Chapter 9

443 22 7
                                    

"Hyung kenal tak budak yg selalu duduk sebelah Junhui?"
"Hah? Yg budak baru tu? Yg dari China?"
"Ya"
"Tak berapa kenal, kenapa?"
"Dia hari tu ada ca-"
"Hai semua"

Yuta dan Taeil menghentikan perbincangan mereka. Doyoung berdiri di hadapan mereka dengan senyuman manisnya yang mau tak mau buat Yuta dan Taeil ikut tersenyum.

"Hai juga Youngie"

Doyoung tersipu malu. Taeil hanya ketawa kecil melihat tingkah malu-malu kucing Doyoung.

"Youngie, kenal tak budak yg duduk sebelah Junhui?"
"Hah? T-tak k-kenal hyung"

Doyoung tergagap-gagap menjawab soalan Yuta buat Taeil ketawa lepas.

"Aigoo, comel"
"E-eh hyung?"

Taeil mencubit sepasang pipi chubby Doyoung buat empunya pipi merengek minta dilepaskan.

"Sakit hyung!!"
"Ya ya maaf"
"Ish"

Doyoung memajukan bibirnya, membuat pose bibir itik, Taeil sekali lagi tak dapat menahan diri untuk tak menyakiti pipi Doyoung. Yuta hanya mampu ketawa terbahak-bahak.

"Youngie comellah"
"Tau"

Doyoung menjelirkan lidahnya dan berlari keluar dari kantin.

"Dia comel kan Yuta?"
"Doyoung?"
"Ya"
"Ya, memang comel tapi bukan taste aku hyung"
"Baguslah"
"Cieeee hyung sukakan Youngiee"
"Hoi jan cakap kuat-kuat"

Yuta ketawa sampai menangis. Taeil hanya menatap adiknya itu datar.

"Bye Yuta"
"Hyung jan merajuk, aku gurau ja hyung"
"Yalah yalah, aku lelaki sejati, tak merajuk"

Yuta tersenyum mengejek pada Taeil, Taeil yang geram dengan perangai Yuta menumbuk perut Yuta main-main.

"Sopan sikit pada yang lebih tua, Nakamoto"
"Ne hyung"

ParkBunnyLuna

Doyoung sebenarnya tak pergi dari kantin, dia bersembunyi di antara pelajar-pelajar lain. Pipinya memerah.

"Ish awas ya Taeil hyung"

Mengingat Yuta buat Doyoung ingat tugasnya.

"Macam mana nak hentikan semuanya?"

Doyoung membeku, lebih tepatnya mengkhayal, memikirkan cara untuk memulihkan keadaan. Ten yang melihat kawannya itu berdiri di kerumunan pelajar dengan cepat menyeret Doyoung keluar.

"Hoi,DOYOUNGGG"
"A-ah? Apa?"
"Mengkhayal, dah jom ke kelas"
"O-oke"

Ten menarik tangan Doyoung, menggenggam erat tangan kawannya itu. Sementara Doyoung, masih memikirkan sesuatu.

ParkBunnyLuna

"Cih, jangan harap"

Smirk terpajang di bibirnya. Dia tak akan pernah membiarkan sesiapa pun merosak rancangan yang sudah dia susun rapi. Tin yang di genggamnya perlahan kemik dan tanpa perikemanusiaan, dia melempar tin itu ke lantai dan menginjak-injaknya tanpa ampun.

"Aku akan hancurkan kau macam tin ni kalau kau berani khianati aku"











Buat kerja rumah woi

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My ManWhere stories live. Discover now