"Eomma.... Appa..." teriak seorang anak kecil dengan perban dikepalanya, ia tampak ketakutan ketika menyadari bahwa ia terbangun bukan dikamarnya. Beberapa orang berpakaian putih memasuki ruangan anak kecil itu dan memeriksa keadaannya.
"Ahjuma, dimana eomma dan appaku? Apa ahjuma melihatnya?" tanya anak kecil itu, terlihat jelas tatapan sendu dan iba dari beberapa orang yang ada disitu
"Orangtuamu sedang tidur sayang" jawab salah satu dari mereka.
Tidak puas dengan jawaban itu ia kembali bertanya "dimana? Ahjuma tolong bangunkan mereka. Youngie ingin bertemu mereka, youngie takut disini""Youngie, orangtuamu sedang tertidur di surga. Kami tidak bisa membangunkan mereka karena itu tempat yang sangat jauh" anak kecil yang dipanggil youngie itu menangis, ia tidak bodoh untuk memahami apa maksud dari ahjuma itu.
"Ahjuma, nae dongsaeng eodiseo?" tanyanya dengan berurai air mata
"adikmu ada, kau ingin bertemu dengannya?"~~~
Youngmin kecil kembali menangis ketika ia melihat adiknya dengan beberapa perban ditubuhnya, digenggamnya tangan sang adik dengan kuat. Adiknya yang memang hanya tertidur itu pun terbangun, memang adiknya sudah lebih dulu sadar kemarin ketika Youngmin masih terbaring lemah. Ia terkejut melihat hyungnya menangis "hyung, kau kah itu?"
"nde ini aku kwangie" youngmin tersenyum tatkala melihat adiknya yang mengerjapkan matanya lucu sehabis bangun tidur.
"hyung dari mana saja? Kwangie kesepian dari kemarin. Eomma dan appa juga tidak ada. Kata seorang ahjuma, eomma dan appa tidur. Tapi kenapa mereka belum bangun juga? Kwangie kan lagi sakit, tapi mereka malah tidak ada" ucap sang adik sambil mengerucutkan bibirnya. Youngmin kecil kembali menangis mendengar pertanyaan sang adik, ia tidak mampu mengeluarkan suaranya.
"hyung, kenapa menangis?" tanyanya lagi, namun kali ini terlihat kekhawatiran diwajahnya.
"hiks gwenchana, hyung tidak hiks.. menangis. Mian nde hyung tidak menemani kwangie kemarin dan membuat kwangie kesepian" senyuman terukir dibibir sang hyung dan mengusap lembut rambut adiknya dengan sayang.
"nde hyung, gwenchana. Asalkan hyung ada disini sekarang, kwangie takut sendiri"
"kwangie jangan takut, hyung janji akan selalu menamani kwangie. Hyung tidak akan menginggalkan kwangie lagi. Jadi kwangie tidak boleh jadi anak yang penakut, arraseo?"
Sang adik tersenyum mendengar perkataan hyungnya kemudian mengangguk dengan polosnya. Youngmin kecil pun memeluk adiknya erat, satu-satunya keluarga yang ia punya. Ia berjanji akan menjaga adiknya. Youngmin kecil sengaja tidak memberitahu kwangmin kecil tentang kedua orangtuanya, ia tidak ingin melihat adiknya menangis. Biarlah waktu yang akan memberitahunya.
Gimana? Penasaran gk? Ini ff pertamaku, jadi jeongmal mianhae kalau bahasanya belibet, bacanya kurang nyaman, atau kurang dimengerti. Maklum aja ini ff pertama buat aku, jadi kritik dan saran sangat dibutuhkan. Tolong vote dan coment ya ^-^
KAMU SEDANG MEMBACA
Egao Misete
Fanfiction"Kenapa kau meninggalkan ku? Tahukah kau selama ini aku menderita? Bahkan hingga saat ini aku membencimu dan akan selalu membencimu" -Kwangmin "Aku tau aku salah, untuk itu mulai sekarang aku akan selalu mengawasimu, menjagamu, dan menemanimu. Apapu...