2

9 0 0
                                    

Nando melangkahkan kakinya menuju lapangan basket yang akan di gunakan untuk upacara. Nando, berjalan bersebelahan dengan artha. Dengan tangan di saku celana mereka membuat semua mata yang melihatnya menunjukan rasa kagum. Hampir sampai di lapangan, namun nando merasa ada yang menggenggam tangannya.

"Kak?" ucap cewek tersebut.
Nando hanya diam tanpa mengucapkan apa-apa. Namun, ia seperti pernah bertemu dengan cewek tersebut. 

"I Love you kak." semua mata yang berada disekitar itu pun menatap kaget kearah keduanya. Bagaimana jika nando membalas perasaan perempuan itu? Mungkin begitulah yang difikirkan semua fans nando. 

Nando pun yang merasa genggaman tangan itu semakin erat pun menepis hingga membuat wanita tersebut jatuh. 

🍁🍁🍁

Alena berjalan menuju ruang kelasnya lalu duduk di bangku paling depan. Ia mengambil buku deary yang sering ia isi dengan quotes. Ia membaca semua tulisan yang ia tulis disitu.

"Len, " panggil seorang cewek yang saat ini berdiri didepannya. Alena mrndongakkan kepalanya. Menatap siapa yang memanggilnya.

"Apa?"

"Lu dikelas ini duduk sama siapa?" belum sempat menawab, freya sudah kembali berbicara "sama gua ya? plisss" alena pun mengangguk. 

Suasana kelas saat ini pun sangatlah ramai mulai dari temen lama ke temen baru, dari bahas cowo most wanted smp Gn. Tak selang berapa lama ada anggota osis masuk kedalam kelas.
"Selamat pagi. Disini saya mau kasih pengumuman, bahwa kalian besok bawa bekal dari rumah masing-masing. Terus, masakan kalian harus mengandung 4 sehat 5 sempurna. Lalu materi untuk hari ini adalah pengenalan Extrakulikuler." semua siswa pun memperhatikan setiap penjelasan dari anggota osis tersebut. Materipun selesai, freya dan alena pun membereskan bukunya dan melangkahkan kakinya menuju kantin.

Suasana kantin saat ini sangatlah ramai, Alena dan Freya pun duduk di bangku sebelah selatan. Mereka memesan beberapa makanan, mulai dari bakso, somai, batagor, nasi uduk. Mereka memakannya sambil sesekali bercanda. Tak sadar ada seseorang yang saat ini sedang menatapnya dengan perasaan tak suka, siapa lagi klo bukan alana. Tak lama Nando pun menghampiri meja mereka.

"Lu bukannya yang tadi ngomong I Love You ke nando?" tanya Vino di angguki oleh Reza. Nando yang merasa namanya di sebut pun menoleh menatap tajam wajah alena.
"Gua? Gua baru aja keluar dari kelas. Mungkin mirip doang kali." ucap alena santai sambil memakan baksonya.
"Emm, mungkin. Yaudah lanjutin aja makannya." ujar nando lalu duduk didepan alena sambil sesekali menatapnya.

Selesai urusan perutnya, Alena pun melangkahkan kakinya menuju perpustakaan meninggalkan Freya dibelakang berjalan sendirian. Alena masuk ke ruangan yang saat itu cukup sepi. Ia mencari beberapa buku novel untuk ia baca di rumah setelah mendapatkannya ia menuju meja pengunjung untuk membacanya. Halaman demi halaman telah ia baca, ada sekitar dua buku yang sudah ia baca. 

"Tok ... Tokk ...Tokk ... " begitulah suara yang saat ini didengar oleh Alena. Alena pun menutup bukunya menggenggamnya lalu mencari asal suara tersebut. Kakinya terus berjalan diantara kedua rak buku hingga sampailah diujung sudut perpustakaan ini. Nando dengan tangan mengetuk-ngetuk meja seraya membaca buku yang ada di depannya, earphone yang berada di kedua kupingnya.

Alena pun duduk didepan nando. Nando pun mendongakan kepalanya melihat siapa orang yang ada di depannya. "hai kak," sapa alena.

Nando pun mengangguk lalu melepas kedua earphonenya. "Kakak suka ke sini?"

"nggak, kalo lagi boring aja. kelas udah masuk, kamu nggak ke kelas?"

"hah? yaudah deh kak aku kekelas dulu. bye ..." lambaian tangan alena meninggalkan ruang perpustakaan tanpa sadar ia meninggalkan bukunya. 

"bu.." belum sempat nando ucapkan alena sudah pergi menjauh dari tatapannya. 

'Beda'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Never Be AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang