stars

1.1K 111 7
                                    

Seperti Bintang,  aku disini akan selalu bersamamu. Namun untuk saat ini cahayaku mulai pudar. Namun ku mohon,  tetaplah jaga senyum itu walau ternyata akan ada orang lain disana.

***

Musim semi sepertinya akan berakhir.

Semenjak kemarin jisoo pergi bersama seokjin,  kini keadaannya sudah sangat mengkhawatirkan.

Seokjin sudah tidak bisa masuk keruangan tempat nya dirawat sekarang,  karena kondisi yang terakhir dia lihat saat itu.

Seokjin pov ( flashback )

"Aku hanya ingin lebih lama disini" ucap gadis pujaanku itu dengan tangis nya yang sangat membuatku lemah

"Kau akan tetap menjadi penguatku" jawabku mencoba membuatnya tegar.

Namun,  jisoo.  Dia tetap menangis dalam tundukan kepalanya.  Aku geram bukan main,  aku coba melihat ke arah wajahnya dan ku coba membuatnya untuk tidak menunduk lagi.

"Kau akan tetap menjadi penguatku, kita akan menjalani semuanya bersama" ucapku kepadanya sekali lagi.

Namun dia hanya diam dan menangis,  seperti percuma akhirnya aku mencoba memberikan pengertian lewat sebuat sentuhan padanya.

Malam itu, disinari cahaya Bulan dari luar aku mencoba meluapkan segala emosiku padanya lewat sebuat sentuhan itu.

Jisoo tetap terdiam dan masih tetap meneteskan air matanya. Kumohon berhentilah ucapku masih dalam sentuhan itu.

Akhirnya, ku coba melepaskan ciumanku itu karena tangis jisoo tak kunjung berhenti.

"Kumohon jangan pernah kau menekan tombol reset dan memformatnya,  aku tak ingin dilupakan" ucap jisoo dalam tangisnya.

"Tak akan pernah ada yang dilupakan,  karena kita akan saling menguatkan satu sama lain. " jawabku penuh harap padanya.

Namun tiba-tiba saja dia terjatuh begitu saja dari posisinya.  Aku langsung membopongnya dan membawa nya keluar. 

Aku berlari,  menuju lantai bawah dan untung saja disana aku bertemu dengan penjaga sekolah dan dibukalah pintu gerbang itu.

Aku berlari  dan berlari sembari membopong tuan puteriku yang semakin melemah.

Kumohon bertahanlah

Bertahanlah dan kau akan menjadi penguat ku..

Aku terus berlari dengan hati yang tak karuan, aku ingin dia tetap hidup.  Kumohon berikan dia kesempatan untuk itu.

Seperti yang telah diberi kekuatan,  seokjin berlari sangat kencang dengan membawa jisoo.

Akhirnya aku sampai di sebuah bangunan tempat jisoo di rawat.

"Kau bilang kau baik baik saja.  Dan aku yakin kau akan baik-baik saja" ucapku pada telinganya.

Setelah jisoo masuk ke ruangannya,  dokter dan perawat nya langsung menanganinya, kulihat dokter memberikan sedikit kejutan di jantungnya dan jisoo hanya terdiam. ECG di ruangan itu belum memberikan respon dan kulihat tangan nya terjatuh dari tepatnya menandakan jika kondisinya sudah sangatlah lemah.  Sampai kejutan yang ketiga di jantungnya  akhirnya ECG itu memberikan suara yang menandakan jika jisoo sudah dalam keadaan baiknya. Walau kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.

Kiss DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang