LUCKY (one)

1K 109 23
                                    

     

❄❄❄❄❄

         Kaki ku melangkah mengikuti irama dari lagu yang mengalun Indah di telinga ku, dentuman lembut terus terdengar dari earphone berwarna biru yang ku kenakan di kedua telinga ku.

Nama ku jisso, park jisso.  Seorang gadis yatim piatu yang tinggal bersama seorang bibi dengan sifat serakah.

Empat tahun, selama itulah aku harus tetap bertahan bersama bibi, yang selalu berusaha memberikan ku kepada pria tua dengan uang yang banyak di dalam kantungnya. Tak ada pilihan bagi hidupku, semuanya sudah di tetapkan sesuai apa yang bibi inginkan,  karna baginya hidupku adalah hidupnya, dan itu terjadi di hari pertama hidupku tanpa ada nya orang tua.

Hari ini lagi-lagi aku pergi tanpa sepengetahuannya(bibi),  aku merasa senang saat seseorang menawarkan pekerjaan yang untuk pertama kalinya sangat menguntungkan di dalam kehidupan ku,  seseorang yang memberikan wujud rasa terimakasih nya kepada ku karna menolong hidupnya dua hari lalu,  entahlah bagi ku menolong seseorang hanya lah sebuah rasa manusiawi yang tergerak begitu saja, aku tidak ingin menerima balasan atau apapun itu bentuknya,  tapi apa boleh di kata kan?  Wanita itu meminta-ahh lebih tepatnya memaksa ku untuk datang padanya.

"Nona, apa kau tidak ingin naik bis ini? "

Ahh,  lamunanku membuat ku berdiri diam di depan pintu bis,  aku menundukan kepalaku merasakan pandangan kesal dari seluruh orang yang ada di dalam bis,  apa selama itu hingga semuanya menatap ku kesal?,  baiklah yang aku lakukan hanya cepat-cepat naik sambil terus membungkuk.

*****

Di dalam sebuah kamar luas dengan warna hitam yang mendominasi, terdengar begitu ricuh dengan suara wanita, sesekali suara berat seorang pria menanggapi suara wanita yang sedikit terdengar putus asa.

Seorang wanita dengan dress hitam renda yang melekat pas di tubuhnya terus melangkah menyamai pria di depanya, bibirnya terus mengucapkan umpatan saat sang lawan bicara bahkan hanya melengoskan wajahnya mengabaikan.

"Chan, dengarkan dulu!

Pria dengan setelan jas biru formalnya itu untuk kesekian kalinya menghela nafas mendengar cicitan wanita di sampingnya,  tubuhnya beralih menghadap wanita yang kini menatap nya dengan wajah frustasi sama sepertinya.

"Dengar nona,  usaha mu mencarikan seorang pengasuh bagi hyuno dan crissie memang terdengar baik. "

Wajah frustasi yang sedari tadi melingkupi paras cantik wanita di depanya hilang mendengar perkataan pria tinggi tersebut,  senyum lebar yang terkesan bodoh bahkan muncul menggantikan wajah frustasi nya.

"Benarkan? Berarti kau akan menerimanya."

Pria dengan jas formalnya itu memandang serius wanita yang tak lain adalah kakak perempuannya, tatapan nya begitu serius menanggapi senyuman konyol yang wanita itu berikan.

"Nona, apa kau bercanda? Aku membutuhkan pengasuh, bukan seorang gadis kuat yang akan menolong mu saat kau hampir tertabrak, ohh ayolah.. Kau hanya hampir terseret oleh sepeda, dan ini rasa terimakasih mu? Sungguh berlebihan. "

Ucapan pria itu sukses meruntuhkan senyum konyol dari bibir wanita di depanya,  kaki panjangnya melangkah meninggalkan kamar nya dengan wanita yang sedari tadi mendebat di belakangnya.

"Ya, park chanyeol! Apa kau manusia? Apa pun itu, gadis itulah yang menolongku dari kematian. "

Wanita itu terus menumpahkan isi dari kepalanya untuk mendebat sang adik laki-lakinya, keduanya melangkah menuruni tangga marmer yang membawa nya tepat di sebuah ruang tamu berukuran sangat luas.

'COMA' (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang