Virtuoso ‒ Leo

113 8 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Crek.

"Bodoh. Kau seharusnya memotongnya seperti ini."

Taekwoon mengambil alih pisau di tanganmu. Dia membetulkan tomat di talenan menjadi posisi yang menurutnya benar. Sambil mengatakan, "Ini, lihat," dia mulai mengiris-iris tomat menjadi potongan yang sama besar, rapi, tidak belepotan. Pokoknya tak ada hina.

"A...ah, begitu ya. Hahaha. Maaf, ya."

Taekwoon menggeleng-geleng sambil terus memotong. 'Tidak apa-apa,' begitulah kamu menerjemahkan makna gelengannya itu. Pada akhirnya kamu hanya kebagian menonton namja itu memotong tomat.

"Apa yang kau lakukan? Sampai kapan mau berdiri di situ? Sebaiknya kau bantu aku dengan sausnya."

"Ne..."

Kamu beringsut menjauh dan mulai mengaduk mayones, kuning telur dan sedikit gula-garam. kamu melakukan semuanya sambil tersenyum, meskipun Taekwoon baru saja membentakmu. Dua kali. Kau sudah memahami begitulah sifatnya ketika di dapur. Dia sangat ingin semuanya diproses dengan baik sehingga hasilnya sempurna. Perfeksionis. Begitulah sikap seorang prodigy (seorang yang ahli) jika sedang bekerja di ladangnya. Bukan hanya memasak, tapi semua prodigy di dalam bidangnya masing-masing.

Pada awalnya kamu memang sempat terkejut. Taekwoon yang selalu mengikat lidah, penuh kelembutan, membentakmu ketika berada di dapur. Lalu kau sadar, saat itu sisi perfeksionisnya keluar. Kamu mulai terbiasa dan maklum, kemampuan memasakmu berada jauh di bawahnya.

Karena perubahan sifatnya yang drastis itulah kamu menjulukinya Leo. Singa. Memang hewan liar dan buas, tapi tetap saja masih satu keluarga dengan kucing. Jauh di dalam, singa masih menggemaskan seperti saudara jauhnya itu.

"Leo-sshi, kau ingin aku mengurus saus untuk Guacamole-nya juga?" tanyamu.

Kau lihat Taekwoon mengangguk-angguk. Kalau bersamanya kau juga harus selalu "melihatnya." Karena Taekwoon lebih suka mengatupkan mulutnya dan memilih bahasa tubuh. Tapi ketika dia menggunakan bahasa tubuh, dia akan mengungkapkannya dengan sungguh-sungguh, memperlihatkan antusiasmenya.

"A-ra-seo," gumammu. Kamu mengeluarkan buah alpukat dan bawang bombay dari kresek belanjaan. Kalian berdua baru saja membelinya tadi, bersama bahan-bahan makanan lainnya untuk kemudian disantap di makan malam kalian berdua.

Selesai dengan sausmu, kamu menghampiri Taekwoon yang masih sibuk dengan sup tahunya. Kamu mengambil sendok lalu mencicipi kuah sup. "Wah, sesuai harapan. Uri Taekwoon memang benar-benar seorang chef di kehidupan sebelumnya!"

Taekwoon tidak menggubrismu. Dia mengeluarkan sebutir kol utuh dan memposisikannya di talenan.

"Taekwoon-ah, aku akan makan banyak malam ini. Masakanmu terlalu enak!" kamu berbicara padanya seperti pada anak kecil.

Dia menarik tanganmu dan mengurungmu di antara dirinya dengan konter dapur.

"Kau yang lebih enak." Sambil berkata demikian Taekwoon menancapkan pisau ke atas kol bulat yang berada di belakangmu. Taekwoon kemudian melingkarkan tangannya di pinggangmu.

Berikutnya bibir kalian bertemu. Taekwoon mengecup lembut bibirmu. Kamu balas menjilat bibir seksinya membuat Taekwoon menghela napas berat. Kalian terus berciuman hingga lututmu melemas.

Tiba-tiba Taekwoon melepaskan pagutan kalian. Dia mencabut pisaunya lalu mulai mencincang kol. "Aku harus memasak," bisiknya.

Cara dia mengatakannya seperti anak kecil membuatmu tertawa. Taekwoon kadang terlihat sangat polos, tapi tidak dengan ciumannya.

Beberapa saat kemudian semua makanan sudah siap, tinggal menunggu menu utama‒sup tahu‒yang masih belum matang. Taekwoon menutup panci sup. Tinggal menunggu mendidih dan selesai.

"Kau sudah menyelesaikan lagu barumu?"

Taekwoon mengangguk. Dia duduk di depan piano lalu memainkan serangkaian nada lambat. Segera telingamu dimanjakan oleh permainan pianonya.

Bukan cuma memasak, tapi kau juga virtuoso di bidang musik, batinmu. Kalian bertatapan dan Sang Virtuoso melemparkan senyum manisnya padamu.

--

MV Shangri-La dari VIXX udah keluar, kan? Keep streaming guys!

[ONESHOOT COLLECTIONS] ETERNITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang