My Lady

15 1 0
                                    


Ini  mimin abis nodong Author RositaAmalani minta buatkan FF satu hehehe. Padahal Authornya lagi hiatus nih hehehe makasih Mbak Ross cusss baca yuk.


Tergesa aku memperbaiki letak topeng bulu angsa di wajahku, berharap tidak ada orang yang akan mengenaliku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tergesa aku memperbaiki letak topeng bulu angsa di wajahku, berharap tidak ada orang yang akan mengenaliku. Aku berjalan tenang sambil sesekali mengangkat gaun lebarku, menyeberangi ruangan dansa pesta topeng.

Aku merasakan seseorang sedang mengawasiku. Aku mencari-cari, dan pandangan mataku terbentur pada sepasang mata yang menatapku dari balik topengnya. Tubuh tinggi itu berdiri bersandar di dinding ruangan dansa, tangannya terlipat di dada. Sebuah senyum sinis terlukis di bibir maskulin lelaki itu. Pakaian indah yang dikenakan sudah pasti menunjukan siapa orang itu sebenarnya.

Aku langsung mengenalinya, walau topeng keemasan berukir menutupi separuh wajahnya. Jantungku berdebar cepat, memalingkan wajah berharap orang itu tidak mengenaliku dari balik topeng yang aku pakai. Aku berjalan cepat berusaha menghilang dari pandangannya. Aku menyelinap dengan gesit di antara orang-orang bertopeng yang sedang berdansa.

Setibanya di balkon yang gelap, hanya ada secercah sinar bulan meneranginya. Aku mengembuskan napas lega. Semoga lelaki itu tidak mengetahui kalau aku ada di sini.

"Melarikan diri lagi, Lady Margaret Spencer?"
Aku terlonjak kaget ketika suara berat dan serak yang sudah sangat akrab di telingaku itu menyapa dari balik punggungku.

Aku memutar tubuhku dengan cepat, napasku tertahan. Dia menemukanku! Aku menelan ludahku panik.

Lelaki itu melangkah tenang ke arahku, rambut tembaganya berkilau tertimpa sinar rembulan.

Aku beringsut mundur.

"Kemana pun kamu pergi, aku pasti akan menemukanmu." Lelaki itu ternyata sudah mengurung tubuhku dengan kedua lengan kekarnya yang sudah berada di tepian pagar balkon.

"Aku... aku... hanya ingin pergi ke pesta topeng. Aku bosan di istana, Ethan!" Elakku tanpa sadar menyebut namanya.

"Kalau kamu ingin pesta seperti ini kita bisa mengadakannya di istana kita, Sayang. Tidak perlu harus kabur sehingga membuatku panik setengah mati." ucap Ethan tersenyum. "tapi kebetulan kita berada di sini. Mau berdansa, Ratuku?" Ethan mengulurkan tangannya menunggu aku menyambut.

Tentu saja mana sanggup aku menolak tawaran sang Raja, suamiku sendiri.


Sekian.

Kumpulan FF DJantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang