"Hyo, aku putus sama Ibob" ujar Nayeon.
Jihyo yang diajak berbicara oleh Nayeon menghentikan kegiatan mencatat tugasnya. Lalu menatap Nayeon, "Siapa yang putusin?"
"Aku." Jawab Nayeon polos dan singkat.
"Kenapa?"
Nayeon mengerutkan keningnya, "kenapa apanya coba?
Jihyo gregetan menghadapi chairmate-nya ini. "Kamu mau cerita kan Nay? Ya terus kenapa di potong-potong" ucap Jihyo sambil memutar matanya sebal.
Acara mencatat Jihyo terhenti karena Nayeon yang ingin menceritakan 'Bobby-nya'. Tapi giliran Jihyo udah berhenti, eh Nayeon malah lemot. Time is money.
"Yeee malah marah." Ucap Nayeon, "Slow aja lah tugas mah bisa ntaran lagi Hyo. Ambisius amat jadi orang." Nayeon mengambil buku dan pulpen milik Jihyo.
"Ish, demi masa depan tau Nay." Jawab Jihyo merebut kembali alat tulisnya dan melanjutkan mencatat. Bodo amat Nayeon ngamuk, Yang penting masa depan Jihyo bisa terselamatkan.
Lagipula, Jihyo masih bisa mendengarkan ucapan Nayeon sambil mencatat tugasnya.
"Yaudah cepet lanjut. Lagian suruh siapa belom ngerjain dirumah" Nayeon menjulurkan lidahnya mengejek.
Jihyo menjitak kepala Nayeon, "Yak! Udah cepet cerita. Aku dengerin."
Nayeon cuma nyengir, memamerkan gigi kelincinya.
"Alesannya putus ya karena kita berantem Hyo."
"Hmm basic" jawab Jihyo.
"Ihhh ngga basic. Dia tuh pas kita berantem marahin aku."
Jihyo yang sedang mencatat langsung menghentikan kegiatannya. Lalu menatap Nayeon dengan mata melotot. Kaget.
Hyo, ga melotot juga udah belo:(
"Yaudahlah ya," ucap Jihyo santai lalu melanjutkan kembali kegiatan mencatat nya yang kembali terganggu.
Ekspetasi Nayeon yang sesungguhnya adalah Jihyo yang tidak terima karena pacarnya, eh mantan, malah bersikap kasar kepada Nayeon. Tapi nyatanya, itu tidak terjadi.
Nayeon tipikal perempuan yang tidak bisa dibentak, Nayeon ingin menjadi perempuan satu-satunya jika menjalin hubungan. Sedangkan Bobby? Dia sering memarahi Nayeon jika kesal, dan Bobby juga ternyata memiliki perempuan lain selain Nayeon.
Nayeon bingung dengan jawaban yang diberikan Jihyo, "lah, kok yaudah??" Tanyanya.
Jihyo yang sedang menikmati momen mencatat pun menjawab dengan santai, "Kan ada Jinyoung ini Nay."
Kali ini Nayeon yang melebarkan matanya, alias melotot. Lalu melirik ke arah yang dimaksud Jihyo, "Apaan sih, ngga juga"
"Apanya yang ngga?" Tanya Jihyo.
"Ngga pacaran." Jawab Nayeon.
Jihyo pun mengeluarkan seringaiannya, "ohh jadi kamu mau pacaran sama Jinyoung? Aku ga bilang pacaran tuh tadi"
Blush. Pipi Nayeon memerah karena malu. Untuk menutupi rasa malunya, Nayeon memasang muka kesal.
"Rese ish."
"Mau mah bilang aja Nay. Dia gaakan marah-marah kaya Ibob kok. Percaya deh. Baik anaknya,"
"Lagian kamu udah tau kan dia gimana. Jinyoung dkk kan pinter juga. Anak ambisius"
"Yaudah kalo dia ambisius, kamu juga harus ambisius biar bisa ngimbangin dia."
Nayeon yang merasa curhatannya malah menjadi bahan ejekan pun diam sambil mengerucutkan bibirnya sebal. Lalu matanya tak sengaja melirik kearah Jinyoung yang ternyata sedang menatap kearahnya.
Pandangan mereka bertemu selama beberapa detik. Lalu Nayeon memutuskan pandangannya karena tidak sanggup.
Sebenarnya, Jihyo menggoda Nayeon karena Nayeon mengaku bahwa Jinyoung yang dikenal cuek tapi memiliki banyak teman perempuan itu mendekatinya.
Jihyo tidak tau jika Nayeon dan Jinyoung disatukan, apakah mereka akan saling mengerti? Atau malah saling menyakiti?
Kalo kamu jadi pacar aku, kamu bakal ngertiin aku kan Nyoung?
***
JinYeon shipper mana suaranya!!!!!!
Hope you like it guys.
Ga maksa buat vomment wkwk, tpi klo bersedia boleh lah.
-X
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable Rain [Jinyeon]
Fanfiction"Jangan putusin aku Nay. Aku sayang kamu. Aku janji bakal lakuin apa aja buat kamu Nay." -Park Jinyoung "Cukup Nyoung. Kita udahan aja. Dan jangan ngasih janji kalo gabisa ditepatin." -Im Nayeon ******************** Masalah di dunia...