part 1

88 15 0
                                    


Enjoy my story!!!
.
.
.
.
.

Gadis yang memiliki nama lengkap Adisa Ramaniya Valerie Pramudipta adalah anak bungsu dari keluarga Pramudipta. Adisa adalah siswi kelas XII SMA yang sedang berjuang untuk menghadapi UN.

Adisa anak perempuan satu-satunya dan tentunya memiliki dua malaikat yang sangat tampan yah siapa lagi kalau bukan kakaknya. Anindito Alvaro Pramudipta kakak tertua Adisa, seorang Presdir dari perusahaan otomotif yang sudah berdiri selama 17 tahun. Perusahaan ini berpusat di Rusia, dan memiliki dua cabang. Satunya di Amerika dan yang satunya lagi di Indonesia.
Namun, Varo baru ditunjuk sebagai presdir dari 4 tahun yang lalu oleh sang Komisaris Perusahaan, yaitu dadnya sendiri. Dan Reymon Azka Pramudipta kakak kedua Adisa yang sekarang sedang menyelesaikan kuliah Magisternya untuk menjadi seorang dokter.

****

Di balik jendela sana, matahari sudah menyunggingkan senyum cerahnya. Pagi ini pagi yang sama bagi semua manusia. Pagi yang akan di sibukkan dengan kegiatan masing-masing.

"Pagi dad pagi mom" sapa Adisa lalu duduk di kursi samping mamanya

"Pagi sayang" balas Lia dan Adnan

"Ehemm kakak lo yang gantengnya melebihi Sehun ini ngga lo sapa nih" ucap Azka yang sedang asik memakan sarapannya

"Emm, melebihi Sehun yah kak?" tanya Adisa dengan muka yang sok polosnya dan mendapatkan anggukan dari Azka

"Emangnya Sehun mau gitu disamain ama makhluk macem kakak, ganteng aja nggak. Andai kakak ganteng kayak sehun kakak gak bakalan di putusin ama MANTAN kakak" ucap Adisa dengan menekankan kata mantan lalu tertawa

Mendengar hal itu senyum dibibir Azka luntur begitu saja. Azka menatap intens adiknya, yah Azka memang sensitif jika membahas soal itu. Adisa cengegesan saat ditatap seperti itu oleh Azka, bukan apa-apa. Kakaknya yang satu itu kalau sudah marah bahaya, nyalinya langsung ciut.

Azka mengambil sosis yang ada dipiringnya lalu melemparnya ke arah Adisa "Kakak bilang jangan bahas itu lagi!" ucap Azka

Adisa melempar sosisnya yang tersisa setengah lalu melemparnya ke arah Azka "Ih kakak kenapa ngelemparin aku pake sosis" ucap Adisa

Azka melempar potongan timun ke arah Adisa "Kamu juga ngebales. Awas kamu kalau ngebahas itu lagi" ucap Azka

"Yee serah Adisa dong" ucapnya sambil melempar daun selada yang ada piringnya

Azka melempar gumpalan nasi ke arah Adisa "Yah ngelawan lagi jadi adik"

"Yahh kak Azkaaaa" teriak Adisa sembari melempar sosis terakhir yang ada di piringnya

"AZKAAA ADISAA BERHENTII" teriak Lia lalu menarik telinga keduanya

"Aduhh sakit mom" aduh Azka

"Kak Azka duluan" ucap Adisa sembari mengelus telinganya

"Kalian berdua ihhh kayak anak kecil aja, kenapa lempar lemparan makanan kayak gitu. Gak baik ihh dosa" sembur Lia

Adisa yang melihat Varo yang baru turun dari atas langsung bersembunyi di balik badan kakaknya yang sudah rapih dengan kemeja berwarna birunya dan jas hitam sebagai luarannya, tak lupa dasi berwarna biru dongker yang juga menggantung indah di leher Varo.

Varo hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua adiknya. Varo merangkul Adisa dan membawanya kembali ke meja makan "Udah-udah, kalian berdua habisin sarapan kalian"
"Kak Azka duluan tuh kak" ucap Adisa lalu menjulurkan lidahnya ke arah Azka

"Yah kamu duluan lah" balas Azka

"Azka... Adisa.." tegur dadnya

Keduanya serentak diam dan melanjutkan sarapannya.

'For the umpteenth time'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang