Namanya Ken, laki-laki berparas sempurna, namun hidupnya tak sesempurna itu, ia memimpikan keluarganya hidup dengan damai dan harmonis seperti keluarga lain. Tapi—
"Dasar! Istri macam apa kamu!" teriak Papa Ken dengan suara yang sangat keras pada istrinya.
"Pa, cukup!" bentak Ken, tak tahan melihat keadaan yang semakin tegang.
"Diam kamu!" balas Papa Ken dengan bentakan keras.
"Pa aku cuma capek, udah capek di sekolah, dirumah malah Papa ada masalah sama Mama, Ken capek." jelas Ken dengan suara lemah.
"Pergi kamu!" bentak Papa Ken lagi.
"Pa, jangan bentak Ken!" Mamanya mulai membalas perkataan suaminya itu, ia berfikir cukup ia saja yang dibentak, jangan anaknya juga.
"Pa, Ma, aku cuma pengen rumah itu jadi tempat untuk aku pulang, membuat aku nyaman, tapi nyatanya nggak gitu." Ken mulai menatap orang tuanya dengan tatapan sendu.
Papa Ken menatap Ken nyalang, emosinya makin tersulut.
"Pergi sekarang!" teriak Papa Ken kembali sambil menunjuk tepat di wajah Ken. Mamanya mulai menangis.
Dengan perasaan marah, Ken segera keluar dari rumah sambil membawa kunci mobil, lalu ia memasuki mobil nya dan langsung menancap gas dengan kencang setelah ia menyalakan mobilnya, para pejalan yang terlewati oleh Ken mengumpat kecil karena kesal.
Ken tak punya tujuan, ia tak tahu harus berlabuh kemana, hingga akhirnya Ken memasuki area hutan dengan pohon-pohon besar nan rindang namun cukup menyeramkan, padahal menurutnya ini masih siang hari, cahaya matahari pun seharusnya masih bisa masuk ke area hutan ini, pikirnya.
Apalagi, Ken tambah gerah karena masalah keluarga nya yang tak kunjung menemukan titik akhir.
Ia memelankan laju mobil nya dan melihat lekat-lekat pohon-pohon rindang yang ia lewati, lalu ia menemukan palang lusuh bertuliskan,
PELOSOK DESA LOWA
tanpa menunggu lama, Ken langsung melajukan mobilnya dengan cepat memasuki kawasan Desa Lowa itu.
Saat pertama memasuki kawasan Desa Lowa, ia merasakan angin berhembus menerpa kulitnya yang membuat ia menutup mata, lalu saat ia membuka matanya kembali, hari sudah malam, rembulan tengah menyinari kawasan hutan menembus rindangnya pepohonan, padahal, tadi hari masih siang.
Lalu, suara jam berdentang secara terus menerus di gendang telinga milik Ken. Ia terus berfikir positif, saat ia akan mengecek handphone-nya, ia lupa bahwa dirinya tidak membawa handphone, ia tinggalkan alat canggih itu dirumah.
Ken bergegas keluar dari mobil karena ia pikir akan lebih baik keluar dari mobil dan bertanya pada warga sekitar, mungkin ia tersesat.
Namun, setelah Ken keluar dari mobil, mobilnya pun perlahan-lahan hilang.
Ia pun bertemu dengan perempuan cantik dan terlihat baik, rambutnya panjang, hitam legam dan memiliki mata yang tajam, lalu dia tersenyum, namun senyum licik.
"Mbak, saya mau nanya." ucap Ken sambil mendekati perempuan itu.
"Nanya apa mas?" tanya perempuan itu sambil tersenyum manis.
"Ini dimana ya? bagaimana caranya agar saya bisa keluar dari sini? saya tersesat." tanya Ken sambil menjelaskan bahwa ia tersesat.
"Mari ikuti saya, anda sedang berada di lorong waktu." jawab perempuan itu sambil tersenyum licik.
Wah ada yang nggak beres nih, batin Ken.
"Lorong waktu, LoWa." gumam Ken pelan.
Ken sadar bahwa saat ini ia sedang berada di alam lain, lorong waktu. Ia terus mengikuti perempuan itu yang ia pikir akan membawa nya kembali, tapi ternyata malah membuat nya lebih jauh dari dunia nyata.
"Masih jauh?" tanya Ken hati-hati.
"Saya akan membawamu menjauhi duniamu." balas perempuan itu sambil tertawa keras.
Gak beres nih, batin Ken lagi.
Seharusnya Ken sadar bahwa perempuan itu hanya akan membawa nya lebih jauh dari dunia nya.
Lalu, tanpa berlama-lama lagi, Ken mulai berlari kembali ke jalan awal saat ia keluar dari mobilnya, tetapi secara tiba-tiba mobilnya kini muncul kembali di hadapannya.
Ken segera memasuki mobilnya dan pergi secepat mungkin dari kawasan desa menyeramkan itu.
Setelah sekian lama menjelajahi dunia lorong waktu, akhirnya kini ia melihat teriknya matahari. Dengan pelan ia melihat palang itu kembali, tetapi kini palang itu bertuliskan,
PELOSOK DESA LOWA
[ lorong waktu ]Sedetik kemudian tulisan lorong waktu itu pun hilang, ternyata itu yang membuat Ken bisa terjebak di dunia lorong waktu.
Suara berisik terdengar dari jok belakang mobil milik Ken, saat Ken melihat ke belakang, perempuan itu muncul dengan bola mata yang telah hilang satu, darah menetes dari mata, hidung dan mulutnya, serta ulat-ulat yang memaksa keluar dari mulut perempuan itu, bahkan kepala nya hampir pecah!
Ken menyebut nama Tuhannya berkali-kali.
Lalu suara mobil melaju dengan kencang memasuki kawasan Pelosok Desa Lowa, lagi. Hingga saat mobil yang memasuki kawasan desa itu menghilang, perempuan itu pun menghilang, menyisakan darah-darah bercucuran di jok belakang mobil milik Ken.
* * *
Hello guys!
Aku hadir membawa cerpen bertema dark fantasy yang dulu aku tulis tapi belum terealisasikan di wattpad, hehehe.
Semoga pada suka yaa, vomment nya ditunggu! ^^
Sore hari,
20 April 2017
tertanda [jr]
YOU ARE READING
Pelosok Desa Lowa
FantasiBagi sebagian orang, lorong waktu itu dianggap ada dan nyata. Tapi, apakah itu benar adanya atau fantasi semata?