2

73 4 2
                                    

Alex

"Terjadi penyerangan di perbatasan selatan alpha" kata wariorku. "Apa! Bagaimana bisa?! Disana kan sudah kutugaskan leonel untuk menjaganya!" Kataku penuh amarah. "Tapi alpha, leonel telah terbunuh akibat cairan wolfbane" kata wariorku sambil gemetaran. "Siapapun itu, kita harus kesana. Panggilkan zack untuk menunjukan arahnya! Dan siapkan 4 omega, Cepat!!" Kataku berapi api. Zack adalah beta ku. Ia sudah berubah menjadi wolf nya. Lalu menuju ke arah selatan, aku mengikutinya berlari. Kulihat dari arahku berlari, ada sorot mobil yang mungkin akan menabrak zack. Tapi aku mendiamkanya, kupikir ia mengetahuinya. Tapi, bruuk. Shit! Ceroboh, Kataku dalam hati. Kemudian zack pergi dengan kecepatan wolfnya. Dan aroma apa ini, lavender campur green tea yang menyegarkan mate! Mate kita alex, mate!! Teriak wolfku. Kuhentikan acara lariku di ikuti para omega yg berhenti dibelakangku. Kunikmati aroma memabukkan ini dan kulihat gadis itu indah bagaikan bunga mawar. Percayalah padaku, ia bahkan lebih indah dari apapun di dunia. Lalu kulihat ia memasuki mobil itu, langsung ku berlari mencegah mobil itu berjalan. Kupecahkan kaca depanya lalu menggigit tangan pria itu, jujur saja, aku cemburu, sungguh. Melihatku menyerang mobil itu, para omega mengepung pintu samping kanan dan kiri, karena aku tak akan membiarkan mate ku kabur bukan?. Dan prsetan dengan para rogue, sambil me mindlink betaku, zack, kau urus daerah selatan itu, aku sedang ada urusan. kuputuskan mindlink sepihak. aku mendekat pada mateku ini, matanya menyiratkan ketakutan, lalu aku mengaum bahagia disertai pilu karna leonel teman dekatku telah tiada karena rogue brengsek itu. Kulihat ia terpengaruh oleh aumanku dan menjadi pingsan, bagus sekali, batinku.

Naila

Cahaya siang hari menerpa wajahku karena gorden jendela telah dibuka oleh seseorang. Kubuka perlahan karena cahaya ini terlalu silau bagiku. "Sudah terbangun hm?" Tanya suara bariton itu, dan hah? Tunggu dulu, aku di kamar, kamar siapa ini! Oh tuhan. Seketika itu juga aku langsung terduduk dan melihat jam tangan warna pastel yg melingkar manis di tanganku. Jam 11.38?! Aku bahkan belum solat subuh, maafkan diriku ini ya Allah. "Kau tidur lama sekali" kata seorang laki laki. Apa! laki laki?!. Dan jujur saja aku langsung menangis setelah itu. Lalu pria itu menghampiriku, "ada apa honey?" Lihat? Dia pede dekali memanggilku honey, huh. Aku mengecek pakaian ku apakah masih lengkap, dan apa? Cadarku dimana?!. "Oh maaf honey, penutup muka mu terjatuh semalam, dan aku tak sengaja membukanya, hehe" katanya memelas sambil semakin mendekat. Kuambil bantal dibelakangku untuk menutupi sebagian wajahku, "stop!" Teriakku yg masih menghadap ke bawah. "Ada ap-". "Kumohon keluar dari kamar ini, kumohon!" Potongku. "Tap-". "Cepatlah kumohon" sergahku lagi. "Oke oke baiklah" katanya pasrah dengan berjalan ke arah pintu. "Kalau butuh desuatu panggil saja aku ya sayang" katanya mesra. Ew, kataku dalam hati. Lalu ia menutup pintu dengan perlahan. "Kuharap dia tidak betindak kurang ajar denganku"

Kumencari ponselku dimanapun tidak ada, hanya satu yg belum ku cek, yaitu di lemarinya. Tapi aku tak pernah mengutak atik barang seseorang, sungguh. Lalu kuputuskan untuk duduk di sofa yg ada disini, sebenarnya aku ini dimana?. Lalu aku berjalan menuju ke jendela yg sangat sangat besar, selebar kamar ini yg bau maskulin laki laki, bahkan disini terdapat meja rias, tapi isinya hanyalah pomade, parfum, sisir dan... kutipan? Kuberjalan menuju kesana, disana tertulis.

