Di saat seperti ini, yang bisa Hoseok lakukan hanyalah mencoba tabah sambil menghibur dua bocah di rangkulannya (sebetulnya tidak bisa disebut bocah, karna mereka berusia 20-23 tahun 🙈) Sejujurnya ia juga merasa sangat khawatir, Yoongi bukan tipe orang yang sabaran meskipun ia terlihat tahan banting.

"Kepalaku sakit." Seseorang terlihat sedang memijit pelipisnya, menghempaskan tubuhnya ke sofa.

"Istirahatlah Jimin, dari tadi kau sudah menghabiskan tenaga untuk mencari orang hilang. Oh... Tidak tidak, bukan. Itu sebenarnya orang kabur." Seokjin sarkastik.

______________________________________

***
Office

"Jadi, sebenarnya dia sudah bicara padamu PD-nim?" Namjoon melipat tangan dan menyenderkan punggungnya ke sofa.

"Beri dia waktu." mata pria itu mendelik ke arah yang lain sambil mulai mengumpulkan kata-kata. Belum lagi akan membuka mulut,

"Orang itu..." sesekali berdesis kemudian melanjutkan bicara, "seharusnya dia tau kalau itu bukan karena-nya, lalu kenapa harus merasa bersalah?" Namjoon sudah menyalip obrolan.

"Bukan, tapi aku rasa dia menyesal karena kurang hati-hati."

"Itu bukan sesuatu yang harus disesali, karena itu kecelakaan. Setiap orang bisa mengalaminya."

"Tidak untuk bocah keras kepala sepertinya, kegagalan itu menurutnya aib."

Seketika Namjoon terperanjat dari sofa,

"Jadi berhenti untuk memberi tekanan padanya PD-nim!"

"W-wae?... Kenapa kau berteriak padaku Namjoon? Astaga... Kau pikir aku ini orang macam apa? Woah... Ck... Ck... Bahkan, ketika aku tau Seokjin makan seharian dan terus mengunyah seperti 🐷... aku tidak ambil pusing. Jadi bagaimana bisa kau berpikir aku menekannya. Apa aku terlihat kejam?"

"Hauuuhh..." Namjoon menjatuhkan dirinya ke sofa, matanya mulai sayu
"Kau tidak mengerti PD-nim, aku hanya takut dia depresi. Aku tidak ingin melihatnya seperti itu, lagi."

Whispers [Min Yoongi cast]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang