Day 7

25.3K 3.1K 477
                                    


Sena duduk di pinggiran kasur. Dibelakangnya Jongin tengah mengobati luka lebamnya juga didepannya Lay sedang berlutut, berusaha membuat gadis itu tenang.

"AH!"

Sena meringis seraya meremas lengan Lay. Keningnya menyentuh pundak lelaki itu. Dia menggigit bibir bawahnya saat Jongin menyentuh luka di  punggungnya. Lay segera mengelus tangan Sena.

"Maaf" ucap Jongin lirih. Sena mengangguk pasrah. Jongin kembali mengoleskan salep pada lukanya yang lain. Setelahnya, Jongin menaruh salep itu lalu menyuntikkan morfin untuk menghilangkan rasa sakit yang dirasakan Sena di punggungnya.

Setelah selesai, Lay memakaikan kembali sweater yang kebesaran di tubuhnya. Dia membantu Sena kembali merebahkan dirinya di kasur. Lay tersenyum seraya mengecup kening Sena dengan singkat.

"Jangan banyak bergerak dulu, jika butuh apa-apa kau hanya perlu panggil kami"

Sena mengangguk. Lay menghela nafasnya dengan berat. Dia menatap Jongin yang sedang membereskan alat medisnya.

"Kenapa kau terlambat?" tanya Lay. Biasanya Jongin bukan orang yang suka dengan keterlambatan. Apalagi ini sampai lima jam.

Jongin menghela nafas panjang.

"Aku melakukan operasi tadi. Juga salah satu opsir dibunuh lagi olehnya"

"Lagi? Bahkan saat dia berada di kantor polisi?!" ucap Lay terkejut. Jongin mengangguk mantap. Lay menggelengkan kepalanya. Oh Sehun mulai bertindak keterlaluan sekarang.
"Tenang. Indetitasmu aman, Zhang Yixing"

Lay memutar kedua bola matanya, "Aku tidak peduli dengan indetitas palsu itu. Untuk Sehun mungkin aku bisa saja menjebloskan dia ke penjara sekarang"

"Lalu kenapa kau tidak melakukannya?" tanya Jongin heran.

"Kau kenal dengan Lucas? Si ketua agen IMF yang berhasil menjatuhkan seorang Oh Sehun?"

Jongin mendecak sebal, "Kau mengejekku atau apa? Tentu saja aku tidak mengetahuinya. Aku hanya kenal dengan dunia balap dan kedokteran"

Lay tersenyum, "Intinya orang itu berhasil merebut seluruh wilayah juga aset dia selama dia menjadi ketua Yakuza"

"Jadi?"

"Lucas adalah seorang agen handal yang berhasil merebut kekuasaan Sehun di negeri sakura" ucap Lay kesal.

"Ahh.. Dan kau berniat meminta bantuannya untuk menghabisi Sehun?"

Lay mengangguk, "Tapi untuk menghabisinya kukira jangan dulu"

"Loh? Kenapa? Dia pantas dibunuh, opsir Zhang" keluh Jongin. Lay menggeleng.

"Aku bukan seorang pembunuh, Jongin. Aku hanya akan memasukkannya kedalam jeruji besi"

"Lalu kau akan mengembalikan dia pada Sehun?!" ucap Jongin terkejut.

Lay melirik wanita yang mulai terlelap itu, "Entahlah"

Jongin memijat keningnya. Kadang dia tidak mengerti apa yang direncanakan oleh lelaki itu. Lay menepuk pundak Jongin.

"Sudahlah. Tugasmu hanya mengobatinya sampai pulih"

Jongin memutar kedua bola matanya. Tetapi dia langsung kembali menatap Lay.

"Aku lupa. Tulang punggung Sena kurasa tidak bisa dioperasi sekarang"

Lay mengerutkan keningnya, "Kenapa? Lebih cepat lebih baik, bukan?"

"Ya. Aku tau. Tapi dia memiliki janin untuk sekarang ini. Dan janin itu hampir berumur lima bulan"

***

FXXK IT!✅ [Sudah Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang