Kana memasuki sebuah rumah yang terbilang cukup megah, mewah. Namun terlihat sangat sederhana, disisi kanan rumah itu dipenuhi dengana tanaman lavender, cantik dan berguna!
“ aku pulang...” ucap gadis itu, ia melepaskan sepatunya dan menggantinya dengan sendal jepit. Seorang pria paruh baya keluar dari sebuah ruangan, pria yang berumur kira-kira 70 tahunan keatas. Ia mengenakan sebuah tongkat, dan terlihat ia sedikit kesusahan untuk berjalan.
“aku pulang kek,..” ucapnya kearah pria tua tadi. Pria yang dipanggil gadis itu tak menjawab, ia malah beranjak dari situ. Gadis itu hanya menunduk, sepertinya ia sudah terbiasa dengan perlakuan seperti itu. kemudian ia pun masuk kedalam kamarnya.
***
Pagi telah menunjukkan sinarnya, kicau burung yang ntah darimana terdengar. Bau embun pagipun masih terasa, dan lalu lalang keramaina telah terjadi dimana-mana. Gadis itu, namanya Kana. Gadis yang telah menolong Tatsu dari Hino dan teman-temannya. Ia berjalan dengan tas yang ia pegang, seragamnya pun lengkap. Rambutnya yang basah tergerai menandakan semangatnya pagi ini.
“ pagi Kana...” sapa para tetangga. Gadis itu hanya tersenyum membalas sapaan para tetangganya itu. ia terus berjalan hingga sampai sekolah, sekolahnya yang bernama “SMU TURAH”. Digerbang sekolah ia melihat sosok Tatsu memasuki sekolah, wajahnya masih lebam-lebam. Dalam benaknya ia bingung kenapa Tatsu nekat masuk dengan wajah seperti itu, apa ia tak malu.
***
“ Tatsu...” panggil seseorang. Merasa namanya dipanggil Tatsu menoleh, “ kenapa wajahmu?” tanya orang itu, ia memegang wajah Tatsu memperhatikan luka diwajah Tatsu. Tatsu menepiskan tangannya. “ kau seperti kekasihku saja, aku tak apa-apa! Hanya luka kecil” ucapnya. Orang itu mendengus kesal, “ kau bilang hanya luka kecil,... cihh.. “
Tatsu tak merespon ucapan orang itu, matanya menangkap sosok gadis yang kemarin menolongnya, ya Kana. Kana tak menyadari tatapan Tatsu. Gadis itu terlihat sangat kerepotan membereskan buku-buku yang berjatuhan, Tatsu berniat ingin menolong. Namun tangannya ditarik oleh orang yang telah memanggilnya tadi “ ada apa Nara?” tanyanya dengan ekspresi datar. Orang yang bernama Nara itu tersenyum, “ Kenapa kau memandangi gadis itu? bukankah gadis itu Kana, gadis yang pintar memainkan piano itu?” Nara ikut-ikutan melihat kearah gadis itu. wajahnya masih tersenyum, Tatsu tak bergeming. Ia hanya memandangi gadis itu. “ hei Tatsu.. “ tegur Nara. Tatsu menoleh kearah Nara, ia tersenyum sinis dan kemudian pergi meninggalkan Nara. Nara hanya mengikuti langkah Tatsu. Tatsu berjalan melewati Kana, Kana tak menyadari kehadiran Tatsu. Ia sibuk dengan buku-buku yang kini ada ditangannya. Tatsu telah pergi namun tidak dengan Nara, ia memandangi Kana. Kana yang menyadari ditatap menjadi salah tingkah, “ ada apa?” tanyanya dengan gugup.
“ tak apa, kau Kana kan?” tanya balik. Kana hanya mengangguk, “ iya,..”
Tanpa basa-basi Nara langsung pergi meninggalakan Kana, ia hanya tersenyum. Dibelakangnya Kana masih bingung dengan sikap Nara tadi, ia tak mengenali Nara. Ia kemudian fokus kembali dengan tumpukan buku ditangannya.
“ hei kau dengar, hino diskors kepala sekolah!” bisik salah seorang teman sekelas Kana, ia baru saja masuk kekelas. Suasana kelas yang sepi dapat membuatnya mendengar percakapan teman-temannya itu. gosip telah menyebar! Teman-teman Kana yang baru menyadari kedatangan Kana meliriknya dengan dengan penuh curiga. Kana tak mengubris tatapan curiga dari temannya itu.
“ kana, benarkah kau yang melaporkan Hino! Aku mendengarnya tadi pagi ketika melewati ruang guru!” introgasi dari salah temannya. Kana tak menjawab, ia diam membisu.
“ hei kana, ceritakan kepada kami! “ desak temannya yang lain. Kini meja Kana telah dikerubungi teman-temannya. Kelas yang tadi sepi kini mendadak ramai, Kana memandang temannya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
RomanceKehidupan Kana, seorang gadis yang memiliki keahlian memainkan piano baik-baik saja bahkan dibilang sangat biasa-biasa saja. Sampai pada sebuah kejadian dimana ia menyelamatkan seorang pemuda yang dikeroyok sekumpulan pemuda brandal. Kehidupan Kana...