•Chapter 1 (satu)

176 15 0
                                    

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
1 Vote Berjuta Makna 🙏
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Dia marcell seorang anak yang baru berusia satu tahun, namun kedua orang tuanya selalu bertengkar, sering kali melakukan kekerasan fisik dan akhirnya bercerai

"Papa tuh ya, pulangnya selalu larut malem begini, liat tuh si marcell nyariin papa mulu dari tadi!" Dengan suara Mona yang lembut
Mona - Mama Marcell

"Apasih kamu ini orang baru pulang kerja juga, langsung marah-marah gak mikir apa aku capek gini"Balas Rio dengan nada tinggi.
Rio - Papa Marcell
-----------------------------------------------------------

Lalu telpon Rio berdering.
"Hallo?Oh iya lisa ada apa?"
"................."
"Oh gitu yaudah lis kamu datang aja ke apartmen kita, tunggu aku disana yah"
"................."
"Oke honey see you"
"Tutt... Tutt... Tutt"
-----------------------------------------------------------
Dan spontan Mona bertanya

"Papa! Tadi siapa? Siapa? Lisa siapa pa!?" Tanya Mona sambil menangis tersedu-sedu.

"Dia itu lisa istri baru aku sekarang, PUAS kamu!?" Balas Rio dengan nada tinggi.

"Apa kata kamu rio? Istri? Kamu bilang istri!?"

"................" Rio hanya diam seribu bahasa

"Mas Rio jawab mas, bagaimana nasib anakmu marcell mas?" Mona pun menangis sejadi-jadinya

"................." Tanpa ada satu katapun yang diucapkan oleh rio, dan pergi meninggalkan mona dan marcell

"Mas Rio!! Kamu tega yah!! Kamu jahat!! Mas Rio" Berusaha menahan Rio agar tidak pergi

"Sudahlah, jangan halangi aku minggir sana, aku nikahin kamu cuma gara-gara aku janji sama almarhum papa. Sudah minggir sana" Mendorong Mona hingga jatuh dan terluka.

Rio pun pergi dari rumah dan telah memiliki keluarga baru.

Marcell melihatnya saja tapi dia paham apa yang sedang terjadi.

*****

Setelah semua kejadian itu Monapun frustasi dan mempunyai niat untuk mengakhiri semua ini dengan cara bunuh diri

"Ah aku sudah tak tahan lagi dengan semua ini, aku akan mengakhiri semua ini" Sambil memegang sebuah tali dan mengikatnya dileher

Namun ketika akan melakukan aksi bunuh diri Monapun memandang marcell dengan penuh kasih sayang

"Jika aku melakukan ini lantas siapa yang akan membesarkan Marcell?" Sambil melepaskan ikatan tali yang sudah terpasang dileher.

Ketika Mona sedang memandang marcell yang lagi tidur, diapun ikut terhanyut dalam tidurnya.

Mona terbangun dari tidurnya karena ada suara bising yang mengganggunya, lalu dia mencari asal bunyi tersebut.

"Brukk.. Clentengg.. Gubrak.. Krekk.. Krekk"

"Bunyi suara apa itu?"Sambil meraih tongkat baseball karena ketakutan

"Astaga kok bisa Marcell sampai kesini? Kok ini anak suka banget mainin pisau?" Kaget melihat anaknya sedang bermain dengan pisau yang panjang.

Monapun segera membawa Marcell kedalam kamar mandi, dan memandikannya.

***

Setelah itu, Mona membawa Marcell ke pusat pembelanjaan dikota karena kebutuhan akan pangan semakin menipis.

Ketika, sedang asiknya berbelanja, Marcell tiba-tiba menunjukkan sesuatu dgn Mona, dia mengarahkan mamanya ke peralatan dapur yang jenisnya berbahaya, Mona pun merasa penasaran.

"Marcell kenapa kamu membawa mama kesini nak? Apakah kamu mau sesuatu?" Karena merasa penasaran Monapun bertanya kepada Marcell

"................" Hanya menunjuk satu barang.

"Oh iya hampir aja mama lupa, panci dirumah kita sudah rusak" Sambil mengambil panci dan memasukannya kedalam keranjang

Ketika hendak keluar dari perabotan dapur Marcell selalu menangis, dan Monapun merasa penasaran lagi.

"Ada apa nak? Kamu mau sesuatu disini?"

"..........." Sambil menunjuk kearah barang tersebut.

"Oh kamu mau Centong? Tapi centong bukan buat mainan sayang"

"Hmm kayaknya aku juga perlu centong soalnya nanti malam mau buat sup" batin Mona

Ketika ingin keluar dari peralatan dapur itu Marcell menangis sejadi-jadinya sambil menunjukkan sesuatu sama Mona, dan Mona bingung barang apa yang sedang ditunjuk Marcell.

"Kamu mau apa sayang? Kok kamu nangis sih?" Ujar mona karena merasa bingung

"............" Sambil menunjukan sesuatu

"Apa kamu mau ini?"

Marcell pun terlihat gembira saat Mona mengambil sebuah pisau yang tajam.

"Tapi Marcell untuk apa kau pisau? Ini sangat berbahaya nak" Mona pun menaruh pisaunya kembali.

"Ooeekkk... Oeekk.. Oeeekk" Marcellpun menangis dan terus menangis

"Ini anak kok suka banget yah sama pisau? Hmm tapi aku juga perlu dengan pisau ini untuk membelah daging yang mau dimasak nanti malem" Batin mona, dan segera keluar dari perabotan dapur.

Ketika Mona ingin membayar semua barangnya ke kasir, dia melupakan sesuatu, dan dia kembali berputar sambil mencari tempat perabotan kebun.

"Ahh ini dia barang yang aku cari" memasukkan barangnya kedalam keranjang belanjaan

Dan lagi- lagi ketika Mona ingin keluar dari perabotan kebun, Marcell menangis, dan Mona mengikuti arah yang ditunjukan marcell

"............" Menunjukkan sesuatu kepada Mona

"Ini anak kok suka banget yah sama barang-barang yang berbahaya, Ehh tapi Aku juga perlu sama gunting rumput, karena rumput dihalaman sudah pada panjang" Memasukkannya dan segera membayar ke kasir.
-----------------------------------------------------------*** Author
Yoo was up yoo, bagaimana dengan ceritanya? Maaf yah masih pendek ceritanya? Harap maklum authornya baru pertama kali nulis cerita hihihi *kok curhat yah* next chapter pasti panjang deh diusahain ✌
Mohon kritikan, vote, sama pesannya kak buat kedepannya lebih baik lagi hihi😄😄

iQUAETRO_
26 April 2017 ©

FAKE SmileyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang