«»Tengah Malam«»

4.2K 414 119
                                    

°
°
||Keep read and enjoy TaeGi story||
«»«»«»«»«»»»»»
Typo terkadang terjadi,
jika terdapat ketidakjelasan dapat mengutarakan di kolom komentar
«»«»«»»«»««»»»

°
°
««»««»«»

<><><><><><><>

Taehyung menekan tombol bel apartement Jin berkali-kali karena tak kunjung dibukakan oleh pemiliknya. Lelah menunggu, secara tak diundang pikirannya yang seleweran tiba-tiba memenuhi hatinya.

"Ena-ena kah mereka?" Batin Taehyung.

Apartement Jin memanglah apartement dengan fasilitas kedap suara. Jadi, bisa melakukan "ini itu" sepuasnya kan? Astaga, sadarkanlah dirimu Kim Taehyung. Jangan mengotori pikiranmu nan suci ini. Kau masih anak baek baek, masih polos-polos. Jangan biarkan pikiran tak berfaedah memenuhi otakmu yang masih perawan(?).Hush~hush~ pergilah pikiran hentai!!

Taehyung asyik bermonolog sendiri dengan alay-nya. Hingga terdengar bunyi decit pintu yang terbuka. Menampilkan sosok Jin yang tampak segar khas orang-orang sehabis mandi. Mata Taehyung menatap Jin penuh selidik.

Bibir bengkak yang bertambah bengkak.

(check list)

Bekas kissmark di jenjang leher.

(check list)

Bau khas alami pria di dalam
apartemen.

(check list)

Oke fix, Taehyung sudah tau kegiataan apa yang sebelumnya terjadi. Tiba-tiba saja hormonya mendidih menerka-nerka permainan apa yang dilakukan oleh mereka "kali ini".

"Anakku!! Aku merindukanmu~" Suara Jin yang mengalun, mengalihkan antensi Kim Taehyung sekarang.

Suara serak basah khas sesudah mendesah.
Istighfar pemirsahh...

(check list)

Data menyakinkan 100%%%
versi Kim Taehyung.

(check list)

"Eomma habis ena-ena ya?" Soal Taehyung jujur demi membenarkan hasil scan datanya.

Jin membulatkan matanya lebar. Pertanyaan blak-blakan dari anak angkatnya sendiri membuatnya gelagapan. Dirinya membatin tentang kenyataan wacana yang ia baca di majalah, judulnya "hormon anak muda zaman sekarang tumbuh lebih cepat. Waspadalah!". Dan ternyata, Jin sudah menemukan satu bukti yang meperkuat opini tersebut. Ia pun menarik paksa anak angkatnya itu ke dalam apartemen.

Menggetuk sayang kepala Taehyung dengan alat pancing miliknya. Kemudian berlalu pergi meninggalkan Taehyung yang cengo sambil menghentak-hentakkan kakinya. Suara teriakan dirinya kini menggelegar di seluruh ruang apartemen bernomor 123 tersebut.

"Kim Taehyung Pabbo, ini terakhir kali aku memberimu makan gratis. Jangan berharap setelah ini kau dapat menginjakkan kaki mu ke apartemen ku dengan santai. Kau harus membayar!"

Soraknya keras. Ia sengaja cepat berpaling dari Taehyung untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. Bisa-bisanya Taehyung bertanya tentang hal itu secara lantang di luar. Nanti kalau kedengaran orang lewat mau ditaruh dimana muka Jin nanti. Mau dimana?! Aish~ dasar berhati tidak peka!

🐱The Sweet Kitten🐱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang