Hujan turun dengan derasnya sore itu, saat pulang sekolah.
Aku masih betah menetap bersama teman-teman yang lain; menunggu hujan yang entah kapan reda.
"Ayo pulang"
Bara berteriak kencang dari lapangan sekolah, menjadikan kardus sebagai pelindung kepalanya dari hujan.
"Gak mau, malu"
"Malu apasih? Ayo muat kok berdua"
"Gak, udah sana duluan"
Kemudian, Bara pergi.Dan aku menyesal, karena tidak pulang bersama Bara hari itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Ketika Bersamaku
PoetryHubunganku dengan Bara semuanya pahit, maka dari itu aku tidak ingin kalian ikut merasakan yang kami rasakan. Aku ingin membagi yang bahagianya saja.