Part 3

1 0 0
                                    

Pagi yang cerah. Kini Nay pun terbangun dan membuka matanya tanpa beranjak dari tempat tidurnya.

Jam menunjukan pukul 06.00 Nay yang masih berbaring di tempat tidur nya, kini bangun dan langsung menuju kamar mandidan bersiap2 untuk aktifitas seperti biasanya. Ya, sekolah..

Nay tidak perlu di bangunkan oleh bunda nya ketika bangun pagi. Nay memang terbiasa untuk itu dan alasanya, tidak mau merepotkan bundanya.

30 menit berlalu.
Nay yang kini telah berada di ruang makan dan sarapan bersama kedua orang tua nya.

"Nay, mau berangkat bareng ayah atau di jemput Devan?". Tanya ayah Nay.

"Nay dijemput Devan yah".

"Oh, yaudah".

Seketika terdengar klakson mobil yg berbunyi. Dan itu tanda klo Devan sudah datang untuk menjemputnya.

"Yah,bun Nay pergi dulu ya".
Pamit Nay dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Yaudah hati-hati". Jawab bunda nya.

"Iyya bun".

Nay pun keluar dan menghampiri Devan yang tengah duduk di kap depan mobil nya, sembari tersenyum kearah Nay.

"Hay G.morning kekasih". Seru Devan dan membukakan pintu untuk Nay.

"Hay juga kekasih". Jawab Nay dengan senyum manisnya.

Setelah Nay masuk mobil, Devan pun berjalan memutar ke arah depan mobil nya dan masuk ke dalam mobil dengan duduk di bagian kemudi.

Seketika Devan pun melajukan mobilnya dengan kecepatan normal dan membelah jalanan ibu kota yang disertakan kendaraan yang berlalu lalang.

Tidak membutuhkan waktu lama. Kini mereka pun telah sampai di salah satu SMA pavorit di jakarta yang tak lain tempat mereka bersekolah. 

Setelah memasuki palkiran sekolah. Devan memarkirkan mobil nya dengan rapi.

Kini mereka pun berjalan beriringan, dengan tangan yang saling berpegangan. Banyak mata yang memperhatikan mereka dan sesekali membicarakan mereka.

Hampir semua siswa di SMA ini mengetahui klo Nay dan Devan pacaran. Siapa yang tidak tau Devan, seorang Badboy di sekolah ini. Dan karena kebandelan nya, hampir semua siswa dan guru di sekolah ini mengenalinya. Ya, dan sekarang Nay pun mendadak terkenal semenjak berpacaran dengan Devan.

Setelah sampai dikelas nya mereka menuju tempat duduk nya masing2. Iya mereka tidak duduk bersama dan tempat duduk nya pun lumayan agak jauh.

"Aku keluar bentar ya Nay". Ucap Devan dan mencium sekilas puncak kepala Nay.

"Mau kemana? Bentar lagi masuk Dev". Jawab nya.

"Bentar doang ko sayang. Ntar aku balik lagi". Ucap Devan sambil mencubit pipi chabi Nay, dan bergegas pergi meninggalkan kelas.

Sudah lumayan lama. Devan belum juga kembali ke kelas. Nay juga seperti nya sudah gelisah mencaricari keberadaan Devan, yang tak kunjung kembali.

5 menit lagi KBM akan segera dimulai. Tapi Devan masih saja belum kembali. Nay khawatir Devan bolos kelas pelajaran pertama, ya karena sekarang pelajaran sejarah yang bikin auper ngantuk. Karena guru nya klo ngejelasin udah kaya ngedongeng.

"Awas aja klo bolos". Deruh Nay dalam hati.

Tettt.. tettt..tett...

Bel tanda masuk telah berbunyi. Devan masih belum kembali ke kelas. Nay berharap Devan sudah kembali sebelum Guru sejarah memasuki kelas. Dann,, kini terdapat seorang laki-laki paruh baya yang berada di ambang pintu yang akan segera memasuki kelas.

"Kamu dimna Dev". Deruh nya dlam hati.

Belajar pun dimulai, saat dalam penjelasan materi. Tibatiba ponsel Nay bergetar, notif line dari Devan.

Devanio Pratama.
Nay, aku gak masuk kelas jam pertama sama jam ke dua, ada urusan sebentar. Abis istirahat pertama aku balik. Maaf.

Naydilla Diandra.
Awas aja, aku tunggu kmu di kelas!!

Devan tidak membalas pesan dari Nay, tapi ia sempat membacanya. Sepertinya Nay marah kepada Devan yang bolos . Tpi ya mau gimana lagi, ada hal penting yang harus Devan urus.

***

Tett... tett.. tettt.
Bel pulang sekolah berbunyi. Dan ini menjadi sebuah kebahagian tersendiri bagi para Siswa yang sudah bosan dengan suasana kelas yang penuh dengan bayangan rumus matematika, kimia, dan fisika.

Semua siswa berhamburan meninggalkan kelas masing2 dan bergegas untuk pulang. Tapi lain dengan Devan dan Nay.

"Mau langsung pulang ga??". Tanya Devan kepada Nay.

"Nanti aja, kantin dulu yu. Laper nih!! ". Jawab Nay dan langsung menarik tangan Devan.

"Elahh, biasa aja kali Nay, ga usah pake tarik2 juga".

"Bodo amat". Jawab Nay jutek. Mungkin dia masih Bt sama Devan yang tadi sempet bolos 2 jam pelajaran.

"Ciiee, masih marah ya? Jangan marah dong!!". Rayu Devan dengan puppy eyes nya. "Jangan marah lagi ya sayang, aku minta maaf". Lanjutnya.

Nay menganggukan kepalanya. Dan kini ia berjalan mendahului Devan yang tersenyum geli, melihat Nay yang lagi marah. Dan itu terlihat sangat lucu, Nay cantik klo lagi marah.

Sesampai di kantin, Nay pun memesan makanan dan minuman tanpa menghiraukan Devan.

"Nanti malam ada acara gak yang ?". Tanya Devan sembari menatap Nay yang saat ini tengah menikmati makanan yang tadi di pesan oleh nya.

"Ga ada. Kenapa?". Jawab Nay, kembali menatap Devan .

"Nanti malam aku jemput jam 7 , aku mau ajak kamu ke suatu tempat".

"Kemana?". Tanya Nay yg penasaran dengan ajakan Devan.

"Nanti kmu juga akan tau".

Tanpa menghiraukan omongan Devan, Nay pun kembali memakan makanan nya dengan lahap.

Setelah selasai makan, mereka pun bergegas menuju parkiran untuk mengambil mobil Devan.

Saat di perjalanan. Nay bungkam, ia sama sekali tidak bicara. Mungkin dia masih marah karena kejadian tadi pagi.
Tidak membutuhkan waktu lama. Mereka sudah sampai di depan rumah Nay, dan Nay pun mengucapkan terimasih kepada Devan.

Tapi saat Nay membuka pintu dan keluar dari mobil Devan. Seketika tangan nya dicekal oleh devan. 

Dan CUUP..
Devan mendaratkan bibirnya di bibir Nay dengan beberapa detik, tanpa melumat nya. Devan tersenyum kepada Nay, Nay pun sebaliknya.

"Aku jemput jam 7, kmu dandan yang cantik. Ok!". Ucap Devan sembari mengacak2 rambut Nay.
"Iya". Jawab Nay singkat dan segera turun dari mobil Devan.

***

Pinkie PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang