Aku kembali menelungkupkan wajahku di atas meja. Keputusanku saat ini benar-benar salah. Harusnya aku mengikuti kata-katanya untuk tidak masuk saja daripada duduk di sini tanpa melakukan apapun.
Akupun mengeluarkan ponselku untuk mengirimkan pesan padanya. Aish- ini masih jam 7. Masih lama untukku pulang.
Me
Chim, aku bosaaaaannnn (;ω;)
Chims ♡
Bukankah sudah kukatakan bahwa tidak ada gunanya kau masuk hari ini? (*´▽｀)ﾉﾉ
Me
Tapikan aku takut kalau aku kena hukum (╥_╥)
Chims ♡
Tidak akan! Akukan lebih berpengalaman
Me
Aaaaaaahhhh aku benar-benar bosaaaaaannn (ಥ_ಥ)
Chims ♡
Tsk! Baiklah kalau begitu tunggu aku, jangan kemana-mana!
Me
Apa yang kau lakukan?
Chims ♡
Sshh! Diamlah, dan masukkan semua bukumu, okay?
Me
Baiklaaah (／・ω・)／
Akupun memasukkan ponselku dan melihat sekelilingku yang sepi. Sehabis ujian seharusnya memang diam saja di rumah. Beristirahat dan menggemukkan badan!
Aahhh, benar-benar hari yang membosankan di sekolah! Apalagi aku tidak bisa keluar.
Setengah jam kemudian, Jimin masuk ke kelasku dengan tampang sok-coolnya itu. Ia menghampiriku dan langsung mengambil tasku.
"Chim, apa yang kau lakukan? Aku bisa dimarahi ssaem kalau aku pulang!" Protesku yang dibalas cengirannya.
"Aku sudah meminta ijin untuk membawamu pulang. Berpura-pura lemaslah di hadapan mereka!" Bisiknya membuat senyumku merekah.
"Kau memang yang terbaik Chim!"
Setelah keluar dari area sekolah, aku langsung masuk ke mobilnya yang terparkir tidak jauh dari gerbang. Akupun melempar tasku ke belakang dan menatap Jimin dengan ceria.
"Ayo kita pulang!" Teriakku semangat.
"Kata siapa? Kita akan bersenang-senang sebelum pulang. Pilih mall atau arcade?"
"Benarkah? Uhm, mall! Di dalam mall juga ada arcade bukan?" Ia hanya mengangguk paham.
"Baiklaah, let's go!"
