Sehun tak menyentuh Sena sama sekali. Dia hanya pergi bekerja dan pulang tanpa berbicara pada Sena. Sena memakluminya. Selain sibuk, Sehun pun mungkin memang tidak tertarik dengan dirinya.
Pekerjaan Sena hanya bekerja lalu pulang. Sejak menikah mood dia turun drastis untuk berpergian atau sekedar melepas penat pun tidak. Dia menyibukkan dirinya dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan keharmonisan rumah tangganya.
Walaupun dia sendiri tak tau rumah tangganya itu bisa dibilang harmonis atau tidak.
"Aku pulang"
Sena hanya melirik Sehun sebentar, lalu kembali fokus memasak. Sehun melempar jas nya ke sembarang tempat dan masuk kamar mandi. Sena dapat mencium bau alkohol yang sangat menyengat. Dia yakin suaminya itu pasti tengah mabuk berat.
Ponsel Sehun berisik oleh suara notifikasi yang khas dari aplikasi line. Dengan enggan Sena meraihnya.
Line
22.45
Zharfae: wanna cum with me tonight? I'll fuck you with my little pussy, boy ;)
Sena terdiam. Dia melemparkan kembali ponsel Sehun pada meja.
'Mungkin salah kirim' batin Sena.
Ponsel Sehun berdering. Sena awalnya hendak mengabaikannya, tetapi dia takut itu adalah client perusahaannya. Jadi dia mengambilnya kembali.
Unknown number.
"Ha--"
"Sehunnie.. Miss me? I have something for you, daddy. Come to my house tonight and i'll fuck you hard..I'll wait..Bye babe..Luv you so much"
Tut!
Sena tertegun. Dia hampir terjatuh jika tidak ada yang menahan lengannya. Sena menoleh.
Sehun menatapnya tajam. Dia merebut ponselnya lalu mendorong Sena ke sofa.
"Apa aku mengizinkanmu mengangkat telpon?"
Sena terdiam. Air mata mulai muncul di pelupuk matanya.
"Siapa dia?" tanya Sena lirih.
"Jawab aku" tuntut Sehun.
"SIAPA DIA?! DASAR BAJINGAN!!!"
Sehun terdiam. Dia dengan kasar menjambak rambut Sena.
"AKH!"
"Kenapa? Kau ingin aku melakukannya? Seperti yang ku lakukan pada orang itu?"
"Ti-tidak.." cicit Sena lirih.
"Akan ku tunjukkan padamu"
Sehun mulai menyambar bibir Sena, membuat Sena refleks mendorong tubuh Sehun menjauh.
Plaak!
"HENTIKAN!" jerit Sena, "AKU BUKAN BUDAK SEKSMU!"
Sehun menatapnya dengan murka. Dia meninju rahang kanan Sena hingga gadis itu terjungkal. Darah mengalir dari sudut bibir mungilnya. Sehun menghampirinya dan mengangkat tubuh gadis itu.
"Kau berani menamparku?!" bentak Sehun.
"Ma-maafkan aku.."
"I told you. You make me lose my control, girl. Jangan salahkan aku jika ini akan menyakitkan untukmu"
Sehun kembali membanting Sena ke lantai, membuat jeritan yang memilukan. Sena berusaha memberontak. Sehun kewalahan dengan tenaga gadis itu. Dia memutar otak untuk melemahkannya.
Akhirnya Sehun memilih untuk mencambuk tubuh Sena. Dia melepas sabuknya dan melibaskannya beberapa kali pada tubuh Sena.
"Akh! Hentikan.."
"Aku harus memberi istriku pelajaran" gumam Sehun seraya memberi cambukan terakhir, membuat Sena merintih kesakitan.
Sena menggeleng lemah saat Sehun semakin mendekatinya.
"Kumohon.. Jangan.. Maafkan aku.."
"Kau membentakku juga menamparku, apa aku harus mengampunimu?"
"Sehun.."
"Berhenti merengek dan patuhlah pada tuanmu!"
Setelah Sehun mengatakan hal itu, Sena hanya dapat berharap Tuhan akan menolongnya dari manusia bejat ini.
Tetapi Tuhan tidak mendengarnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FXXK IT!✅ [Sudah Diterbitkan]
Fanfiction[Sebagian part dihapus demi kepentingan penerbitan] Oh Sehun. Seorang pria yang ketampanannya diluar akal manusia. Tidak heran banyak kaum hawa yang menginginkan tubuhnya. Tetapi tidak dengan Sena. +lowercase intended Copyright©2017 by nyaisehun