[3/10]

10.6K 1.5K 224
                                    

Her Opposite

"Kau kembaran Bakugou!?" pekik Kirishima menunjuk (Name).

"Eh? Memangnya kenapa?" tanya (Name) tersenyum.

'Berbeda sekali dengan Bakugou...' pikir hampir semua murid kelas 1-A.

"Apa kau tau mengenai ini, Midoriya?" tanya Kaminari menoleh pada Midoriya.

Midoriya langsung tersentak kaget saat semua perhatian tertuju padanya, lalu perlahan mengangguk.

"T-tentu saja aku tau. Ma-maksudku, aku adalah teman sejak kecil Kacchan dan (Nickname)..." ucap Midoriya lalu dia mulai bergumam sendiri.

"Izu-kun, kau masih suka bergumam sendiri ya?" ucap (Name) tertawa, "Maafkan Baka-nii yang selalu menganggumu, ya? Aku selalu memarahinya di rumah tapi dia tidak mau mendengarkan—"

"APA PEDULIKU DENGAN OCEHANMU HAH, ADIK SIALAN!!"

"Hush, jangan seperti itu, Baka-nii." sahut (Name).

"DAN APA PEDULIMU PADAKU, HEUH!? JANGAN SUKA IKUT CAMPUR DENGAN URUSANKU, ADIK SIALAN!!"

"Ahahaha, ayolah Baka-nii, aku ini adikmu jadi wajar jika aku khawatir padamu, kan?"

"Berisik! Adik apanya, haah!? Berhenti membalas ucapanku atau akan kuledakkan kau!!"

"Pfft, meledakkanku? Apa kau bodoh, Baka-nii? Quirk kita itu sama, tidak akan berpengaruh padaku lho."

"Aku tidak peduli! Akan tetap kuledakkan kau! Dan juga jangan panggil aku begitu, adik sialan!"

"Sudahlah, Baka-nii sudah mengancamku sejak kecil dan aku sudah memanggilmu begitu sejak kecul juga. Apa bedanya dengan sekarang, kan?" ucap (Name) masih memasang senyum imutnya.

'Benar-benar berbeda...' pikir semua murid kelas 1-A.

"Sudah cukup bertengkarnya." tegur Aizawa-sensei.

"Maaf sensei." ucap (Name) sedikit membungkuk lalu kembali menegakkan kepalanya.

Saat itu terjadi kontak mata antara (Name) dan Todoroki. Saat terjadi kontak mata, (Name) langsung tersenyum dan melambai kecil pada Todoroki.

'Huh?' Todoroku berkedip beberapa kali, sebelum akhirnya membalas lambaian tangan (Name).

Senyum (Name) semakin lebar lalu kembali fokus pada Aizawa-sensei.

'Barusan itu... apa yang terjadi?' pikir Todoroki meletakkan tangan kanannya di atas dada kirinya.

—Dimana jantungnya berdetak dengan cepat.

'Kenapa... jantungku begini?' pikir Todoroki.

Karena terlalu sibuk untuk menetralkan detak jantungnya, tanpa sadar di pipi Todoroki telah muncul rona merah—dan beruntung tidak ada satupun yang menyadarinya.

My Powerful Crush (Todoroki Shouto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang