Bag 3

442 22 5
                                    

POV Peter

Matahari Pagi menyapaku dengan sinarnya. Berusaha membangunkanku,tapi entah kenapa aku masih mengantuk. Kuguling badanku ke arah membelakangi sinar matahari. Dan...oh,sukses membuatku terkejut. Grace yang entah kapan tidur di samping(ada apa dengannya?!) tersenyum lebar seperti sedang menungguku bangun.

"Hai Peter,Kau sudah bangun rupanya."ucap Grace

"Hei Grace sejak kapan kau...ahk Sudahlah lupakan, sebaiknya kau mandi sana."Ujarku.

Lantas Aku segera bangun untuk pergi mandi. Setelah selesai mandi, aku mengeluarkan jenis pakaian yang sama seperti yang digunakan kemarin tetapi hanya berbeda warna.kemeja polos hitam,T-Shirt polos putih dan Celana untuk petualang pendek. Seperti biasa juga, setelah rapi aku pergi ke ruang makan untuk makan.

Tetapi tiba tiba telphone rumah berdering,lantas aku mengangkatnya.
"Hallo,dengan kediaman McZachton."Ujarku.

"Ya,hallo peter ini ibu,bagaimana keadaanmu dan kakakmu?."jawab ibu.

"Aku , Reyn dan beberapa temanku baik baik saja kami masih di rumah,akan berangkat ke pengungsian pagi ini. Bagaimana keadaan ibu dan ayah?."

"Syukurlah kalian baik baik saja, ibu dan ayah juga baik baik saja. Ibu dan ayah ada di pengungsian Los Angeles,Pergilah kemari. Tunggu Ayah ingin berbicara denganmu." ucap ibu.

"Hallo Peter?Kau baik baik saja?. Pergilah ke Los Angeles,kami menunggumu. Dan saat kau sudah sampai di Chikago,Hubungi kami. Aku akan mengirim helikopter dan orang orangku. Dan Aku harap kau sekarang usir Sifat Pendiammu. Lakukan lah yang menurutmu benar.Aku yakin kau pasti bisa. Oh ya, untuk membunuh zombie itu tembak kepalanya saja." ucap ayah seraya mematikan telephone.

Aku mencium wangi masakan sedap.Ternyata Kyana sedang membuat Mac and chese. Menu Sarapan pagi ini.

Setelah semuanya selesai,kami memasukan barang yang diperlukan ke mobil untuk sampai ke tempat pengungsian.

Kali ini, Kyana dan Reyn duduk di barisan depan,Aku dan Grace duduk di barisan tengah, dan sisanya di belakang.

Saat pintu garasi terbuka,Lantas Reyn menekan pedal gas dan sukses membuat zombie zombie yang menggedor gedor pintu garasi terpental.

" 2 KM lagi kita akan turun mengisi bensin. Dan jalan kan rencana. Kelompok 1, aku,Reyn, Kyana dan Grace akan pergi ke Supermarket yang ada disana. Dan sisanya kelompok 2 akan mengisi bensin. Kita berhenti disana,Karena disana adalah kota yang jumlah penduduknya sedikit." usulku.

"Oke selama kau pintar aku bisa menurutimu,kau tahu segalanya juga yah.Sekarang kau sudah berubah menjadi pemberani." Ujar Darren

"Hanya ditugaskan."kataku sambil tersenyum miring.

***

Kulihat kota ini hanya beberapa zombie yang berlalu lalang, tidak seperti kota Boston yang lumayan Padat akan penduduknya. Artinya sebentar lagi kita sampai.

"Sebentar lagi kita akan sampai, siapkan diri kalian."ujarku memberi aba-aba. Sambil berdiri menembaki zombie yang berusaha mengejar dari kaca atap mobil.

Sesampainya di tempat mengisi bensin,yang terlihat hanya 6 zombie yang berada di luarnya.
Kami pun segera menjalankan rencana, pergi ke supermarket. Menenteng 2 tas hiking lumayan besar untuk menyimpan makanan. Tidak lupa,setiap orang menenteng senjata masing masing.

Saat membuka pintu supermarket, Hanya terdapat 2 zombie.Sungguh kasian melihat zombie perempuan, yang mungkin saat hidup berumur sekitar 9 tahunan.Dia menggunakan dress merah maroon. Rambut pirang yang digelung.Mungkin saat hidupnya akan pergi ke acara. Terlihat berantakan dengan tulang tangan kiri yang patah sampai kulitnya mengelupas menampilkan tulangnya, dan jari tangan yang sudah tidak utuh dan darah yang hampir membanjiri lantai supermarket ini.

Culling the ZombiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang