Lupa Diri

5 2 0
                                    

Malam itu aku pergi bersama Dian, ya Dian adalah teman pertamaku ketika aku ngekost. Aku sibuk mempercantik diri, sampai aku lupa dengan penutup kepalaku(kerudung), aku bercermin ku pulas wajahku dengan sedikit makeup natural, ku pandang tubuhku dari ujung kepala sampai kaki, tersirat dalam benakku pesan ayah untuk aku tidak pernah melepas kerudungku, tapi aku mengingkari janji itu.
"Maafkan aku ayah" ucapku dalam hati saat aku bercermin menatap wajahku yang mulai berbeda.
  
                            *****

Gedung-gedung tinggi itu, sungguh aku begitu terkesima ketika melihat gedung-gedung yang menjulang tinggi bagaikan menara itu, noraknya aku saat Dian memintaku untuk menggambilkan tiket parkir yang harusnya tinggal menekan tombol, tapi aku tidak mengerti bagaimana menggunakannya, aku tidak tahu tombol mana yang mesti ku tekan.
"Lus!" Sentak Dian karena aku lama menekan tombol tiket, sampai aku tak sadar dibelakang motor yang aku dan Dian kendarai sudah banyak yang antri.
"Iya di?" Jawabku sambil memasang wajah bingung.
"Lama bener deh, tinggal di tekan aja tombol yang biru lus" jawab Dian sambil membenarkan.

                          *****

Lelahnya malam ini, Dian mengajakku berkeliling-keliling kota dengan menunjukan semua sesuatu yang tidak aku mengerti agar kejadian seperti di parkiran tidak terulang kembali. Waktu menunjukan pukul 10:00 PM, aku teringat bahwa aku belum melaksanakan kewajibanku, ya janjiku pada ayah untuk tidak meninggalkan sholat. Aku begitu malas dan ku pikir aku akan melaksanakan sholatku nanti pukul 11:00 PM.
"Ah nanti sajalah sholatnya, masi malas, lagian ayah ga tau ini aku telat sholat" ucapku sambil santai di atas kasur kecil yang nyaman dengan harumnya spray yang baruku pasangkan.
Sampai aku lupa akan kewajibanku, aku tertidur hinggu esok pagi, dan aku dua kali meninggalkan kewajibanku, sampai berulang-ulang hingga aku menyepelekannya.

LusyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang