Chapter 8

277 15 2
                                    

"Yuta jangan gila! Kau boleh kena hukum cikgu! Yakk Nakamoto!"

Yuta tak memperdulikan kawan-kawannya yg cuba untuk menghentikan dia.

"Aku kena selamatkan Winwin!"
"Kau tau Winwin kat mana?"

Yuta terdiam. Bodohnya dia tak fikir dulu sebelum bertindak. Taeyong laju mendekati Yuta, memeluk kawannya itu.

"Jangan jadi bodoh, kita siasat sama-sama, siapa yg culik Winwin"
"Ya Tae"

Taeil, Mark, Haechan,Johnny,Ten dan Jaehyun juga mendekati Yuta dan Taeyong, ikut sama-sama berpelukan. Johnny perasan sesuatu yg ganjil di antara mereka semua. Dahinya berkerut.

"Doyoung mana?"

Semua diam.

ParkBunnyLuna

Doyoung berjalan dengan cepat. Dahinya basah bersimbah peluh. Plastik hitam di tangannya dipeluk erat. Kakinya cepat membawanya masuk ke kawasan yang dikelilingi semak-samun, langkahnya langsung terhenti melihat pemandangan sebuah rumah besar yg terbiar di antara semak itu. Senyum misteri langsung terpajang di bibirnya, dibawanya kaki panjangnya untuk masuk ke dalam rumah tersebut.

"Hai babyboy"

Seseorang di dalam rumah itu membeku di atas kerusinya.

ParkBunnyLuna

Yuta menjambak rambutnya sendiri. Kepalanya terasa nak pecah memikirkan Winwin(nya) yang hilang tanpa jejak. Taeyong menarik tangan Yuta yang tak berhenti menjambak rambutnya.

"Dahlah, tak guna kau cederakan diri sendiri,kita cari Winwin sama-sama jan sedih"
"Iya eomma"

Yuta bersandar di bahu Taeyong, Taeyong dengan penuh rasa kasih sayang seorang ibu menepuk-nepuk kepala Yuta perlahan.

"Winwin-ah"

Tiba-tiba Yuta teringat sesuatu. Dia laju berlari keluar dari kelasnya dan berlari menuju blok sebelah. Kakinya melangkah cepat. Pintu kelas Doyoung dan Ten ditolaknya keras, membuat seisi kelas itu menatap heran pada Yuta.

"Mana budak yg selalu duduk kat sini?"
"D-dia tak hadir"
"Shit"

Yuta menghantam meja budak yg dimaksudkannya keras. Membuat bunyi yg memekakkan telinga. Semua penghuni kelas itu diam tak bergerak. Untung takda cikgu kalau tak habis dah si Yuta.

"Winwin-ah"

Air mata Yuta perlahan membasahi pipinya. Taeyong dan Johnny masuk ke dalam kelas dan menghampiri Yuta.

"Sabarlah kawan, kita usaha sama-sama"
"Iya John"

Johnny menepuk bahu Yuta, memberikan semangat ala lelaki sejatinya. Taeyong meminta maaf pada semua penghuni kelas, dan menarik Yuta keluar.

"Winwin..."









Nah sudah, jan tagih dulu

My ManWhere stories live. Discover now