Tiga

22K 2.4K 144
                                    

Jaehyun mulai khawatir. Dia membuatkan pancake kesukaan Taeyong untuk sarapan, merasa bersalah dengan perlakuannya pada si kucing hybird akhir-akhir ini.

Jaehyun menghindari Taeyong untuk mencegah hal tidak inginkan terjadi karena tahu dirinya tidak akan bisa mengendalikan diri. Tapi kini dia mulai khawatir apa yang mungkin dipikirkan Taeyong tentang perilaku kasar Jaehyun itu. Hal terakhir yang dia inginkan adalah Taeyong berpikir jika Jaehyun sedang marah atau Taeyong membuat kesalahan. Jaehyun bertekad untuk memperjelas semuanya sekarang saat mereka sarapan.

Setidaknya, itu harapannya, tapi si hybird belum juga turun. Biasanya, Taeyong akan datang berlari menuruni tangga setelah mencium aroma makanan yang dibuat Jaehyun. Itu selalu bisa membangunkannya.

Ini semakin membuat Jaehyun cemas.

Setelah menyiapkan makanan di meja, Jaehyun menunggu satu menit lagi sebelum menyerah. Dia menyiramkan sirup maple kesukaan Taeyong banyak-banyak di atas pancake yang mengisi piring. Mengambil garpu dan pisau, menaruhnya di masing-masing sisinya. Jaehyun menarik napas menguatkan dirinya sebelum berjalan ke lantai atas untuk membangunkan Taeyong dan mengatakan sarapan sudah siap.

Di depan pintu, Jaehyun berhenti sejenak, dia merasa tidak karuan. Dia tidak mau membiarkan hubungannya dengan Taeyong hancur begitu saja karena kesalahpahaman. Dengan pikiran mengerikan itu, dia buru-buru membuka pintu.

Jaehyun tidak mempersiapkan diri untuk melihat pemandangan di depannya.

Taeyong berbaring di tengah-tengah tempat tidur, tanpa pakaian, selimutnya ditendang ke lantai, bersama dengan botol kecil lube yang belum dibuka, sepertinya tidak diperlukan karena dia memproduki pelumas alami saat heat. Dia tertidur pulas, sepertinya pingsan setelah mengunakan benda lain yang kini tersimpan di dekat tangannya. Kekacauan itu sudah cukup jelas untuk membuat Jaehyun tahu apa yang telah dilakukan Taeyong sebelum ini.

Jaehyun keras sampai terasa sakit.

Dia melihat Taeyong mulai menggeliat sebelum membuka matanya, melihat langsung padanya.

Oh, sial.

"Jaehyun," Taeyong langsung merengek, membuat bagian bawah Jaehyun berdenyut.

"Taeyong," katanya, suaranya terdengar berbisik, "Kau...?"

Jaehyun terdiam, pertanyaannya belum selesai tapi Taeyong sudah perlahan mengangguk memberinya jawaban. Jaehyun menelan ludah, tenggorokannya tiba-tiba kering. Hanya ada keheningan di antara mereka. Jaehyun sedang mencoba mengumpulkan pikirannya lagi. Hampir tidak mungkin dengan Taeyong yang terbaring di tempat tidur dengan keadaan seperti itu.

"Jaehyun, apa kau tidak menyukaiku?" Taeyong bertanya. Terlihat sedih dan sakit.

Jaehyun merasakan sakit yang sama memaksa kakinya berjalan menuju tempat di hybird lalu memeluknya erat. Dia tidak mau melihat Taeyong memandangnya seperti tadi. "Kenapa berpikir seperti itu? Tentu saja aku menyukaimu," kata Jaehyun tepat di telinga kucing Taeyong, membelai kepalanya.

Tindakan tak berdosa itu membuat tubuh Taeyong kaku dalam pelukannya. Tiba-tiba, Jaehyun mulai merasakan gerakan gelisah Taeyong. "Jaehyun…" Taeyong mengerang. Kepala terangkat, mata terpejam rapat, mulut sedikit terbuka, dia mencengkram erat punggung Jaehyun sambil terus bergerak-gerak gelisah.

Jaehyun benar-benar tergoda sekarang. Dia memindahkan tangannya untuk memegang kedua sisi wajah Taeyong dan menciumnya dengan cara yang sama sekali tidak polos. Ini memang bukan ciuman terbaik yang pernah Jaehyun rasakan karena Taeyong sama sekali tidak berpengalaman, tapi ini tetap akan menjadi ciuman favoritnya. Karena ini adalah ciuman pertamanya dengan Taeyong.

My CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang