part 2

67 14 0
                                    


Sepulang sekolah Adisa langsung ke rumah Opanya yang berada di wilayah Bintaro masih dengan menggunakan seragam sekolahnya. Ia mengendarai Sport empat pintu berwarna putih itu sendirian. Ia tidak bisa lama, ia mengatakan kepada bodyguard nya kalau ia ingin ke rumah temannya untuk mengambil buku catatan. Waktunya hanya 1 jam 30 menit.

Setelah menempuh waktu 30 menit ia sampai di rumah Opanya yang berada di Jakarta itu. Ia memencet klakson mobilnya, setelah pagar terbuka ia segera masuk dan memarkirkan mobilnya itu di parkiran khusus. Setelah terparkir rapi ia segera masuk ke dalam rumah Opanya yang cukup megah itu.

"Assalamu'alaykum" seru Adisa sembari mengarahkan pandangannya ke sekitar ruang tamu

Seorang lelaki muda mungkin seumuran dengan Varo berjalan ke arah Adisa dengan jas berwarna hitam yang melekat pada tubuhnya.

Adisa mengerutkan keningnya bingung, ia baru melihat lelaki itu. Kenapa lelaki itu berada di rumah Opanya.

Sesampainya di hadapan Adisa, lelaki itu tersenyum ramah "Saya adalah tangan kanan dari Opa kamu" ucapnya dan mengulurkan tangan kanannya "Saya Hendra Kurniawan, kamu bisa memanggil saya Hendra"

Dengan raut wajahnya yang masih bingung Adisa membalas uluran tangan Hendra
"Adisa"

Hendra menganggukkan kepalanya "Adisa Ramaniya Valerie Pramudipta"

Adisa kaget mendengarkan Hendra mengetahui nama lengkapnya.

Melihat kekagetan Adisa, Hendra tersenyum tipis "Silahkan duduk" ucap Hendra mempersilahkan Adisa duduk

Adisa langsung berjalan ke arah kursi dan duduk "Opa kemana?"

Hendra lagi-lagi tersenyum, ia tau apa tujuan wanita yang ada di hadapannya kemari, ia tadi sudah di jelaskan oleh Opa dari Adisa yang sudah ia anggap seperti Kakeknya sendiri "Opa kamu sudah kembali ke Jogja"

"APA?" Kaget Adisa, ia tak percaya "Anda tidak berbohongkan?"

"Saya tidak berbohong, Opa kamu tadi berangkat jam 9"

Adisa langsung mengurut keningnya, ia sangat kesal sekarang "Shit!"

Adisa menghelas nafas panjang dan berdiri dengan wajah datar. Opanya itu dari dulu selalu selangkah di depan di banding dirinya. "Okey, saya permisi pulang" ucap Adisa dengan kesal

Hendra terkekeh melihat kekesalan Adisa "Kamu tidak mau makan siang dulu?" Tawarnya

Adisa menatap Hendra dengan tidak bersahabat, rasanya lelaki itu sangat sksd. Ia tidak suka "Tidak, terima kasih. Kalau begitu saya permisi"

Adisa langsung keluar dari dalam rumah Opanya dengan perasaan yang sangat kesal dan masuk ke dalan mobilnya. Ia menancap gas segera pergi meninggalkan kediaman Opanya itu dengan fikiran kacau. Ia sedari tadi tidak berhentinya mengumpat dalam hati.

Mau tidak mau ia harus ke Jogja, tapi dengan alasan apa? Orang tua dan kedua kakaknya pasti tidak mengizinkan terlebih ia ingin pergi ke Jogja seorang diri. Ia hanya tidak habis pikir dengan permintaan Opanya itu.

*****

Varo langsung pulang dari kantor setelah mendengar kabar bahwa adik bungsunya itu tidak balik ke rumah selepas pulang sekolah. Ini bahkan sudah jam 4 sore, artinya sudah 5 jam dari waktu Adisa pulang sekolah. Hari ini hari jumat, berarti Adisa tidak memiliki jadwal les apapun. Varo hafal betul semua jadwal les adik bungsunya itu. Varo sekarang sangat khawatir, terlebih bodyguard yang seharusnya menjaga Adisa tidak mengetahui kemana Adisa pergi.

Sesampainya di dalam rumah, di mana kedua orang tuanya dan bodyguard yang bertanggung jawab sudah berkumpul.

Varo melepaskan jasnya dan melemparnya ke kursi yang tepat berada di sampingnya sehingga menyisakan kemeja berwarna cream dengan lengannya yang sudah ia gulung sampai ke siku "Kalian berdua yang bertanggung jawab mengawal Adisa, dan sekarang kalian tidak tau Adisa dimana?" Ucap Varo dengan tenang, walaupun ia sangat khawatir ia berusaha untuk tetap tenang

'For the umpteenth time'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang