Ketukan pintu kembali terdengar dari lantai dua, lantai kamar sang kekasih mengunci dirinya sejak sore hari. lebih tepatnya sesaat sesudah Kim Taehyung tak sengaja kepergok merangkul perempuan lain selain dirinya, dan tak kunjung membuka pintu tersebut.
Taehyung menghela nafas sembari menyandarkan telapak tangan beserta jidatnya pada pintu. Ia lelah dengan tingkah laku kekasihnya yang sangat tak dewasa, gadis kesayangannya itu bahkan tidak memberikan waktu kepada Taehyung untuk menjelaskan.
Ia mencoba mengetuk kesekian kalinya, "Hey, bisakah kau keluar? Sebentar saja, aku bisa jelaskan."
Sunyi, tak ada jawaban dari balik pintu kamar sang gadis.
"Sayang?" Suara Taehyung mendalam dan tegas, menuntut sebuah jawaban. Ia sudah berdiri di depan pintu selama 3 jam penuh tanpa duduk ataupun berjongkok, dan gadisnya masih saja bertingkah bahwa dia adalah playboy kurang ajar yang pantas di hukum tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Taehyung mengatur nafasnya dan kembali berdiri tegak, mengacak surai hazel gelapnya lalu berkacak pinggang mulai tidak sabar.
"Perempuan yang kau lihat bersamaku tadi itu adalah sepupuku, dasar bodoh." Ia menghela nafas lirih. "Mana mungkin aku berselingkuh jika aku sudah memilikimu..." Lanjutnya pelan.
"Ayolah, keluaaaar" Ujarnya lelah, keningnya berkerut, matanya terpejam, ia menggerakan kakinya pegal.
"Cepat keluaaaaaaaar!" Anak laki-laki itu masih berusaha.
Tetap tak ada jawaban dan gigi Taehyung sudah saling bertumpu kesal. Terserah. Ia tak peduli. Toh, ia sudah menjelaskan kalau perempuan-yang menjadi dalang dari protes mengunci dan bungkam mulut ini terjadi-adalah sepupunya.
Sore sebelum kejadian terjadi, Taehyung memang menjanjikan saudara sepupunya-yang sangat tomboy tapi memiliki rambut panjang-untuk membelikan stik Playstation4 baru karena yang lama sudah di rusaknya secara tak sengaja saat berkunjung di hari Thanksgiving bulan lalu, Dan mereka malah berakhir di teriaki orang mesum di jalan oleh seorang perempuan yang tak lain adalah kekasihnya sendiri, yang entah darimana menguntit, sehingga sepupunya dan dirinya tentunya, mau tak mau harus menanggung malu akibat tatapan aneh orang-orang di jalan. Sesaat sesampainya di rumah kekasihnya untuk berkencan, inilah yang ia dapat. Di kuncikan dan tidak dipedulikan.
Taehyung tak mau ambil pusing dengan merengek dan meminta gadisnya untuk memaafkannya, karena memang ia bukanlah yang bersalah dan patut diadili seperti sekarang. Biasanya, setelah pertengkaran seperti ini mereka akan kembali seperti semula dalam beberapa jam setelah Taehyung ikut ambil diam dan berpura pura bahwa semua tidak terjadi. Tapi Untuk terakhir kalinya, Taehyung mengetuk dan berkata bahwa dia akan menunggu di ruang tamu kepada sang gadis, Kemudian melangkahkan kakinya menuju tangga-
-Sebelum secara keajaiban, bunyi pintu terbuka terdengar dari belakang tubuh Taehyung yang spontan menghentikan langkahnya.
"A-aku minta maaf." Taehyung tersenyum menang. Lalu berbalik dan memasang wajah beringas-tapi imut-nya sambil berkacak pinggang memberikan tatapan mengadili.
"Sudah seharusnya. Kau tau betapa malunya aku dan Chae hwi sepupuku saat kau berteriak seperti itu?"
Sang gadis hanya menunduk malu. Kacamatanya yang turun membuat gadis berpipi gembul dan berponi itu sesekali membenarkan kacamatanya, yang membuat Taehyung menjadi gemas dan hampir lupa tujuannya untuk berpura-pura kecewa. Sebenarnya, tak sampai hati Taehyung untuk kesal kepada pacarnya tersebut, ia sudah memaafkannya sedari tadi. walau sedikit sebal karena harus berdiri di depan pintu selama 3 jam.
"Kau tahu seberapa jijik padangan orang-orang di luar sana terhadapku tadi?"
Perempuan itu menggeleng dengan mata yang menggenang, oh, sungguh demi gurita yang telah di jadikan Shashimi, Taehyung tidak tega melihatnya seperti itu. tetapi ia harus melakukan ini agar pacarnya mengerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jealousy [Taehyung x You]
Kort verhaalCerita pendek Taehyung, dan pacarnya yang cemburuan. TAEHYUNG X YOU!