Empat

21.7K 2K 177
                                    

Dua bulan.

Sudah sekitar dua bulan sejak hubungan mereka mulai. Taeyong mencintai setiap detik yang dia habiskan dengan Jaehyun. Pria itu membawa perasaan baru dalam diri Taeyong ke permukaan, sebuah perasaan yang tidak akan cukup jika dijelaskan dalam kata-kata. Awalnya, ini membuat Taeyong takut. Tapi dengan berjalannya waktu, dia menemukan betapa menakjubkan, menyenangkannya perasaan seperti ini. Taeyong sudah berhenti khawatir dengan itu dan memilih menikmatinya.

Sudah sekitar dua bulan berlalu sejak heat terakhirnya.

Taeyong bisa merasakan rasa hangat akrab di kulitnya hari itu. Dia tahu heat-nya akan segera dimulai.

Kali ini, Taeyong bertekad untuk menghabiskannya dengan Jaehyun.


***

Tetes hujan berjatuhan membasahi kaca mobil.

Jaehyun ingin pulang cepat. Hubungannya dengan Taeyong semakin hari semakin membaik sejak dua bulan lalu. Mereka akan bertengkar sesekali, yang selalu di selesaikan dengan ciuman cepat. Hidupnya sungguh lebih bahagia semenjak ada Taeyong. Perasaannya pada Taeyong juga semakin kuat. Pada akhirnya, Jaehyun mengakui pada dirinya sendiri jika dia memang jatuh cinta pada sang hybird.

Sekarang, bagaimana caranya mengakui cintanya ini?

Jaehyun tidak mau membuatnya takut. Mereka sudah berbagi sentuhan fisik beberapa kali dengan bermesraan di sofa atau tempat tidur. Tapi, itu tidak pernah berjalan lebih jauh selain saling melepas pakaian dan menyentuh di sana sini. Mereka sudah berbagi tempat tidur bersama sekarang, tapi Jaehyun berharap bisa melakukan tidur yang lebih dari sekedar berbaring itu.

Otaknya memang pervert. Tapi Taeyong juga salah karena terlalu menggoda.

Jaehyun serius ketika dia mengatakan ingin menjalani hubungan mereka pelan-pelan. Tapi, kali ini dia mengutuk dirinya sendiri karena telah menjanjikan hal itu. Akhir-akhir ini, Jaehyun menemukan dirinya telah menjadi lebih-lebih-dan lebih bernafsu jika berada di dekat Taeyong. Biasanya berakhir dengan mandi air dingin dan menggunakan tangannya di kamar mandi sambil membayangkan yang tidak-tidak. Itu menyiksanya!

Termasuk saat ini. Jaehyun sangat ingin pulang dan melihat kucing kecilnya itu. Dia berharap bisa menyampingkan frustasi seksualnya dari hubungan mereka untuk malam-malam berikutnya, karena dia tidak yakin jika Taeyong sudah siap secara mental untuk itu.

Banyangan-banyangan tak senonoh muncul di benaknya. Dia tidak seharusnya memikirkan ini saat mengemudi tapi tetap melakukannya. Dia ingat Taeyong saat masa heat-nya dua bulan lalu. Di atas tempat tidur dengan keringat membasahi tubuhnya juga rambut kusut, mata hitamnya yang besar menyanyu penu nafsu saat memandangnya, lalu bisikan yang terdengar seperti erangan memanggil lirih namanya.

Jaehyun…

Jaehyun menelan ludah kasar, membenarkan sedikit posisi celananya yang tiba-tiba saja terasa sempit dan melajukan mobil lebih cepat lagi.

Dia benar-benar ingin pulang.


***

Ketika dia akhirnya memarkirkan mobil di garasi, Jaehyun mendesah lega. Jika bisa dia ingin menidurkan yang terbangun di bawah sana sebelum masuk ke rumah hingga tak perlu semalu ini. Mengambil tas kerja, Jaehyun turun dari mobil dan berjalan cepat ke dalam.

"Aku pulang!" teriaknya, meskipun tahu itu tidak perlu. Taeyong tak akan mendengar teriakannya dari pintu garasi.

Jaehyun buru-buru membuka jas, melepaskan sepatu dan berjalan ke ruang tamu sambil melonggarkan dasi. Dia menjatuhkan tasnya di sofa dan mematikan TV ketika menyadari Taeyong tidak ada di sana. Dia baru akan berteriak memanggil saat tiba-tiba mendengar langkah kaki menuruni tangga.

My CatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang