Part 6

377 26 0
                                    


Keesokan harinya terlihat seseorang yang berjalan seorang diri di sebuah lorong apartemen. Nam woohyun dengan headset yang terpasang di kedua telinganya dia tampak begitu menikmati musik yang sedang ia dengarkan.

"nam woohyun" seseorang memanggil namanya, woohyunpun menoleh ke sumber suara. Tak disangka dia melihat sunggyu yang duduk bersandar disana.

"sunggyu hyung, apa yang sedang kau lakukan?" woohyun menghampiri sunggyu, dan dengan susah payah sunggyu mencoba berdiri. Sepertinya cedera dikakinya belum benar-benar sembuh.

"ah, anio..." sunggyu terdiam sebentar hingga akhirnya dia menyunggingkan senyuman, senyuman yang tampak dipaksakan saat itu. sedangkan woohyun masih menatap hyungnya itu dengan tatapan penuh tanya.

"woohyun ah, berapa lama waktu itu kau menungguku seperti ini?" kata sunggyu melanjutkan.

"heh, ghemanhae hyung!" woohyun berdesis kesal, kata-kata sunggyu tadi mengingatkannya pada kejadian beberapa hari yang lalu saat sunggyu dan woohyun bertengkar di ruang latihan. dimana waktu itu woohyun mencoba berada diposisi sunggyu saat sunggyu menunggunya di depan pintu kamar apartemennya untuk mengajak dirinya berbicara.

dan sekarang giliran sunggyu melakukan hal yang sama, mencoba berada diposisi woohyun di malam itu, yang duduk tersandar di lantai koridor yang dingin karena menunggu dirinya.

"ada yang ingin hyung katakan padamu" sunggyu akhirnya mencoba untuk serius. woohyun tidak merespon tapi dia juga tidak pergi dari tempat itu.

"ini..." sunggyu melempar sebuah ponsel dan dengan refleks woohyun menangkap ponsel itu.

"ige boya?" woohyun tidak mengerti kenapa sunggyu memberikan ponsel itu kepada dirinya.

"bacalah semua pesan yang di ponsel itu" perintah sunggyu sambil berlalu meninggalkan woohyun begitu saja. Woohyunpun dengan ragu membuka pesan di ponsel itu, dia langsung membelalakkan matanya saat dia membaca nama si pengirim pesan.

"eomma?" kata woohyun lirih, satu persatu dia membaca isi pesan itu. air matanya mulai jatuh, tangannyapun terlihat bergetar.

"eomma... eomma.. eomma" woohyun menangis sejadi-jadinya saat itu. tidak ada yang membuatnya terlihat begitu sedih selain rasa bersalah kepada ibunya. Dia sangat menyesali kesalahpahamnya kepada ibunya waktu itu. ternyata dari awal ibu woohyun tidak pernah ingin mengusir anaknya, tapi dia tidak punya pilihan lain karena dia pikir anaknya sangat mencintai infinite dan dia juga seorang penyanyi yang luar biasa. karena itu ibu woohyun saat itu rela dibenci woohyun, agar anaknya ini bisa bahagia sebagaimana mestinya. Dan isi pesan itu sudah menjelaskan segalanya kepada woohyun. menjelaskan betapa bangganya ibu woohyun kepada dirinya.

-hari berikutnya-

"annyeong~~~" dengan senyum cerianya woohyun muncul diruangan latihan itu, senyuman milik woohyun yang sebenarnya. Tampak di raut wajah woohyun tidak memiliki beban sedikitpun.

"uwaahh~~~ uri namu crazy is comeback" sungjong langsung menghampiri woohyun dan memeluknya.

"(buck) kami sudah menunggumu" hoya memukul perut woohyun alhasil membuat woohyun meringis kesakitan. Sedangkan member lain hanya memperhatikan dari jauh dengan senyum yang menghiasi wajah mereka. Mereka terlihat begitu bahagia saat itu, sudah lama mereka tidak melihat woohyun segembira itu. si moodmaker di infinite itu sudah benar-benar kembali.

"ah hyung, bukankah malam ini ep 1 showtime making?" kata sunjong memasang wajah serius membuat semua member melihat kearahnya.

"nde, wae?" jawab hoya dengan wajah polosnya. Sedangkan member lain menunggu jawaban sungjong selanjutnya dengan penasaran.

"anio.. aku hanya bertanya" kata sungjong tidak kalah polosnya

"YA~~!!boya sungjong ah~~ ?" semua member berteriak kepada sungjong, mereka pikir ada hal yang penting yang akan di sampai sungjong tentang showtime. Semua member infinite itu menghampiri sungjong dan mengacak-ngacak rambutnya.

"hyung~~daega wae? Wae~~hyung ?" sungjong merengek

It's not INFINITE without YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang