dua

1.1K 68 7
                                    




           

Ya tuhan maafkan umat mu ini yang berbohong jika aku ingin mandi padahal tidak! Aku pergi kekamarku membawa oleh2 yang tadi mamah dan papah bawa, ku lempar oleh2 itu di kasurku. Kenapa mama selalu membedakkanku ya?

Bukankah aku anaknya juga yang lahir dari rahimnya seperti Kak Aliya dan Aldo ? Entah salah apa aku selama ini, sejak kecil mama selalu memperlakukan aku, seakan-akan aku anak yang mamah temukan di depan pintu yang ternyata dari selingkuhan papah. Seperti film india yang aku tonton minggu lalu.

Padahal mama tau kakiku dan Aliya ukurannya sama, aku tidak iri sih tapi kenapa merasa tidak adil saja Ka Aliya dan Aldo dapat tapi aku tidak hehe, belom lagi macbook itu Kak Aliya dan Kak Aldo dibelikan terlihat sekali sangat membedakkannya, asal tau saja dua minggu lalu Kak Aliya baru saja dapat leptop baru dari mamah. Entah lah kenapa sebenarnya tapi yasudahlah mungkin uang mama habis.

Dari dulu hingga sekarang aku selalu di beda2kan dengan Aliya mama selalu bilang 'contoh kakak mu, dia pintar selalu mendapat 3 besar, dan dia selalu menang lomba bernyanyi' dan blalala! Dulu saat Aliya kecil dia sangat sering sakit2an aku juga bingung, kalo aku nanya dulu pasti kata papah dia kena flu, tapi anehnya setiap minggu aku selalu mendonorkan darah untuknya karna memang darah Aliya sangat langka dan kebetulan darahku dan dia sama, tau gak sih rasanya gimana?kamu masih sangat kecil tapi setiap minggu harus donor darah, coba bayangin beban banget.

Dan pada akhirnya aku pernah sangat mengedrop karna aku selalu mendonorkan darahku untuknya dan lebih menyebalkannya lagi setelah itu aku selalu di suruh makan sayur2an yang gak enak sama sekali dan tidak di perbolehkan merasakan makanan2 junk food hanya untuk aku selalu sehat dan mom akan memarahi ku jika aku tidak menurut hft sedih bukan masa keciku?

Dulu pernah Aliya kecelakan dan aku harus mendonorkan sumsum tulang belakang ku untuknya, kau tau tidak itu sangat menyakitkan, bayangkan umurku saat itu baru 7 tahun, dan mamah saat itu selalu mengjenguk dan menjaga Aliya di bandingkan aku, aku  di jaga oleh kakek dan nenek, malang bukan?! Harusnya kakak yang selalu berkorban untuk adik, tapi saat ini mungkin dunia terbalik, kakek selalu bilang "kamu harus kuat, setiap cobaan ada akhirnya kok, jangan cengeng dan gampang nyerah tunjukkin kamu bukan orang lemah"  aku selalu ingat kata2 kakek itu, karna itu kenapa aku selalu seperti laki-laki tingkahnya. Karna aku tidak mau dilihat lemat, ya walau aku pernah nangis namanya juga cewe. Tapi aku gak pernah nangis depan mereka kok, mungkin sebagian orang saja.

Akupun tertidur dan bangun jam 11 malem, gak kebanyang bau badan ku saat ini seperti apa. Aku merasa haus, dan aku mengambil minum di dapur dan berniat untuk membawanya ke kamar, saat aku melewati kamar Mamah dan Papah aku mendengar mereka seperti sedang bertengkar. Lalu aku mendekati pintu itu untuk bermaksud mendengarkan, ya tau ini gak sopan. Kakek juga bilang ' Avena kalo kamu mendengar papah sama mamah sedang bertengkar lebih baik pergi ya, tidak sopan untuk mendengarkannya karna kamu masih kecil ' yah itu kata kakek dia memang penasehat yang baik, tapi saat ini umurku 16 tahun tidak terlalu buruk lah untuk mendengarkannya.

"sampai kapan kamu akan membeda bedakan Aliya dan Avena " ucap papah dingin dari balik pintu, nama ku di sebut, sepertinya seru!

" aku tak tau " jawab ayah tidak kalah dingin

" Ana ingat! Kau mempunyai anak ada 3 bukan hanya Aliya" ucap dad sudah mulai marah

" lah ingat anak ku hanya dua, dan sejak awal aku hanya menginkan dua anak! ya itu Aldo dan Aliya " ucap mamah marah, apa katanya hanya dua ? lalu selama ini aku apa ? " kau ingat Avena ada karna dokter menyuruhnya, kalo golongan darahnya itu sama dengan Taylor, dia akan membantu kehidupan Aliya! Dia itu hanya bayang2 Aliya! " ucap mamah mulai menangis. dengan reflek aku menjatuhkan gelas yang sedari tadi ku bawa, lalu aku lari ke kamarku dengan ke adaan menangis lalu aku membanting pintu. Aku tidak peduli bila mengganggu Aliya sedang tidur, lalu aku kuncinpintu kamar ku. Ha? Aku tidak dinginkan ? Jadi hanya untuk menjadi bayang2 Aliya! Harusnya aku , mendengar kata kakek untuk tidak menguping mereka! Jadi alesannya kenapa mama tidak pernah sayang sama aku. Ya tuhan entah dosa apa yang pernah aku lakukan, sampai aku harus mengalami keadaan seperti ini. Tidak cukupkah sejak kecil aku tidak pernah dapet kasih sayang dari mama? Dan sekarang mendapat kenyataan ini.

***

Hurt [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang