[4] i'm sorry baek

24.5K 1K 33
                                    

"Apa kau?" hening "kekasih chanyeol?" tanya baekhyun

"Aku?" seketika tawa nya menggelegar bagaikan seorang cenayang yang berhasil membuat seseorang sekarat
"Tidak, aku kakak nya" ucap nya lembut

"Ah.. Mian, nuna" ucap baekhyun lemah

"Nuna?!" hening "kau-"

"Kau bising sekali yoora! Keluarlah aku yang akan menjaga nya" usir chanyeol

Dicurigai kakak nya telah mempelajari ilmu tenaga dalam hingga dia bisa menahan posisi dari tubuh kekar chanyeol.

"Aku yang akan menjaga adik ipar! Eomma!!" teriak nya mencapai 5 oktaf

Baekhyun hanya bisa membelalak kan mata nya saat nuna dari seorang park chan yeol, menyebut nya adik ipar.

"Apa kalian bisa untuk tidak bertengkar satu hari ini?!" hening "eh.. Kau  sudah bangun nak? Ahjumma menghawatirkan mu" ujar eomma chanyeol lembut pada baekhyun

"Eomma katakan pada nya, agar aku yang menjaga baekhyun" potong yoora sebelum chanyeol berbicara

"Tidak, chanyeol yang akan menjaganya. Dia harus mulai bertanggung jawab mulai dari sekarang" jawab mrs. Park to the poin

"Maksud eomma?" tanya chanyeol dan hanya di balas dengan kepergian eomma nya dengan membawa nuna nya keluar dari kamar

"Chanyeol sunbae, aku tak mengerti sama sekali. Apa kau mengaku bahwa aku adalah kekasih mu?" tanya baekhyun takut

"Aku sama sekali tak berkata seperti itu baek, percayalah" ucap chanyeol takut, seakan baekhyun-nya akan kecewa

"B-baiklah, aku percaya. Di mana hyung ku? Aku ingin pulang sunbae"

"Baek, sudah ku katakan pada mu. Jangan panggil aku sunbae, panggil aku chanyeol... Oppa" goda nya

"Yak! N-naneun namja!" sergah baekhyun tak terima. Kini baekhyun menyembunyikan semburat merah di pipi nya bagai bak kepiting rebus
"Hikkss.. "

Suara isakan tangis pun tiba tiba terdengar. 'Apa aku salah berbicara?' tanya chanyeol pada diri nya sendiri

"Baek? Ah.. Mian aku tak bermaksud untuk menggoda mu" sesal chanyeol

"Aku ingin pulang" tunjuk baekhyun pada puppy eyes nya

Chanyeol benar benar tak tahan untuk mengusak surai hitam baekhyun saat ini. Ingat kan baekhyun untuk mencubit nya nanti.

"Awww.. Sakit manis" ringis nya pada perut nya yang di cubit baekhyun

"Kau tidak marah pada ku, masalah tempo hari?" tanya baekhyun

"Sebenarnya ingin sekali aku marah. Tetapi kau sedang sakit. Sebaik nya kau makan dulu. Kemudian aku akan mengantarkan mu pulang" jelas chanyeol

Baekhyun hanya mengangguk cepat. Sampai di apartemen nya ingat kan dia untuk menemui kyungsoo dan luhan untuk menghukum mereka.

"Kenapa kau mencium ku?" tanya baekhyun tiba tiba

"Mencium mu?"

"Apa karna rasa bersalah?" hening "jika kau tak mau merasa bersalah, seharusnya kau tak mengambil first kiss ku"

Chanyeol hanya menatap mata baekhyun dalam. Menyalurkan rasa bersalah nya. 'Seorang brandal sekolah merasa bersalah dengan baekhyun?'

"Hikksss.. Aku ingin pulang hikkss" tangis nya

"Baek, maafkan aku. Aku memang salah" sesal chanyeol sembari memeluk baekhyun

Baekhyun membalas pelukan chanyeol. Tetapi bukan pelukan manis, melainkan dia memukul punggung kekar chanyeol sekuat tenaga nya. Tetapi itu tak membuat chanyeol merasa sakit dengan pukulan baekhyun, karena tenanga baekhyun tak sebanding dengan tenaga nya.

"Sstt.. Baek, bagaimana jika kita jalan jalan" ucap chanyeol yang hanya di balas dengan tatapan puppy eyes baekhyun
"Aku mentraktir makanan yang kau suka" kata kata itu sempat membuat baekhyun bersenang ria di dalam hati ttapi dia tetap menjaga ekspresi nya saat ini

"Ne" jawab baekhyun imut mengempoutkan bibir nya yang berhasil membuat chanyeol mencubit pipi gembul nya
"Ahh.. Appo"





Hari yang mulai gelap pun seakan menyuruh makhluk hidup untuk istirahat. Tetapi tidak bagi kedua namja ini. Mereka bahkan masih Setia menyatukan jejari manis sambil berlari membeli banyak makanan.

"Sunbae, aku mau itu" tunjuk baekhyun imut pada sebuah bak ice cream

"Baek, aku tak akan membelikan nya" baekhyun menggigit bibir nya menahan tangis nya "sebelum kau memanggilku hyung" ucap chanyeol angkuh

"Ne hyung. Tolong belikan aku itu, jebal" ucap nya dengan puppy nya

Tak ada jawaban, chanyeol menarik tangan baekhyun menuju kedai ice cream yang tak jauh berada di hadapan nya.

"Aku ingin strawberry" ujar baekhyun menjatuhkan bokong nya pada bangku di depan kedai.

Tak lama 2 bak ice cream menempati meja yang kini baekhyun dan chanyeol tempati. Baekhyun memakan nya dengan lahap, seakan membuat chanyeol tidak selera dengan ice cream pisang di depan nya. Menatap baekhyun lembut.

"Baek, saranghaeyo"

Baekhyun terlonjak kaget dan menjatuhkan sendok ice nya. Menatap chanyeol penuh dengan pertanyaan. 

"Hyung, bisakah kau mengulang perkataan mu?" pintah baekhyun

"Ah..?? Tidak hanya saja aku-"

"Apa kau bisa menarik kembali ucapan mu?" tanya baekhyun sedikit tinggi penuh pemaksaan

"Baek, maafkan aku"

"Hyung, antarkan aku pulang sekarang!" pintah nya tanpa menatap chanyeol barang seinchi pun.
"Antarkan aku ke rumahku, bukan ke rumah mu" ucap nya ketus meninggalkan chanyeol

Chanyeol dengan tergesah memberikan beberapa lembar uang won kepada penjaga kedai. Dengan langkah panjang nya, dia menyusul baekhyun dan menyamakan langkah nya.

"Baek, aku-"

PLLAKKK..

tamparan panas jatuh di pipi chanyeol. Baekhyun menatap nya intens.

"Aku tak ingin berbicara saat ini. Dan aku seorang namja, aku tidak mencintai mu yang juga seorang namja" ujar nya dengan nada datar

Melanjutkan langkah nya, seakan tak membuat chanyeol lelah dengan kelakuan baekhyun yang semakin aneh dan selalu berubah ubah.

"Baek, aku mengerti kau membenciku!" sergah chanyeol menarik kuat tangan baekhyun

Sang empu tangan hanya meronta ingin dilepaskan. Tak mampu menahan kekuatan chanyeol, baekhyun kemudian hanya pasrah dan menatap mata chanyeol.

"Aku tidak membencimu, hanya saja kau yang membuatku untuk membenci mu!" bentak baekhyun dengan tangisan yang mulai membasahi pipi nya dengan volume yang mulai menurun

Skip..

Baekhyun memasuki flat kecil nya dengan langkah gontai. Menatap diri nya di ujung cermin. Mata sembab, hidung merah, bahkan bibir yang membengkak menjadi pemandangan untuk nya.

Tak ada waktu lagi baginya untuk membersihkan tubuh nya. Menghempaskan tubuh mungil nya ke ranjang queen size. Mengingat kejadian yang tak pernah ia duga.

"Aku membenci mu park chan yeol!" jerit nya seketika suara itu menggema

Dia mengacak rambut nya kasar, menyibak kasar selimut di samping nya. Bahkan tak jarang melempar bantal nya ke segala arah. Meringkuk kan tubuh di atas ranjang nya dengan air mata yang terus mengalir.

Bahkan dia tak mengetahui bahwa seseorang berdiri di depan flat kecil nya dengan kepala yang terus menunduk.

How Can I Love You, Yeol?  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang