part 1

87 9 4
                                    

Salju mulai turun di tokyo membuat udara menjadi semakin dingin. Seorang wanita cantik berwajah blesteran jerman,berjalan seorang diri. gadis bernama mari atau lebih akrab dipanggil marichan merapatkan syalnya, mata gadis itu tenyiratkan kesedihan dan kekecewaan.

Marichan berjalan mengikuti langkah kakinya yang kini berhenti di sebuah kafe, dari kaca terlihat seorang pria dan seorang gadis tertawa bersama,mereka adalah matsushima sou dan sato shori. Marichan hanya memandang mereka dengan tatapan sedih.

"aku suka melihat senyum sou-chan,tapi melihatnya tersenyum bersama shori-chan membuat hatiku sakit"ucap mari-chan pelan

"aku sangat menyukaimu,sou-chan"ucap mari-chan dalam hati

mari-chan melangkahkan kakinya menjauhi cafe itu, dia tidak sanggup menahan perasaannya saat melihat pria yang dicintainya bersama gadis lain.

Saat mari menjauh pria bernama sou memandang keluar.

"kenapa aku merasa mari-chan tadi diluar ya"ucap sou dalam hati

"ada apa sou-kun?"ucap shori yang melihat sou mengedarkan pandangan diluar terlihat mencari seseorang

"tidak, tidak apa-apa"ucap sou

"arigatou ne,sou-kun sudah mau menemaniku malam ini"ucap shori

"aku senang bisa menemani shori-chan, jika shori-chan membutuhkan seseorang kau bisa menghubungiku"ucap sou

Shori mengangguk dan tersenyum.

"andai saja,kento-kun seperti sou-kun mungkin aku bisa menghabiskan malam valentine bersamanya"ucap shori

Sou hanya diam mendengar shori membicarakan kento. Sou tahu shori hanya menyukai kento dan shori juga sudah menjadi milik kento.

Namun sou menyukai shori dan dia hanya ingin gadis yang disukainya tersenyum dan bahagia. Sou tidak peduli walaupun shori hanya menganggapnya teman,yang terpenting dia bisa membuat gadis itu tersenyum saat bersamanya.

Mari-chan memandang kotak cokelat yang di pegang nya. mari ingin memberikannya pada sou tapi dia tahu sou hanya menginginkan cokelat dari shori-chan bukan darinya. Mari menghentikan langkahnya saat kini dia sampai di sebuah rumah,rumah keluarga matsushima

"kenapa aku ke rumah sou-chan"ucap mari-chan heran

Walaupun mari ingin menjauh dari sou tetapi langkahnya selalu membawanya ke tempat yang berhubungan dengan sou.

Mari menghela nafas lalu berbalik.

"mari-chan" ucap seseorang

Mari terlihat terkejut dan berbalik.

"kenapa berdiri diluar?ayo masuk"ucap ny. Matsushima

"tidak bi, terima kasih. Aku hanya ingin memberi ini"ucap mari memberikan sekotak cokelat pada ibu sou

"apa ini untuk sou?"ucap ny. Matsushima

"eh? Tidak,ini untuk semua keluarga matsushima. Maaf,bi. Mari harus segera pulang"ucap mari-chan membungkukkan badan lalu berlari pergi

Sou berjalan pulang menuju rumahnya, pandangannya tanpa sengaja terarah pada seorang gadis yang berdiri di depan toko, terlihat tatapan sedih dari mata gadis itu. Sou memandangnya heran,kenapa marichan berada di sini saat udara begitu dingin,apalagi sekarang dia sendirian.

"mari-chan"ucap sou

Gadis itu menoleh dan memandang sedih ke arah sou. Mari-chan segera berlari meninggalkan tempat itu. Mari-chan ingin menjauh dari sou mulai saat ini sampai dia bisa melepas sou demi kebahagiaan sou,pria yang sangat dicintainya.

Sou terlihat heran melihat gadis itu berlari menjauh saat melihatnya.

"ada apa dengan mari-chan? "ucap sou heran

"ah, mungkin dia takut aku mengadu pada orang tuanya karena pergi sendirian di malam yang dingin seperti ini"ucap sou

"dasar mari-chan"

Sou lalu kembali melangkahkan kakinya menuju ke rumahnya.

"tadaima"ucap sou

"okairi sou"ucap ny. Matsushima

"wah, cokelat yang dibawa mari sangat enak"ucap kakak sou

"eh? Mari-chan kesini"ucap sou

"iya, tadi dia kesini. Sepertinya dia menunggumu di depan rumah"ucap ny. Matsushima

"sou,bolehkah aku menghabiskan cokelatnya"ucap kakak sou

"tidak,mari-chan memberikannya untukku"ucap sou segera mengambil kotak cokelat dari kakaknya

"tapi dia bilang untuk SEMUA KELUARGA MATSUSHIMA bukan UNTUK MATSUSHIMA SOU saja"ucap kakak

"tetap saja, ini milikku"ucap sou segera membawa kotak itu ke kamarnya.

Sou menghabiskan cokelat itu sendirian. Dan di bawah cokelat itu ada sebuah kertas. Sou mengambil amplop bertulis 'to souchan'

"amplop apa ini? Apa sebuah surat?"ucap sou

Sou mulai membuka amplop itu.

Di kamarnya mari terlihat mencari sesuatu.

"dimana ya amplop itu, gawat jika ada yang membacanya"

"aku letakkan dimana ya"

Mari-chan berhenti mencari saat dia mengingat sesuatu.

"surat itu....ada di kotak cokelat itu. Gawat bagaimana ini"ucap mari panik

"mungkin semua sudah berakhir, aku tidak akan bisa bertemu souchan lagi"ucap mari-chan sedih

Sou mulai membaca kertas di dalam amplop itu.

Dear sou matsushima

Souchan adalah orang pertama yang kukenal saat aku di tokyo, aku masih ingat saat souchan berbicara denganku dengan bahasa inggris yang berantakan

Sou tersenyum malu mengingat saat pertama kali dia bertemu mari.

Walaupun sepertinya souchan tidak pintar bahasa inggris namun souchan satu-satunya orang yang mengajakku mengobrol dan akhirnya aku berhenti menjawab dengan bahasa inggris dan berbicara dengan bahasa jepang, dan wajah souchan yang terkejut terlihat sangat manis.

"kenapa marichan masih mengingat hal itu sih"ucap sou dia merasa malu

Sejak saat itu kita mulai berteman dan menghabiskan waktu bersama, aku tahu aku sering menyusahkan souchan dan bersikap manja pada souchan, tapi souchan tidak pernah marah padaku dan selalu memanjakanku.

Aku merasa nyaman saat souchan berada bersamaku.

Namun saat souchan mulai dekat dengan shori-chan,souchan mulai lebih memperhatikan shori-chan daripada aku. Aku merasa kesal saat souchan meninggalkanku dan lebih memilih shori-chan. awalnya aku pikir rasa kesal sewajarnya seorang teman yang kehilanhan perhatian dari temannya. Tapi perlahan aku mulai menyadari. Saat hatiku terasa sakit melihat souchan dan shori-chan bersama dan aku mulai menyadari,aku sangat menyukai souchan

Daisuki, souchan

Sou terdiam membaca kalimat terakhir surat mari.

Di kamarnya, mari tidak bisa tidur, dia memikirkan bagaimana jika surat itu sudah dibaca sou, apa sou akan marah padanya. Kenapa dia bisa secerobuh itu memasukan surat di kotak cokelat itu.

"aish, semua sudah berakhir. Tapi mungkin ini lebih baik untuk kami"ucap mari

Suki SugiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang