08 - Kembali

28 4 1
                                    

"Kembali bukan berarti harus hidup seperti kelakuan lama, tetapi menjalani hidup baru dengan kelakuan baru."

SENIN ini, hari dimana Devinna kembali lagi bersekolah seperti dulu. Ada semangat tersendiri yang tertanam dalam diri Devinna untuk bertemu dengan teman-temannya.

Ma, doain Inna, supaya bisa ngejar pelajaran yang ketinggalan. Guman gadis ini dalam hati sambil tersenyum tipis.

"Na, udah belom? Berangkat sekarang aja ya, entar telat lagi." ujar Al yang datang tiba-tiba dengan seragamnya yang sudah rapi.

"Gue mah emang udah siap dari tadi kali, lo nya aja yang lamban." sindir Devinna.

"Yaelah, semangat banget ya? Sampai harus nyindir-nyindir gue segala."

"Iya dong, harus semangat. Kan mau sekolah. Mau belajar, ketemu guru dan temen-temen."

"Alat bin lebay lo. Udah buruan berangkat."

"Siap bos!"

Mobil Al pun perlahan-lahan keluar dari perkarangan rumah dan menuju sekolah.

***

Semua pasang mata pun memandang mereka, tidak ada yang mengalihkan pandangannya.

"Itu Devinna bukan sih? Udah kembali ke sekolah aja."

"Kasihan banget ya Devinna, untung aja dia udah bisa bangkit dari keterpurukannya."

"Gue denger-denger, dia sempet masuk Rumah Sakit."

"Masih tetep cantik ya dia mah."

"Kok dia cepat banget sih masuk sekolah?"

"Rangking kita semua bakal turun dong kalau gitu?"

Semua bisikan itu terlintas di telinga Devinna, baginya itu biasa. Dia sudah tahu, gosipan atau bahkan orang yang sirik dengan dirinya akan muncul tanpa diundang.

Mungkin, beberapa orang kagum dengan diri Devinna yang tetap semangat setelah mengalami keterpurukan. Tetapi, ada juga yang mengharapkan agar Devinna tidak masuk selamanya.

"Langsung ke kelas aja, Na! Gue yakin lo pasti udah kangen sama suasana kelas lo." ajak Al seraya menggengam tangan mungil Devinna.

Al tidak mau, Devinna mendengarkan bisikan yang tidak jelas tersebut, makanya ia menarik Devinna keluar dari bisikan para iblis.

Devinna dan Al berjalan beriringan menuju kelas Devinna. Sepanjang perjalanan semua orang tersenyum dan menyapa Devinna.

Devinna senang sekali, rasanya kehadirannya disini benar-benar sudah dinantikan oleh teman-temanya.

"Udah gih masuk sana!" usir Al saat mereka sudah sampai di depan kelas Devinna.

"Iya, makasih udah diantarin." balas Devinna.

"Belajar yang bener lo, jangan molor dikelas." nasehat Al sambil mengacak-ngacak rambut Devinna lembut.

"Iya, lo juga."

DevinnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang