-1-

67 1 0
                                    

Anjirittt tinggi banget ni pagar nta, kagak berani ah gua naiknya " ucap Rara sambil ngerti melihat kerah pagar yang menjulang tinggi dan tajam.

" Alaahhh, segini doang lo bilang tinggi, gimana gue ajak lo kepelaminan kalau segini aja lo takut " ucap Davin sambil menurun naikkan alisnya yang tebal seperti ulat bulu.

" Maksud Lo nta ?" ucap Rara sambil menatap tajam ke arah Davin

"Hehehe... sloww dong natap nya kagak usah sok imut gitu. Lagian gua juga bercanda ko onyet yang paling aa Avin sayang " ucap Davin sambil cemgengesan.

" Bercandaaan lo gak lucu onta, lagian ngapain sih lo dari dulu manggil gua onyet nama gua kan Rara Aprillia ontaaaa. Nama bagus gitu lo ganti-ganti. " ucap Rara kesel. Entah lah Rara selalu kesel kalau Davin menggoda dia dengan kata-kata menikah. Karena setiap davin mengungkit kata-kata tersebut Rara selalu mengingat kejadian dia waktu kecil dulu dan itu membuat hati serta pipinya selalu menghangat..

"Ehh onyet, gak nyadar diri ? Lo juga manggil gue onta, lo kira muka gue kaya onta. " ucap Davin

" Hahhhaaaa, muka lo emang mirip onta " ucap Rara sambil tertawa dan membayangkan kan muka Davin kalau di ganti dengan muka onta sungguhan.

Bukan tanpa alasan kenapa Rara selalu manggil Davin dengan sebutan onta, karena muka Davin yang mirip dengan orang arab, hidung yang mancung, bulu mata yang lentik kaya bulu mata sharani anti badai dan topan, alis yang tebal kaya ulat bulu, pipi yang chubby untuk seukuran cowok, dan bibir yang berwarna pink bukan pakai lipstik gue ya. Bibir Davin berwarna pink oleh iya tak pernah mau menyentuh yang namanya rok dan minum-minuman yang berakohol. Dan satu lagi ciri khas dari seorang Davin yaitu jambul anti petir dan halilintar yang selalu ada dari zaman penjajahan sampai sekarang, kata Davin sih itu jambul penarik wanita-wanita cantik dan montok, jangan heran kalau ngeliat Davin gonta-ganti gebetan setiap minggu ( ingat gebetan ya bukan pacar, karna bagi Davin pacar cukup sekali untuk seumur hidup). Ya bisa di bilang Davin itu playboy. Dan yang paling aku gak ngerti kenapa Davin tak pernah memasukan aku ke daftar gebetannya. Setiap aku tanya jawabnya pasti Davin selalu bilang "Karna Lo orang yang Spesial". Dan entah kenapa setiap membayangkan atau membicarakan Davin aku selalu tersenyum.

" Eh Ra ngapain lo senyum-senyum gitu, kaya orang gila tau gak. Hmm.. atau jangan-jangan lo lagi ngebayangin gue kan " ucap Davin dengan PD dan itu tepat sasaran

" Mikirin loe, iuhhhh,, malas banget kal i mikirin lo, kaya gak ada kerjaan aja lagi" ucap Rara sambil gugup.

" Ahhh.. masa kok kayanya loe bohong deh ?" ucap Davin sambil mendekati muka Rara. Mungkin Davin suka menggoda Rara. Karena setiap Davin menggodanya muka Rara selalu memerah seperti kepiting rebus.

" Davin kok lo ngeselin sih (sambil menjauh kan muka Davin), udah ah cape gue kalau debat sama lo. Mendingan loe cepat naik habis itu, baru deh gue naik " Ucap Rara

" Lah kok gue sih yang duluan naik, mending loe aja yang dulu ntar gue bantu dari bawah " ucap Davin sambil tersenyum jahil

" Eh onta arab, keenakan di elo dong ngintipin rok gue dari bawah " ucap Rara kesal sambil menatap tajam kearah Davin.

Dan yang di tatap malah cegar-cengir gak jelas.

" Bukan Gitu mak..."

Belum sempat Davin membalas ucapan Rara sudah ada suara orang ketiga diantara mereka tapi orang ketiganya bukan bisik-bisik kaya yang di film-film, tapi orang ketiga ini berteriak. Dan teriakkan nya ini khas banget bagai siswa yang telat seperti Davin. Ya orang ketiga ini adalah ibu Nita Adella guru Bk yang sedang menatap tajam kearah Davin dan Rara.

" Mampus kita vin?" Gumam Rara yang masih bisa di dengar oleh Davin

"Lo, sih Ra naik gitu aja ribetnya minta ampun. Kan jadi ketahuan sama nenek sihir itu" ucap Davin sambil berbisik.

'kok gue sih kan elo yang ngajak gue debat mulu dari tadi" ucap Rara tak mau kalah.

"Hmmm, Rara !!! Davin!! Ngpain kalian di belakang sekolah mau manjat pagar kaya spidermen ? ucap bu Nita melotot. "cepat kalian dua masuk sini" ucap bu nita sambil teriak kearah luar pagar yang ada didepannya

mendengar itu pun davin hendak memanjat pagar tersebut. belum sempat naik sudah ada teriakan lagi "Ehhh..ehh Davin ngapain kamu manjat kaya anak monyet gitu. lewat pagar sana bilang untuk mang dimana kalau ibu yang nyuruh kamu dan Rara masuk " ucap bu nita

yang di teriak hanya senyum-senyum gak jelas sambil berjalan kearah gerbang depan. Davin pun sudah sampai di depan bu nita yang sedang membawa pengaris. tanpa komando dan aba-aba pengaris itu pun sudah mendarat dengan indah di pundang Davin.

Plakk..

"awww sakit bu, kok saya di pukul sama pengaris sih bu, kalo tangan saya patah gimana dong bu ?" ucap Davin sambil meringis menahan pedih.

"ya kalau patah kan bisa diganti sama tangan kuda biar kamu gak suka majat pagar lagi" ucap bu nita sambil menarik kuping Davin

"Aw..awa aduh ibu tadi saya di geplak sekarang di jewer. Lama-lama saya lapor kak seto nih ibu nya" ucap Davin cemberuit (Fix mukanya imut banget)

Rara yang tadi hanya diam menyaksikan penyiksaan dari bu nita untuk Davin pun  akhirnya tak bisa menahan tawanya.

"Hahhahaaaa" mendengar suara tawa Bu Nita pun menoleh kearah Rara

"Rara kamu juga akan ibu hukum, sekarang aya ikut ibu keruang Bp" ucap bu Nita sambil menyeret Davin tidak lupa dengan jewerannya. Dan Rara mengikuti mereka dari belakang.

Sepanjang jalan banyak banyak ade kelas mapun kakak kelas yang melihat kejadian pangeran SMA 1 Tuna Bangsa (Fix ngarang) yang dijewer dan di bawa keruang Bp. Dan sebenarnya pemandangan itu sudah biasa terjadi siapa sih yang gak kenal dengan Davin Allyan Kenartz "The Most Wanted" seorang laki-laki yang sangat tampan dan mempunyai sejuta pesona tapi sayang tak pernah serius terhadap wanita.

" Duduk kalian berdua " Davin dan Rara pun duduk dihadapan bu Nita

"kalian berdua tau kan kalau kalian berdua sudah melanggar peraturan hari dan terutama untuk kamu Davin setiap hari selalu ada saja masalah yang kamu buat." Ucap bu Nita sambil mengeleng-gelengkan kepalanya tanda iya sudah pusing menghadapi kelakuan Davin. " jadi ibu minta untuk Davin kamu membersihkan kamar mandi dari lantai 3 sampai lantai 1. Dan untuk kamu Rara karna kamu baru pertama kali kamu telat, kamu hanya menulis 3 lembar di kertas polio dengan isi kamu menyesal dengan keterlambatan kamu hari ini. Kamu paham dan terutama untuk kamu Davin awas kalau kamu ketahuan tidak melaksana kan hukuman ibu tidak segan-segan membuat kamu diskors dari tim basket selama 1 bulan" ucap bu Nita mengacam Davan. Bu nita tau bahwa bulan depan ada perlombaan antara sekolah sebagai kapten Tim Basket Davin tidak mungkin bolos dalam latihan.

"Baik, bu saya janji bakalan menerima hukan ini dengan iklas " ucap Davin

Bu nita pun tersenyum puas dengan ancamannya karena iya sudah berhasil membuat Davin menerima hukumannya.

"Oke kalau begitu kalian bisa keluar" belum selesai Bu Nita berbicara Davin pun sudah keluar dari ruangan tersebut

"Dasar murid tidak sopan" ucap bu nita sambil mengelengkan kepala

" Bu saya permisi dulu" ucap Rara . setelah Rara keluar dari ruang Bp iya pun segera berlari mengejar Davin.

"Vinn..Davin.. tungguin gue dong" ucap Rara

                                                                                                      

                                                                  Kamu Onta Arab yang menjelma menjadi pangeran

                                                                                                     -Rara Aprillia-

Filosofi DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang