samsak

1.1K 116 8
                                    

Bugh.
Satu pukulan telak mendarat ditulang rusuk kyungsoo tanpa meleset. Ia jatuh tersungkur ditanah dengan rasa sakit yang luar biasa saat jongin menginjak injak tubuhnya, meninggalkan jejak sepatu pada seragam kyungsoo yang sudah lusuh bercampur dengan bercak darah.

"Bangun, brengsek! Berteriaklah sebelum kau mati ditanganku."

Jongin kembali menyerang kyungsoo, kali ini ia menendang perut kyungsoo sampai ia terbatuk sambil meringkuk ditanah. Jongin sama sekali tidak peduli dengan keadaan kyungsoo yang hampir pingsan karena terus menerus mendapat serangan, tapi jongin harus berhenti atau kyungsoo benar-benar akan mati. Ia tidak akan membiarkan kyungsoo mati dengan mudah, kyungsoo harus mendapatkan balasan yang setimpal. Entah apa kesalahannya.

Jongin pergi meninggalkan kyungsoo yang terkapar penuh luka dihalaman belakang sekolah mereka. Senang rasanya kali ini ia punya alasan untuk memberi pelajaran pria bodoh itu. Tidak ada yang namanya super hero didunia ini, pria bodoh itu harus tahu. Jongin tidak akan berhenti menghajarnya jika kyungsoo masih bertingkah seperti pahlawan tidak berguna yang mencoba melindungi jongin. Ia tidak perlu perlindungan kyungsoo untuk menghadapi kepala sekolah atas prilakunya. Kyungsoo harusnya membiarkan kepala sekolah untuk mengeluarkannya dari sekolah karena dengan begitu mungkin jongin akan berhenti menganggunya, bukan malah membelanya. Sialan, mengingatnya saja membuat tangan jongin gatal ingin meninju wajah lugunya.

Jongin mempercepat langkahnya gusar. Entah bagaimana semua yang kyungsoo lakukan padanya selalu membuat jongin ingin menghajarnya. Kebenciannya pada kyungsoo membuat jongin tidak lagi mengenali dirinya. Jongin berubah menjadi monster bergigi tajam yang siap mencabik tanpa ampun jika sudah berhadapan dengan kyungsoo.

"Salahkan takdirmu, brengsek. Kau terlahir untuk menghancurkan dirimu sendiri. Kau pantas mendapatkannya." Ia bergumam pada tangannya yang terluka. Lalu melanjutkan langkahnya untuk pulang kerumah.

***

Keesokan harinya, jongin menemukan kyungsoo duduk sendirian sambil menikmati makan siangnya, seperti biasa. Tidak ada yang mau berdekatan dengan kyungsoo yang datang kesekolah dengan luka baru setiap harinya. Bukan luka yang membuat kyungsoo di jauhi, tapi pertanyaan 'darimana luka-luka itu ia dapatkan dengan wajah selugu itu?' Kyungsoo tergolong murid yang patuh dan tidak pernah terlibat dalam perkelahian disekolah, kyungsoo juga berasal dari keluarga terpandang, mustahil rasanya jika ia mendapatkan lukanya di rumah. Wajar bukan jika murid lain menganggapnya aneh?

"Apa kau pernah bertanya padanya?"

Jongin mengalihkan pandangannya dari kyungsoo, ia menatap sehun yang entah sejak kapan sudah duduk disampingnya. Dilihat dari arah padangan sehun, jongin jelas tahu akan kemana arah pembicaraan mereka. Kyungsoo.

"Kalian bersaudara. Seharusnya kau tahu siapa pelakunya."

Jongin tersenyum sinis lalu mengangguk. Tentu saja ia tahu pelakunya.

"Aku pelakunya."

Sehun mendengus sambil menggeleng. Jika jongin berniat untuk membuat lelucon, ini sama sekali tidak lucu. Bagaimana bisa jongin melakukan hal keji seperti itu pada saudaranya? Lalu bagaimana bisa hanya kyungsoo yang terluka? Apa kyungsoo terlalu lemah melawan jongin? Itu semua tidak masuk akal. Sehun sempat beberapa kali melihat kyungsoo berlatih bersama club judo, setidaknya jika memang benar mereka berkelahi jongin pasti juga akan terluka walau hanya goresan kecil dipelipis.

"Lucu sekali."

Jongin hanya mendengus lalu kembali pada kegiatannya memantau kyungsoo. Memastikan ia tidak melewatkan keselahan kyungsoo yang bisa ia jadikan alasan untuk membuatnya babak belur, karena selama ini ia tidak pernah mendapat alasan yang berarti untuk menghajar kyungsoo. Alasan seperti kyungsoo tidak mengahabiskan makan siangnya, atau raut wajah kyungsoo yang menganggunya, sampai sikap diam kyungsoo yang membuatnya marah, itu sudah cukup dijadikan alasan untuk membuat kyungsoo pulang dengan banyak luka diwajahnya. Membayangkan wajah kyungsoo penuh luka selalu membuat jongin bersemangat, seolah luka yang ia sebabkan diwajah kyungsoo adalah sebuah karya.

MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang