Chapter 5

21 2 0
                                    

Untung saat aku masuk kelas, sudah bel istirahat dan Bu Laila sudah keluar dari kelas.
Aku bergegas duduk dan merapikan rambut sebahuku yg berantakan karena terburu-buru.

"Woy Nis! Kok baru dateng? Untung belom gue absenin lo dibuku absen."

Tanya Aqila saat aku baru datang. Aqila memang menjabat sebagai sekretaris kelas. Dan dia yg memegang buku absen kelas.
Dengan nafas yang masih terengah-engah, akupun menjawab.

"Iya gue kesiangan nih Qil. Sial banget deh gue gara-gara nonton film Orphan."
"Lah terus lo masuk lewat mana?"
"Pintu belakang lah. yakali lewat gerbang sekolah. Bisa-bisa gue dimakan sama guru piket."
"Makanya jangan sok-sok'an tidur malem ah. Jadi telat kan lo. Untung temen lo yg cantik ini sekretaris kelas."
"Idih, cantik dari ujung monas mah iya."

Begitu aku sudah tidak lelah karena berlari tadi, akupun ke kantin bersama 3 orang sahabatku. Aku masih memikirkan hal yang tadi. Jalan-jalan sekaligus main timezone dengan Gilang. Ini gila bukan? Seorang Annisa, anak baru, jalan dengan seorang Gilang, siswa yang terkenal bandel, pentolan sekolah. Aku saja sampai bingung ingin cerita seperti apa kepada sahabat-sahabatku ini. Ah tapi nanti sajalah aku ceritanya. Untuk sekarang-sekarang ini, biar saja aku yang merasakan. Tapi seketika benci itu hilang. Akupun heran kenapa bisa. Ah mungkin karena kebaikannya Gilang. Aku juga tidak mungkin suka sama Gilang. Itu hal yang paling tidak masuk akal.

Sesampainya dikantin, kami berempat memesan siomay dan es teh manis. Dan seperti biasa, kami bercerita dan bercanda sambil makan. Tapi disaat aku sedang makan, ada kakak kelas 12 cowok yang nyindir aku.

"Ekhem! Yabg abis ngedate sama Gilang."
"Eh, Teng. Lo tau darimana si Gilang jalan ama anak baru?"
"Tadi pagi gue liat pas dihukum pak Budi dilapangan."

Mampus deh! Ketahuan kan kalo aku tadi jalan sama Gilang. Padahal itu bukan ngedate. Tapi Gilang cuma nolongin aku pas telat masuk sekolah. Jangan sampai sahabatku pada salah paham sama yang diomongin kak Boteng.

"Nis? Bener lo jalan sama Gilang? Pantesan Gilang gak masuk dan lo telat." Tanya Acha.
"Engga. Bukan gitu Cha, nih gue mau cerita sekarang tapi nunggu kalian biar pada gak salah paham." Jelasku.
"Kalo masalah Gilang gak masuk mah itu udah sering. Lah ini elo Nis. Bisa telat gitu." Celetuk Aqila.
"Ssssttt! Udah-udah. Daripada ribut, kasian juga Nisanya, coba kita dengerin dulu penjelasan dari Nisa." Akhirnya Fiya pun jadi penengah.

Akupun menjelaskan sedetail-detailnya dari awal sampai akhir. Dan mereka semua pada paham. Tapi, mereka juga pada heran.

"Lah kok bisa sih? Si Gilang nolongin lo? Apa karena lo cantik?" Kata Aqil.
"Iya ya. Kenapa bisa? Wah jangan-jangan Gilang suka sama lo kali Nis hahaha.. ati-ati aja lho kalo sama dia." Kata Acha.
"Ih apaan sih? Kok pada ngelantur semua? Mana mungkin sih Gilang suka sama gue?" Kataku.
"Ya kali aja kan Nis. Gilang kan suka juga sama cewe-cewe cantik. Banyak yg dia modusin. Tapi gak ada yg dia jadiin pacar." Kata Fiya.
"Iya tuh bener kata Fiya." Kata Acha dan Aqil.
"Udah ah balik aja deh ke kelas. Udah bel juga." Aku mengelak.
"Yaaah malah ngeles lo Nis kayak bajaj." Ledek Acha.

Kitapun menuju ke kelas. Tapi perasaanku aneh. Aku terus memikirkan Gilang. Aku pikir itu wajar. Karena tadi abis bahas Gilang yg tidak-tidak. Tapi sungguh ini mengganggu pikiranku!!

-Skip Pulang Sekolah-

"Assalamualikum. Ma, Nisa pulang."
"Eh udah pulang dek? Kok capek banget keliatannya? Tadi telat gak?"
"Iya telat lah. Tapi gak diomelin kok. Iya cape ma, Nisa naik dulu ya ke kamar."
"Yasudah. Istirahat dulu, lalu ganti baju ya sayang. Nanti jam 2 turun kebawah buat makan siang ya."
"Iya mamaku yg cantik."

Huh. Lelah. Kurasa aku ingin terlelap saja biar lelahku hilang. Memikirkan dia yg tak hilang dari pikiranku. Kenapa aku ini? Ada apa? Baru pertama kalinya aku begini.


______________________________________

Jangan lupa vote+komen ya guys.😙😙 Maaf kalo acak"an. Soalnya lagi capek bgt sm PKL wkwkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Give Me Back My SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang