2.Tentang Karen

91 10 6
                                    

-Ada sesuatu yang namanya cinta ,

Tidak bisa dilihat tetapi bisa dirasakan dihati-

***

Karenia Salsabilla, orang biasa memanggilnya Karen. Gadis ini memiliki kulit putih dan ukuran tubuh rata-rata anak sebayanya dengan tinggi 160cm dan berat badan 50kg. Ia memiliki paras manis nan menggemaskan. tetapi semua itu tertutupi oleh sifat-nya yang sulit bersosialisasi,sehingga tidak terlalu banyak orang yang mengenalnya. Di sekolah ia hanya memiliki 2 teman dekat dan tentu saja teman sekelasnya.

Ia adalah anak semata wayang namun bisa dibilang kurang kasih sayang kedua orang tua. Keluarga Karen memang termasuk keluarga yang sederhana namun kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga mereka kurang memperhatikan Karen.

Karen selalu merasa kesepian ketika berada di rumah karena ia hanya ditemani seorang pembantu yang sudah tua yang biasa di panggil "Bi inah".

***

Gadis dengan wajah datar sedang berjalan gontai menuju kelasnya yang berada di lantai 3. Kelas XI IPA-2.

Saat ia sudah sampai di depan kelasnya, ia mendengar ada yang meneriaki namanya

"Karen... cepetan sini!"

Karen memutar bola matanya malas ketika melihat siapa yang meneriaki namanya. Ternyata itu kedua sahabatnya Vanya dan Alisya

*sekedar info

Vanya Stephani, gadis berparas cantik dengan tinggi semampai ini adalah sahabat Karen sejak kelas 1 smp. Mereka tidak sengaja bertemu pada saat MOS. Waktu itu semua peserta MOS dibagi menjadi beberapa kelompok, Vanya dan Karen masuk dalam satu kelompok. Saat pengumuman pembagian kelas Entah keajaiban dari mana mereka berdua bisa masuk kelas yang sama.

Alisya Putri Adara, Gadis yang akrab dipanggil Lisya ini adalah gadis berdarah sunda. Ia pindah waktu kelas 2 smp karena mengikuti orang tua-nya yang pindah tugas dari kota Kembang menuju kota Metropolitan. Alisya pindah ke sekolah yang sama dengan Karen dan vanya dan ternyata mereka sekelas. Waktu hari pertama masuk sekolah Alisya langsung disambut dengan antusias oleh Vanya dan Karen. Tak berapa lama akhirnya mereka semakin dekat dan menjadi sehabat.

*kembali ke topik

Karen berjalan menuju tempat duduknya yang berada disebelah Vanya

"kenapa?" Tanya Karen dengan nada datar saat ia sudah sampai di tempat duduknya

"jutek amat buk!" sindir Vanya sambil terkekeh, melihat Karen menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kemarin lo kemana aja? Lo bolos ya? Iya kan? Lo kok bolos gak ngajak-ngajak gue sih!" "gue bosen disekolah! Seharian Cuma ngedengerin bu edan ngoceh gak jelas" curhat Vanya dan langsung disetujui oleh Lisya.

"Seenak jidat lo aja kalo ngomong! Ya kali gue bolos!" "gue itu kemarin...."

Flashback on.....

Karen sedang menunggu angkot lewat agar ia bisa berangkat kesekolah. Setelah menunggu lumayan lama akhirnya ia melihat angkot yang menuju sekolahnya sedang berhenti diseberang jalan tempat dia menunggu . Ia segera menyebrang agar bisa menaiki angkot tersebut.

Saat ia sedang menyebrang tiba-tiba ada motor yang menyermpet dirinya

"bughhhh." tubuh Karen terhuyung jatuh ke jalanan aspal yang keras

"arghh...dasar cowo bego,tolol,o'on,brengsek,sialan."

Karen memegangi kakinya yang terasa sakit, kemudian ia menatap motor orang yang menyerempetnya tadi. Ia tak sengaja melihat wajah cowok itu dari spion motornya yang terlihat samar-samar, Karen juga sempat menghapal plat motor cowo brengsek itu .

Badboy Felling ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang