[9/10]

7.2K 1.2K 98
                                    

Alone together

(Name) memandang tumpukan buku yang ada di depannya, bersamaan dengan Todoroki yang duduk di seberangnya—sedang membaca beberapa buku.

"Um." ucap (Name) membuka suara, menarik perhatian Todoroki.

"Ada apa?" tanya Todoroki.

"Tunggu, tunggu, tunggu..." sahut (Name) langsung, "Harusnya aku yang bertanya 'ada apa?', bukan kau!"

Todoroki memiringkan kepalanya.

"Apa yang kita lakukan disini?" tanya (Name), "Kenapa kita disini? Berdua di kelas dimana seharusnya kita sudah pulang ke rumah?"

Todoroki yang akhirnya mengerti maksud (Name) hanya menghela napas panjang.

"Apa kau lupa apa tugas yang diberikan sensei tadi?"

_

"Tugas selanjutnya adalah tugas kelompok yang terdiri dari enam orang sebanyak tiga kelompok, dan satu kelompok yang terdiri dari empat orang." ucap Aizawa-sensei.

"Hee, tugas apa itu sensei?" tanya Asui.

"Lakukan survey mengenai daerah yang sering terjadi penyerangan Villain, lalu presentasikan minggu depan." jawab Aizawa-sensei, "Kelompoknya sudah dibagi, jadi jangan komplain."

—Singkat cerita, si kembar Todoroki dan si kembar Bakugou menjadi satu kelompok yang terdiri dari empat orang.

_

"Lalu kemana Baka-nii dan—"

"Apa kau lupa? Kita kalah bermain gunting-batu-kertas dengan mereka yang membuat kita mendapat tugas presentasi dan mereka mendapat tugas survey." ucap Todoroki memotong ucapan (Name).

"Ugh, sekarang aku ingat." gerutu (Name).

"Kalau begitu bukalah buku untuk mencari referensi lain untuk presentasi kita." perintah Todoroki.

(Name) mengembungkan kedua pipinya, lalu mengambil salah satu buku.

"Mereka pasti sedang asik pacaran sekarang..." oceh (Name) menenggelamkan wajahnya ke buku yang ia buka, "Aku yakin itu..." sambungnya dengan nada berbisik.

Todoroki yang sedang asik membaca pun menoleh pada (Name).

"Kenapa kau bisa yakin?"

(Name) yang masih fokus pada tulisan yang ada di dalam buku hanya melirik singkat ke arah Todoroki sebelum akhirnya kembali fokus membaca.

"Kau tau mereka itu pacaran, kan?" gumam (Name), "Jika perempuan dan laki-laki berduaan, tentu saja mereka akan bermesraan, kan?"

Hening beberapa saat, sebelum akhirnya Todoroki merespons dengan suara yang pelan karena sedang fokus membaca.

"Jadi maksudmu kita juga begitu?"

Kembali hening. Todoroki yang baru saja menyadari maksud ucapannya langsung menutup mulutnya dengan tangan kanannya—dengan tangan kirinya memegang buku yang dia angkat sampai menutupi wajah merah bak tomat.

"...a-apa kau bilang sesuatu, Shouto?" tanya (Name) mengangkat kepalanya dengan perlahan—dan disambut oleh sampul buku yang sedang Todoroki baca.

"...tidak ada..." jawab Todoroki pelan, "...mungkin kau salah dengar..."

"...baiklah..." gumam (Name) kembali menenggelamkan wajahnya ke buku yang ia baca.

Todoroki sedikit menurunkan bukunya—dan mendapati pemandangan yang sama dengan yang (Name) lihat sebelumnya. Todoroki berkedip beberapa kali saat mendapati telinga (Name)—yang tidak ditutupi oleh buku—memerah.

'Ya ampun, berarti tadi (Name) mendengarnya dengan jelas.'

My Powerful Crush (Todoroki Shouto)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang