Chapter 4

36 3 0
                                        

"Astaga!! Jam berapa ini?!" Teriakku saat bangun tidur. Ini sudah jam 7 kurang dan aku baru bangun. Aku bergegas loncat dari kasur, cuci muka dan langsung ganti seragam sekolah. Aku masuk sekolah jam 7 dan pelajaran pertama itu, bahasa indonesia. Bu Laila galak banget pula. Hari ini aku kesiangan karena semalam aku nonton film horor dilaptop sampai malam_-

"Mama kenapa gak bangunin nisa sih?"
"Loh? Mama sudah bangunin kamu berapa kali, Dek. Tapi kamunya gak bangun-bangun."
"Haduh ma.. Nisa telat nih." Kataku sambil pake sepatu.
"Lain kali jangan tidur malam-malam makanya, sayang."
"Yaudah aku berangkat dulu. Assalamualaiku."
"Walaikumsalam. Kamu gak sarapan dulu?"
"Engga ma." Sambil cium tangan lalu bergegas pergi menaiki ojek online yang sedaritadi kupesan.

-Skip Sampai Disekolah-

"Haduh gerbang udah ditutup. Gimana nih?" Tanyaku pada diri sendiri sampai ingin menangis.
"Ngapain Nis? Belom masuk?" Tanya seseorang yang berada dibelakangku. Aku gak tau siapa dia.
"Belom.. gue tel.. loh? Gilang? Lo kok disini?" Tanyaku heran. Ternyata itu Gilang dengan seragam yg tidak lengkap, rambut sudah hampir sekerah baju. Dan seragamnya pun tidak dimasukan.
"Lo telat? Percuma. Pintu gerbang gak bakal dibuka. Lagian pelajaran pertama itu Bu Laila. Kalo lo telat, bisa-bisa lo dijadiin perkedel sama dia." Katanya sambil bersikap sok acuh.
"Duh terus gimana nih?" Aku mulai menangis.
"Yaelah malah nangis kayak bayi. Yaudah jangan nangis. Sini ikut gue." Kata Gilang menarik tanganku.

"Mau kemana?"
"Ikut aja. Gak gue apa-apain kok."
"Ngajak gue bolos? Gak mau."
"Ck. Nih anak susah banget. Mau ditolongin gak? Lo mau ditelen bu Laila karna lo telat? Pelajaran bu Laila kan cuma sampe istirahat pertama, lo ikut gue sampe jam bu Laila abis."
"Terus..?"
"Pintu belakang kan suka kebuka kalo pengen istirahat, lo nanti masuk lewat situ. Buru-buru naik ke kelas biar ga kepergok."
"Lo juga ikut?"
"Engga. Gue cabut sampe pulang. Tapi lo gak usah. Sampe pelajaran bu Laila abis aja."
"Emang mau kemana?"
"Udah ayo ikut aja."

Akupun meng 'iya' kan ajakan gilang. Tadinya aku gak mau. Tapi ini karena terpaksa. Inget. Terpaksa. Aku menaiki motor CBR merah milik Gilang.
Aku diajak jalan-jalan keliling Jakarta. Untuk pertama kalinya aku berkeliling Jakarta. Tetapi dengan orang yg saat itu tidak aku suka.
Lalu aku dan Gilang mampir ke sebuah Mall didaerah Jakarta Pusat.

"Mau main timezone gak?" Tanya Gilang.
"Ha?" Aku kaget ketika dia nanya seperti itu.
"Mau main timezone gak? Kalo engga, yaudah gak jadi. Pinter-pinter bolot juga lu ya."
"I..iya deh."

Akhirnya kita main di timezone. Seketika aku merasa dekat dengan Gilang. Dan merasa kalau dia baik. Tidak seperti dugaanku selama ini. Aku merasa senang tapi takut kalau bersama Gilang. Ah tapi aku gakmau membawa perasaan ini. Bisa bahaya kalau aku suka dengan Gilang. Walaupun dia memiliki wajah yg ganteng, cowok bandel itu bukanlah tipeku.
Sampai akhirnya sudah jam 10 hampir siang. Aku dan Gilang secepat mungkin balik ke sekolah.

-Skip sampai disekolah-

"Emm.. makasih ya Lang."
"Makasih buat apa?"
"Iya mau bantu gue."
"Biasa aja. Gue mau nolong karna gak pengen liat cewek nangis depan gue."
Seketika aku malu menyadari kalau tadi aku menangis karena telat. Karena itu pertama kalinya bagiku. Aku tak pernah melanggar peraturan sekolah selama ini. Apalagi yg namanya terlambat. Seorang Annisa, paling anti sama terlambat.
"Udah buruan masuk. Ntar keburu ada yg liat."
"Eh.. iyaa."
Aku bergegas masuk dan secepat mungkin naik tangga ke kelas agar tak terlihat oleh guru piket yang sedang bertugas.

Duh baru sempet nulis lagi😂 karna sibuk PKL jadi ga sempet nulis deh😂 jangan lupa vote dan comment ya😍😍

Give Me Back My SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang