Part 1

28 4 0
                                    

"Anak cewe tapi kelakuannya kek laki-laki, keturunan siapa sih?"

"Diem, Finaa.."

"Ya iyalah kan lo tomboy re" ledek Fina

"Ya udahlah terserah lo, males gw"

"Cie ngambek, penampilannya cewek tapi kelakuannya kek cowok, hahahaa" ledek Fina lagi

Di perjalanan menuju sekolah mereka tak henti henti tertawa dan saling meledek, bagaimana mungkin mereka tidak tertawa bersama, ada aja topik Fina yang lebay dan juga, Fina adalah partner konyol nya Rere

***

Bel istirahat akhirnya berbunyi,, terlihat di lapangang anak kelas 11 bermain bola basket.

"Eh liat tuh ada anak kelas 11 main basket ikutan yok" ajak Rere bersemangat, karena dia suka sekali dengan permainan bernama bola basket.

"Ih apaan sih, males lah,"

"Ayooooookkk" paksa gw sambil narik tangannya sh Fina

"Iih gak mau lo Ree, gx usah maksa deh"

"Yaudah kalo lo mau disini, gaush kemana mana ya tapi!"

"Iyew, selow ae" Fina memutar bola matanya malas, dan memainkan ponselnya.

"Udah gw tunggu sini ajah" Fina duduk di deket pohon

"Oi Ikutan,, mana bolanya, sini" samper gw

"Eh elo Re" kata temen temen.

"Sih Rere kerjaanya maen sama lakiiii terus, ampun gw mah punya temen kayak laki kelakuannya." ujar Fina yang sambil kacaan.

Sementara Rere sibuk ngejer bola buat masukin ke ring, dan dia berhasil ngerebut bola dari lawan segera di lemparnya bola ke arah ring berharap akan masuknya bola itu kedalam ring basket tapi malahan harapannya tidak seperti yang sejalan dengan pikirannya, bola itu melayang tepat kearah kepala seorang laki laki, seketika semua anak yang ada disekitar lapangan terdiam melihat kejadian itu tak lama anak anak kembali berisik mempertanyakan siapa dia, siapa dia, dan siapa dia?

ganteng  banget sih? iya ganteng banget, yallah keren lagi, ucap anak anak cewek yang melihat

"Gawat sih Rere, bisa jadi masalah nih" samper Fina

"Waduh Re, gimana lo???? Gawat Re??? Siapa sh dia???? Re kalo kasus gimana???? Mati lo re??
Ucap para lelaki..

"Paansih nakut nakutin gw aja, diem ngapa!" bentak Rere, mereka semua terdiam entah mengapa jiwa kelakian Rere begitu melekat didirinya, hahaha.

Rere memegang kepalanya dengan dua tangan dan sedikit berkata di dalam hati disertai keringat yg mengucur mukanya.

"Aduuhh kenapa gerah bener sih, apa gw terlalu takut bakal jadi kasus, butuh kipas nih butuh kipas angin, yaelah mana ada kipas angin ditengah lapangan, Rere rere" ujar Rere membeku di tengah lapangan. lelaki itu menghampiri siapa yang melempar bola yang tepat kekepalanya.

"Siapa yang ngelempar bola ini," tanya cowok berperawakan tinggi itu kepada cowok cowok yang tadi maen basket!"

Dan bodohnya lagi mereka berkata jujur, dion menunjuk Rere sebagai pelaku atas kesalahannya sendiri, Rere kesal setengah mati, kenapa dion tidak berbohong saja, ketika cowok itu melihat Rere lalu menghampirinya dengan membawa bola basket di tangannya.

Rere menelan salivanya, sebelum lelaki itu mendekat Rere membutuhkan Fina buat mengelap keringatnya, udah kek maen tinju aja, sayangnya Rere tidak memakai sarung tangan yang super gede itu, hahah apaansi lucu.

"Lo yang ngelempar bola ini?"

"Heheh, maap ya tapi gw gak sengaja ko, sumpah deh" kata Rere dengan muka bersalah dan cengiran dia tau dia salah.

"Enak bener lo kalo ngomong, mikir gak si lo lagi berhadepan dengan siapa?" kata cowok galak itu ngegas langsung.

"Ya biasa aja kali gw kan udah minta maap gimana seh looh, masa ga di maapin" bales gw tak kalah keras karena sebenarnya Rere sudah meminta maap baik baik.

"Maaf lo tu gak gw terima."

"Ngapa?" Jawab Rere lantang, kenapa ga diterima, allah aja maha memaafkan, kenapa dia gamau memafkan, emangnya siapa dia? batin Rere.

Cowok itu diam dengan wajah datar tapi begitu menyeramkan menatap Rere, menelusuk sampai ke retina, sudah dipastikan dari wajah itu, pria dihadapannya sangat marah, dia bahkan bisa menguasai pikiran Rere, seperti hipnotis, jadi jangan menatap matanya.

Rere yang menyadari tatapan membunuh itu langsung angkat bicara.
"Ya truss gw harus ngapain, gw kan udah minta maap" tanya Rere.

"Tanggung jawab!"

"Ha? Tanggung jawab, atas apa?"

"Pura pura bego apa gimana sih, liat jidat gw" suruhnya dengan muka garang.

Rere melihat ke atas, yaitu tepat di kening cowok itu, bahakan dia harus lebih mendongak karena jarak antara mereka berdua cukup dekat.

"Ooh, benjol... Yahila cuma benjol doang, nanti juga lama lama ilang, pake es batu aja itumah udah sembuh" ucap Rere santai.

"Yaudah cepet obatin gw"

"Obatin aja sendiri, manja banget sih" Entah kenapa Rere berani sekali berbicara seperti itu.

"Lo obatin benjol gw, di UKS sekarang!" Pintanya.

Sementara anak anak lain tidak kunjung bubar, heh inimah tontonan gratis, bayar dong gada yang gratis di dunia ini, elah.

"Ee-ee-ee-ee-ehhh, sih Rere mau ke kantin sama gw jadi dia gak bisa ngobatn lo,, sorry ya" campur Fina sambil narik tangan gw.

"Lo siapa??????" tanya cowok itu dingin.

"Oh ya kita belum kenalan ya, gw Fina, sahabat nya Rere kalo elo???? " tanya sh Fina balik.

"Gx penting"

"I sombong amat kali, ganteng ganteng geh sombong," ucap Fina.

"Yuk" ajak Fina ke gw.

"E mau kemana,, dia masih ada urusan sama gw lo gak usah ikut campur dia belom tanggung jawab." Jelas cowok itu.

"Tanggug jawab apaan sh, gk ada apa apa kan emng ada yg luka tah" tanya Fina balik.

"lo liat Jidat gw" jawab cowok itu menunjukan jidadny yg benjol.

Pokoknya lo harus tanggung jawab, obatin gw di UKS atau gak kita ke BK, biar urusan selesai, pilih mana?

"Eh jangan di BK juga kali nti malah ribbet, gimana???"

"makanya"

"Yaudah deh, kita ke uks" jawab Rere pasrah.

***

Di dalam ruang UKS gw, Fina dan cowok itu.
Fina sibuk main dengan HP nya
Sedangkan gw ngobatin cowok galak itu.

"Eh btw lu anak baru ya di sekolahan ini" tanya gw memulai percakapan di dalam ruangan yang sunyi.

Cowok itu hanya diam seperti tidak lagi di tanya.
Bisu kli yk.

"Iiihhh, songong banget ni orang" ucap gw reffleks.

"Aduuuuhhh, yang bener ngobatinnya dong" teriak cowok itu.

"Iya maap, bawel amatsi"

Ya ellah allay, GJ lgi.
Tolong di maklumi....

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang