"Bukankah pelanggan adalah raja?"______________________________________
'Aduh,aku harus bilang apa?'
"Maaf ya,sepertinya aku harus melanjutkan pekerjaanku?"
"Bukankah melayani pelanggan adalah pekerjaanmu?"
Gadis bersurai hitam itu hanya dapat mengangguk.
"Aku pelangganmu bukan?"
"I iya"
"Maka,duduklah dan temani aku."
Gadis itu hanya bisa pasrah dan mengikuti kemauan pelanggannya yang keras kepala itu.
"Oy,kau kenapa? Tenang saja,kalau boss mu datang dan marah-marah maka,aku akan membelamu."
Pria itu berusaha menenangkan gadis yang tampak gelisah dihadapannya.
"Oy! Kenapa kau duduk ayo lanjutkan pekerjaanmu! "
Seorang pria bersurai biru tua itu membentak gadis yang baru ia tolong tadi malam.
"i iya, maaf! A, aku akan melanjutkan pekerjaanku. "
"hei, sekarang ini dia sedang bekerja tau! "
"duduk santai dikursi pelanggan itu yang kau bilang bekerja? "
"aku yang memintanya untuk duduk disini menemaniku. "
"tapi, itu bukan pekerjaannya. "
"pekerjaannya melayani pelanggan bukan? "
"iya, lalu. "
"bukankah melakukan apa yang ku minta itu artinya dia telah melakukan pekerjaannya? "
'oh, ya ampun.... dia pintar sekali dalam berbicara aku harus bilang apalagi?! '
"ba, baiklah terserah anda saja, wahai pelanggan yang terhormat. "
Jawab pria beriris coklat itu dengan nada sedikit mengejek.
"Kei, a aku minta ma maaf. "
"......."
Pria itu pergi menjauh dan melayani pelanggan yang lain tanpa mempedulikan gadis yang meminta maaf padanya.
'apa dia marah padaku? '
"halo, halo. "
Pria bersurai pirang itu melambaikan tangannya ke depan wajah gadis di hadapannya.
"e e eh, maaf. "
"kau melamun ya? "
'laki-laki didepanku ini benar-benar aneh saat diawal-awal dia sangat galak dan ketus! Sekarang tiba-tiba malah jadi ramah! Tapi, nggak papa sih, setidaknya dia tidak menjadi menakutkan lagi. Jujur saja, sebenarnya,aku takut dengan orang yang ada didepanku ini. '
"hei! Jangan melamun lagi!"
"i iya, ma maaf maaf! "
"oh, kita belum kenalan ya? Perkenalkan namaku Kato Yamaguchi. Salam kenal. "
Pria itu mengulurkan tangannya kepada gadis didepannya. Dengan malu-malu gadis itu menyambut tangan itu dan bersalaman.
"Ran Ameyuki. "
"hm, nama yang bagus. Kau tinggal dimana? "
"di rumah Kei Mitsushiba. "
"eh, bukankah itu nama orang yang tadi kan? Apa kalian sepasang kekasih? Pantas saja tadi, dia marah. Mungkin, karna cemburu. "
"o oh, ka kami, memang tinggal be, bersama ta, tapi, ka, kami bukan sepasang kekasih! "
"kalau begitu, untunglah. "
"memangnya, kenapa?! "
"tidak papa sih, hanya saja sepertinya, aku menyukaimu. "
'ya ampun! Orang dihadapanku ini memang benar-benar gila! Baru kenal saja sudah begini! Kalau begitu aku tidak akan mau bertemu dia lagi dimanapun! Dan kapan pun! Memang sih, harus kuakui kalau dia itu tampan tapi, tetap saja! '
"ya ampun, bisakah kau hilangkan kebiasaan melamunmu itu?! "
"o o, i iya iya. "
"ya, sudahlah, aku mau pulang. Sampai jumpa lagi. "
Pria itu mengeluarkan uang yang lebih dari harga yang harus ia bayar.
"ambil saja kembaliannya. "
Pria beriris hitam malam itu berdiri dan berjalan keluar dari cafe ini.
..
.
.
"Wah,senangnya akhirnya selesai juga! Kei,kapan kita pulang?""Setelah aku selesai mencuci piring-piring ini."
Jawab pria itu ketus.
"Kei, apa kau marah padaku?"
"Tidak."
"La..."
"Sudah selesai, ayo kita pulang."
'Dia menyela perkataanku?'
"Hei, kau mau pulang tidak?!"
"I iya!"
..
.
.
"Kei, apa kau marah padaku?""Bukankah di cafe sudah kubilang kalau aku tidak marah?"
"Ta..."
"Sudahlah,cepat sana tidur!"
'Lagi-lagi dia menyela perkataanku!'
______________________________________
Maaf chapter kali ini pendek ya
(emangnya,sapa yg baca cerita loe)
Terus updete nya jga lambat
(Sapa yg urus?)
Bagi para readers yg membaca cerita ini tolong di beri suara ya! Biar yg nulis cerita tambah semangat nulisnya
(Sapa yg mau beri suara? Org ceritany ancur gini)
Makasih buat yg sdh baca,ngasih suara,dan comen.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire and Rabbit
FantasyAku hanyalah manusia jadi-jadian yang di utus untuk memata-matai bangsa vampire.Aku tidaklah terlalu berguna karna aku hanya bisa mengacaukan semua misi yang di berikan oleh ketua.Pengacau,pengecut,tidak dibutuhkan.Aku hanyalah kaum kelinci yang tid...