Sudah biasa bukan jika wanita sering disakiti oleh pria? Namun bagaimana jadinya jika pria disakiti oleh wanita?. Tentu baik pria mau pun wanita mereka sama-sama memiliki perasaan, tapi kadar kepekaan dari pria mau pun wanita sangatlah berbeda.
Pria terlihat sangat kuat dan yang pasti bisa melindungi wanita yang disayanginya tapi pria akan sangat terluka bila sekalinya disakiti oleh wanita, justru pria juga sangat terluka bila dikhianati oleh kata 'cinta'. Meski secara fisik pria lebih kuat dari wanita.
'Cinta' adalah salah satu perasaan diantara perasaan lainnya yang dimiliki manusia, tanpa cinta manusia bagai rumah tanpa tiang. Maka dari itu setiap manusia pasti mencintai atau dicintai bagaimana kondisi dari manusia tersebut.
Oke cukup bahas cinta-cintaan karna cerita ini bukan mnceritakan seseorang yang jatuh cinta melainkan seseorang yang tersakiti oleh yang namanya cinta.
***
"CUKUP ALENA!!" Suara Alfin menggelagar di dalam ruangan kerja pria itu, raut mukanya menunjukan bahwa pria itu sedang menahan amarah.
"Alfin dengarkan aku dulu, aku bakal jelasin semuanya hikss.. maafin aku, aku khilaf.. hiks" kata wanita yang tengah menangis sesenggukan.
Alfin sebenarnya tak tega melihat wanita menangis tapi hatinya terlalu sakit saat melihat kejadian kemarin "Alena sebaiknya kau pulang saja. Aku sibuk!" Alfin kembali duduk dimejanya dan berpura-pura sibuk dengan tumpukan dokumen.
"Alfin maafin aku" kata Alena yang menangis dan sudah tak berdaya lagi.
"Aku harap diskusi ini selesai keputusanku sudah bulat tidak ada yang perlu dijelaskan semua yang kulihat sudah jelas. Kita putus. Keluarlah dari ruanganku sekarang!" Kata Alfin mengingatkan Alena.
"Sekali lagi maafkan aku Fin.. semoga kau bahagia dengan wanita yang lebih baik dari aku" dengan senyuman penyesalan.
Alena yang sudah ditolak mentah-mentah pun akhirnya keluar dari ruangan Alfin dengan keadaan yang kacau sehingga menimbulkan pertanyaan dikalangan karyawan kantor.
Alfin yang tengah menghadap kaca pun hanya menghela nafasnya kasar, hatinya terlalu sakit saat bayang-bayang buruk kemarin teringat dibenaknya.
Flashback on
Hari ini Alfin terlihat bahagia sepulang dari kantor pria itu sengaja pergi kesalah satu mall dikota untuk membelikan sebuah kalung untuk kekasihnya, kalung itu akan menjadi kejutan malam ini bagi Alena.Selama memilih kalung Alfin tampak bingung, Alena type wanita yang cantik dan feminim. Semua kalung yang ada tampak cantik bila dipakai oleh Alena, menurutnya Alena selalu cantik bila menggunakan apa pun.
"Bapak tampaknya bingung memilih apakah ingin saya bantu pilihkan?" Dengan nada yang dibuat genit oleh pelayan wanita itu.
Dari gelagatnya Alfin tau wanita itu sedang menggodanya, jelaslah siapa yang tidak ingin dengan Alfin pria berwajah tampan dan seorang pria mapan. Toko perhiasan ini sudah pasti hanya orang-orang kaya yang mampu membelinya, termasuk Alfin.
Tapi dari pada dia harus bingung mending pelayan wanita itu ikut membantu, biasanya wanita kan lebih mengerti soal perhiasan.
"Tentu, pilihkan yang modelnya simple tapi feminim bila digunakan"
"Emm.. bagaimana dengan model bunga ini pak? Sangat cocok bagi wanita yang feminim dan calm"
"Hmm sepertinya cocok saya ambil satu" kata Alfin sambil memberi kartu kredit gold-nya. Setelah dibungkus Alfin segera keluar dari toko itu, dia tak kuat berlama-lama dengan wanita pelayan yang genit tadi.
Perasaan senang dirasakan Alfin selama perjalanan dia ingin sekali melihat ekspresi bahagia dari sang kekasih, Alfin tampak tergesah-gesah saat menyupir ingin sekali dirinya cepat sampai di apartemen Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scars Bitter You [One-shoot]
Short StoryApakah luka ini akan selalu membekas dihatiku? Bayang-bayang kerjadian buruk kemarin membuatku berpikir akan kah ada kesempatan kedua untukmu? Hanya waktu dan dirimu lah yang bisa menjawab semuanya. Rate M for save.