Bukalah laci dimeja ini, atau apapun yg kau butuhkan pakai saja, di almari ada pakaian perempuan, pakai saja. Ini kamarmu juga honey❤

Alex

Lalu kuputuskan untuk membuka laci meja ini, dan kau mau tau isinya, makeup, percayalah, lebih lengkap dari tata rias manapun. Kupercaya semua makeup ini brand semua. Lalu kututup laci laci itu, dan berjalan menuju almari yg indah, kokoh dan kuat. Kubuka tanpa ragu, dan waw. Percayakah kalian, isinya dress dress yg limited edition. Ya aku tau karna sepupuku biasa membelinya, untuk koleksi katanya. Hahaha lucu sekali, tapi itu sebenarnya tidak diperbolehkan dalam islam, tapi apa dayaku. Lalu aku menuju ke lemari kedua yang ada disamping lemari yg berisi dress yg mungkin tak akan kupakai. Kuputuskan untuk membuka pintu sebelah kanan dahulu. Isinya pakaian dalam wanita berbagai warna, bahkan ada gaun malam yg.. aw.. menggoda. Langsung kutampar pipiku pelan.

Tiba tiba pintu kamar terbuka tanpa ketok pintu, laki laki tadi, batinku. Seketika aku langsung mengambil apapun yg ada di almari untuk memutupi wajahku. "HAHAHAHAH!! Kau siang hari begini membawa gaun malam untuk apa honey" tawanya lepas dan tak sengaja aku menatap wajahnya yg sangat sangat tampan, sungguh apalagi dia sedang tertawa sekarang. Dan apa?! Tunggu, dia tadi bilang apa? Gaun malam? Langsung kulihat apa yg kupegang, wajahku memerah karena malu. Kupalingkan wajahku membelakanginya. Dan kudengar dia sedang mengendalikan tawanya. "Kubawakan makanan untukmu sayang" kudengar suara langkah kaki mendekat, "stop disana!" Kataku spontan, "kau ini kenapa honey?" Katanya dengan sedikit terluka karna ucapanku. Aku menyesal mngatakan itu, sungguh. "Kit- kita bukan muhrim, jadi jangan terlalu dekat denganku, itu adalah dosa, apalagi kita sedang berada dalam satu ruangan hanya berdua" kataku. "Oh iya, maafkan aku, aku akan keluar kalau begitu" saat dia akan melangkah keluar. "Tunggu dulu" kataku.  "ada apa?" Tanyanya. "Apakah kau mempunyai mukena?" Kataku sambil melihat wajahnya yang tampan ituu.. eh tidak tidak. "mom punya, mari kutunjukan" katanya sambil tersenyum. Tampan, kataku. Eh nononono. Sontak langsung kuturunkan pandanganku, berjalan ke arahnya. Setelah tepat dibelakangnya dia berkata "tataplah aku, kumohon honey" katanya memelas padaku. Kuangkat kepalaku ragu ragu, dan.... mata kita saling bertemu matanya indah, bewarna biru laut, tatapanya akan menenggelamkan siapapun yg menatapnya lama lama. Bibirnya penuh dan terlihat lembut, bulu mata yg agak lentik, alis mata yg tebal bagai awan, rahangnya kokoh bagai semen tiga roda:v {eh, author canda:v}, tampan sekali. Dan aku tersadar serang menatap terlalu lama pria didepanku ini. Lalu aku menunduk spontan, karna aku sadar sedang tidak memakai cadar. Mukaku langsung memanas bagai bara api. "Ayo, kuantarkan kau pada mom" katanya.

"Luna" sapa orang yg berlalu lalang, luna? apakah mereka semua adalah pelayan, karena pakaian mereka hitam dan putih seperti pelayan. Lalu pria itu menemui ibunya di taman bunga yang luas sekali, bahkan 10 meter sebelum sampai harum bunga sudah tercium. " mom! Mate ku ingin bicara pada mom!" Katanya setengah teriak pada sepasang kekasih yg sedang duduk di tengah padang bunga dibawah pohon. Dan tunggu dulu, mate? Apa itu mate?. Kuikuti pria yg ada didepanku, dibelakang ada seorang gadis lebih muda dariku mengikutiku dari belakang sambil memayungiku. "Hai luna" katanya. "Siapa luna?" tanyaku. Sedangkan pria yg didepanku sudah agak jauh dari pandangnku, aku berhenti untuk mengobrol dengan gadis ini. "Euum.. bukan apa apa, kau sudah ditunggu alpha luna" katanya sambil memegang tanganku untuk berjalan.

"Hai, sayang" kata seorang ibu sambil memelukku, seumuran dengan umi. Eh, umi!, apa umi tau aku disini tersesat di antah berantah, pasti umi kawatir sekali denganku. "Panggil saja aku mom, dan sayang? Kenapa kau cemas?" Tanyanya. "Aku rindu umi tan- eum, mom" kataku berusaha memperbaiki typo. "Nanti kau akan diantar anakku, sekarang katanya kau mau solat, benarkan?" Kata mom. Aku hanya mangut mangut cemas. Mom menuntunku ke dalam rumah, lalu masuklah gadis seksi dengan memanggil nama alex.

.....

Siapa ya gadis itu, siapa ya kira kira
Maaf kalo typo ya guys
Votmen ya😊

my islamic mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang