Bab 2

316 39 6
                                    

"Park Jimin-ssi, silahkan tutup pintunya dari luar,"kata dosen Seo.

"Ne,"

Park jimin baru saja diusir secara halus oleh dosennya. Salahkan dirinya yang terlambat bangun pagi. Jadwal Jimin kuliah hari ini memang pagi jam 07.00 dan dilanjutkan dengan jam 09.50 tetapi sepertinya Jimin memang lupa dengan jadwalnya. Ini terjadi karena insiden 'ketidaksengajaan Yoongi yang mencium pipi Jimin' sehingga setelah berpisah dengan Yoongi kemarin malam Jimin masih membayangkannya. Setelah sampai rumah, mandi, bahkan mau tidur pun Jimin masih membayangkan kejadian tersebut. Akibatnya Jimin tidak bisa tidur, dia lupa dengan jadwal kuliah paginya, dan pada akhirnya dia bangun terlambat.

Jimin pun melangkahkan kakinya menuju ruang dance yang terletak pada ujung koridor kampusnya. Saat masuk ke ruang dance, Jimin disajikan pemandangan seorang namja yang meliuk-liukkan badannya dengan sangat lincah. Namja tersebut merupakan senior Jimin dan sangat dekat kepadanya.

"Rajin sekali kau latihan di pagi hari seperti ini, Taemin hyung,"

Seorang namja tadi pun menghentikan tariannya dan menoleh kepada Jimin.

"Ya, aku harus karena telah mendekati hari kontes dance itu,"

"Jadi kau salah satu peserta yang ikut kontes di Universitas Seoul dua minggu besok? Daebak!"

"Kekeke, ya. Doakan aku menang ya,"

"Itu pasti hyung. Dancemu yang terbaik,"

"Terima kasih, Jimin. Ku kira kau hari ini ada kelas,"

"Aku kesiangan di kelas Profesor Seo,"

"Hahahahaha...aku mengerti itu. Bagaimana dengan latihan dance bersama?"

"Oke, sudah lama kita tidak latihan bersama,"

Setelah itu mereka berdua latihan dance bersama sebelum Jimin ada kelas lagi.

***

Hari ini Jimin telah bersiap-siap untuk menghadiri kontes dance yang diadakan oleh Universitas Seoul. Jimin datang bersama dengan anak-anak dance lainnya untuk mendukung Taemin dan Jackson, dua senior mereka yang mengikuti kontes tersebut. Pada saat disana, Jimin kaget karena Yoongi hyung juga ada diantara teman-teman rappernya.

"Hai hyung,"sapa Jimin kepada Yoongi dengan senyum cerahnya.

"Duh, ngapain sih harus ketemu kau lagi,"jawab Yoongi dengan nada juteknya.

"Mungkin kita jodoh hyung,"

"Kalau ngomong dipikir dulu bisa nggak sih?"

"Ya ampun, jutek banget sih hyung. Hati-hati nggak laku lho. Hyung kesini mau dukung siapa?"

"Kita mau dukung Jackson karena dia adalah sahabatku,"jawab Namjoon yang daritadi berdiri disamping Yoongi.

"Yuk, kita masuk sebelum tempat duduknya penuh,"ajak Hoseok kemudian.

Kontes dance pun selesai dengan Taemin yang menjadi juara pertamanya sedangkan Jackson harus puas dengan kategori "penampilan terfavorit". Jimin pun bersiap-siap menuju parkiran sepeda motor. Dia meminjam sepeda motor punya Taehyung. Sahabatnya tidak dapat hadir untuk mendukung klubnya karena mengurus kekasih kelincinya yang kebetulan di rumah sendirian dan sedang sakit. Kemudian Jimin bertemu dengan Yoongi dan gerombolannya yang sepertinya sedang mendebatkan sesuatu.

"Andai saja aku tidak harus menjemput Seokjinku, pasti aku akan mengantarmu pulang, Yoongi hyung,"suara Namjoon penuh dengan penyesalan.

"Aku juga. Maafkan aku Yoongi hyung, aku harus ke kedai ibuku dahulu untuk mengantarkan makanan,"kata Hoseok menimpali.

EYES 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang